By Aidil
espeogeh
The Next
Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to Japan.
Hari ini kami berencana melakukan perjalanan yang cukup panjang, yaitu kami berencana akan melihat gunung yang sangat terkenal dan menjadi trade mark di Japan yaitu Gunung Fuji.
Untuk itu pagi-pagi sekali saya dan istri sudah bangun dan bersiap-siap. Pagi ini kami berencana akan melihat Fujisan melalui Kawaguchuiko Lake. Pilihan lain untuk melihat Fujisan bisa juga melalui Hakone. Tetapi menurut beberapa sumber, untuk melihat view terbaik Fujisan adalah dari Kawaguchuiko Lake.
Sebenarnya banyak cara untuk menuju ke Kawaguchuiko Lake, bisa menggunakan bus atau kereta. Tetapi untuk perjalanan hari ini kami memilih jalur Bus, karena dengan pertimbangan bila naik kereta kami harus turun beberapa kali untuk berganti kereta, sehingga akan sedikit merepotkan. Sedangkan bila naik bus, kami akan diantar langsung ke daerah tujuan kami.
Untuk membeli tiket Bus ini, sebelumnya sudah kami booking lewat internet di Indonesia, melalui www.highwaybus.com. Kami booking untuk keberangkatan tanggal 20 Mei 2015 jam 08.40 dari Shinjuku Highway Bus Terminal ke Kawaguchuiko Station dan pembayarannya dilakukan cash only dengan Yen Japan di saat kita akan menukarkan bukti reservasi bus yang sudah dipesan secara online dengan tiket busnya.
Tetapi Pagi ini jam sudah menunjukan jam 07.15, anak-anak satupun belum ada yang bangun dari tidurnya. Dan kami merasa kasihan dan egois kalau anak-anak dibangunkan gara-gara hanya untuk mengejar bus yang berangkat jam 08.40. Lagian, busnya kan masih di booking, belum dibayar sepeser pun, jadi kalau ngak berangkat juga tidak rugi toch.
Dengan pertimbangan anak-anak masih kecapean, jadi bangun tidurnya telat, terus belum lagi mandi, lalu sarapannya juga belum, kemudian pergi ke Shinjuku Highway Bus Terminal juga belum, semuanya serba beluuuuum. Jadi keberangkatan bus jam tersebut kami batalkan saja. Kemudian sambil menunggu anak-anak bangun dari tidurnya, maka saya dan istri berinisiatif untuk membuat bookingan baru untuk keberangkatan hari ini juga, tetapi pilih jam yang agak siang. Kami melakukan booking untuk keberangkatan tanggal 20 Mei 2015 jam 12.40. Bookingan pun berhasil kami peroleh.
Jadi untuk rencana perjalanan pagi ini mengalami perubahan total, kami memutuskan untuk berangkat siang hari ke Kawaguchuiko Lake dan sebagai gantinya pagi ini kami akan mengeksplore sebagian kota Tokyo yang meliputi Shibuya dan Shinjuku lalu pergi ke Kawaguchuiko Lake.
Route Perjalanan kami
Tidak lama kemudian anak-anak mulai pada bangun dari tidurnya. Karena perjalanan pagi ini tidak terlalu jauh dan tidak terlalu berat....Tinju kaleeeee kelas berat. Maka kami sempatkan anak-anak untuk bermain terlebih dahulu, kemudian baru berberes. Setelah selesai urusan berberes, selanjutnya kami berencana sarapan pagi di cafe dan restoran hotel dengan menu All you can eat. Menu sarapan pagi ini tersedia roti dengan selai aneka rasa, mulai rasa Orange, Blueberry, Strawberry dan Mentega. Tersedia juga soup dengan kopi, susu dan teh aneka rasa.
Menu sarapan pagi kami
Shibuya
Shibuya merupakan pusat Fashion yang cukup terkenal di Japan, sama halnya seperti Harajuku. Banyak department store dan mall terkemuka berdiri di disini, seperti Tokyu, Seibu, Shibuya 109, Shibuya Mark City, Center Gai dan Marui. Dengan Mall-mall besar dan terkemuka diarea ini, tidak heran bila Shibuya menjadi pusat trend busana dan entertainment. Di Shibuya ini yang akan kami kunjungi adalah Hachiko Statue dan Shibuya Crossing.
Sampai di Shibuya Station segera kami mencari Hachiko exit (Exit 8). Mencari exitnya sangat mudah dan gampang, lihat aja di tulisan exitnya, pasti ada gambar anjingnya.
Area Hachiko Statue ini letaknya persis di depan Shibuya Station dan dekat dengan Shibuya Crossing. Jadi tinggal melangkah beberapa langkah saja dari Hachiko Statue kita sudah bisa menikmati ribuan orang yang menyebrang dijalanan Shibuya Crossing.
Untuk itu pagi-pagi sekali saya dan istri sudah bangun dan bersiap-siap. Pagi ini kami berencana akan melihat Fujisan melalui Kawaguchuiko Lake. Pilihan lain untuk melihat Fujisan bisa juga melalui Hakone. Tetapi menurut beberapa sumber, untuk melihat view terbaik Fujisan adalah dari Kawaguchuiko Lake.
Sebenarnya banyak cara untuk menuju ke Kawaguchuiko Lake, bisa menggunakan bus atau kereta. Tetapi untuk perjalanan hari ini kami memilih jalur Bus, karena dengan pertimbangan bila naik kereta kami harus turun beberapa kali untuk berganti kereta, sehingga akan sedikit merepotkan. Sedangkan bila naik bus, kami akan diantar langsung ke daerah tujuan kami.
Untuk membeli tiket Bus ini, sebelumnya sudah kami booking lewat internet di Indonesia, melalui www.highwaybus.com. Kami booking untuk keberangkatan tanggal 20 Mei 2015 jam 08.40 dari Shinjuku Highway Bus Terminal ke Kawaguchuiko Station dan pembayarannya dilakukan cash only dengan Yen Japan di saat kita akan menukarkan bukti reservasi bus yang sudah dipesan secara online dengan tiket busnya.
Tetapi Pagi ini jam sudah menunjukan jam 07.15, anak-anak satupun belum ada yang bangun dari tidurnya. Dan kami merasa kasihan dan egois kalau anak-anak dibangunkan gara-gara hanya untuk mengejar bus yang berangkat jam 08.40. Lagian, busnya kan masih di booking, belum dibayar sepeser pun, jadi kalau ngak berangkat juga tidak rugi toch.
Dengan pertimbangan anak-anak masih kecapean, jadi bangun tidurnya telat, terus belum lagi mandi, lalu sarapannya juga belum, kemudian pergi ke Shinjuku Highway Bus Terminal juga belum, semuanya serba beluuuuum. Jadi keberangkatan bus jam tersebut kami batalkan saja. Kemudian sambil menunggu anak-anak bangun dari tidurnya, maka saya dan istri berinisiatif untuk membuat bookingan baru untuk keberangkatan hari ini juga, tetapi pilih jam yang agak siang. Kami melakukan booking untuk keberangkatan tanggal 20 Mei 2015 jam 12.40. Bookingan pun berhasil kami peroleh.
Jadi untuk rencana perjalanan pagi ini mengalami perubahan total, kami memutuskan untuk berangkat siang hari ke Kawaguchuiko Lake dan sebagai gantinya pagi ini kami akan mengeksplore sebagian kota Tokyo yang meliputi Shibuya dan Shinjuku lalu pergi ke Kawaguchuiko Lake.
Route Perjalanan kami
Tidak lama kemudian anak-anak mulai pada bangun dari tidurnya. Karena perjalanan pagi ini tidak terlalu jauh dan tidak terlalu berat....Tinju kaleeeee kelas berat. Maka kami sempatkan anak-anak untuk bermain terlebih dahulu, kemudian baru berberes. Setelah selesai urusan berberes, selanjutnya kami berencana sarapan pagi di cafe dan restoran hotel dengan menu All you can eat. Menu sarapan pagi ini tersedia roti dengan selai aneka rasa, mulai rasa Orange, Blueberry, Strawberry dan Mentega. Tersedia juga soup dengan kopi, susu dan teh aneka rasa.
Menu sarapan pagi kami
Setelah selesai sarapan pagi, tujuan pertama kami adalah menuju ke Ikebukuro Station untuk menuju ke Shibuya Station. Dari IKEBUKURO (F09) kami naik Tokyo Metro Fukutoshin Line ke SHIBUYA (F16) Total
(¥200).
Shibuya
Shibuya merupakan pusat Fashion yang cukup terkenal di Japan, sama halnya seperti Harajuku. Banyak department store dan mall terkemuka berdiri di disini, seperti Tokyu, Seibu, Shibuya 109, Shibuya Mark City, Center Gai dan Marui. Dengan Mall-mall besar dan terkemuka diarea ini, tidak heran bila Shibuya menjadi pusat trend busana dan entertainment. Di Shibuya ini yang akan kami kunjungi adalah Hachiko Statue dan Shibuya Crossing.
Hachiko Statue
Hachiko Statue, Shibuya, Tokyo, Japan |
Hachiko exit (Exit 8) |
Ayoooooo bertemu anjing paling terkenal di Tokyo, Japan,
yaitu Hachiko. Hachiko Statue adalah patung anjing yang cukup terkenal di Japan
bahkan di dunia. Hachiko adalah anjing yang memiliki loyalitas yang legendaris kepada pemiliknya.
Hachiko Statue ini sekarang telah menjadi daya tarik tempat wisata dan tempat meeting point yang populer. Anjing Hachiko ini adalah anjing jantan yang berwarna golden brown jenis Akita Inu. Hachiko ini dikenal sebagai lambang kesetiaan seekor anjing pada tuannya.
Hachiko akan tiba di Stasiun Shibuya setiap hari hanya untuk menunggu kembalinya tuannya yaitu Profesor Hidesaburo Ueno. Pola ini berlangsung selama lebih dari satu tahun, sampai suatu hari pada tahun 1932 Profesor Hidesaburo Ueno tidak kembali karena mengalami pendarahan otak saat pergi bekerja dan meninggal.
Hachiko terus datang ke stasiun pada waktu yang tepat untuk menunggu kereta yang harus membawa tuannya, sampai kematiannya sendiri 10 tahun kemudian. Ceritanya menjadi legenda dan patung anjing kecil sebagai memori didirikan di depan Stasiun Shibuya.
Sesampainya kami di Patung Hachiko, busyeeettttt dah, kagak nyangka, banyak bener orang yang foto-foto. Hanya sekedar mau foto aja sampe antrian panjang. Ya bolehlah Hachiko ini. Saking terkenalnya, sampe-sampe membuat orang latihan sabar untuk antrian foto. Hahahaha...
Hampir di tiap sudut stasiun selalu dibuat gambaran anjing Hachiko ini, baik di tembok, dipetunjuk arah, maupun di sepanjang sisi jalan stasiun. Oh ya, kisah nyata anjing Hachiko ini sempat dibuatkan filmnya juga loh, yang di perankan oleh Richard Gere, Coba deh nonton filmnya yaaaa, selain itu juga di film kartun Scooby Doo, Hachiko Statue ini juga diambil sebagai tempat settingan kartunnya. Disini Hachiko Statue menggambarkan kesetiaan seorang teman untuk menunggu dan bertemu... Sungguh luar biasa melegendanya si Hachiko ini.
Hachiko Statue ini sekarang telah menjadi daya tarik tempat wisata dan tempat meeting point yang populer. Anjing Hachiko ini adalah anjing jantan yang berwarna golden brown jenis Akita Inu. Hachiko ini dikenal sebagai lambang kesetiaan seekor anjing pada tuannya.
Hachiko akan tiba di Stasiun Shibuya setiap hari hanya untuk menunggu kembalinya tuannya yaitu Profesor Hidesaburo Ueno. Pola ini berlangsung selama lebih dari satu tahun, sampai suatu hari pada tahun 1932 Profesor Hidesaburo Ueno tidak kembali karena mengalami pendarahan otak saat pergi bekerja dan meninggal.
Hachiko terus datang ke stasiun pada waktu yang tepat untuk menunggu kereta yang harus membawa tuannya, sampai kematiannya sendiri 10 tahun kemudian. Ceritanya menjadi legenda dan patung anjing kecil sebagai memori didirikan di depan Stasiun Shibuya.
Sesampainya kami di Patung Hachiko, busyeeettttt dah, kagak nyangka, banyak bener orang yang foto-foto. Hanya sekedar mau foto aja sampe antrian panjang. Ya bolehlah Hachiko ini. Saking terkenalnya, sampe-sampe membuat orang latihan sabar untuk antrian foto. Hahahaha...
Hampir di tiap sudut stasiun selalu dibuat gambaran anjing Hachiko ini, baik di tembok, dipetunjuk arah, maupun di sepanjang sisi jalan stasiun. Oh ya, kisah nyata anjing Hachiko ini sempat dibuatkan filmnya juga loh, yang di perankan oleh Richard Gere, Coba deh nonton filmnya yaaaa, selain itu juga di film kartun Scooby Doo, Hachiko Statue ini juga diambil sebagai tempat settingan kartunnya. Disini Hachiko Statue menggambarkan kesetiaan seorang teman untuk menunggu dan bertemu... Sungguh luar biasa melegendanya si Hachiko ini.
Sisi-sisi jalanan dengan gambaran Hachiko |
Area Hachiko Statue ini letaknya persis di depan Shibuya Station dan dekat dengan Shibuya Crossing. Jadi tinggal melangkah beberapa langkah saja dari Hachiko Statue kita sudah bisa menikmati ribuan orang yang menyebrang dijalanan Shibuya Crossing.
Shibuya
Crossing ini terletak persis
didepan Shibuya Station di Hachiko Exit. Shibuya Crossing ini adalah
persimpangan tersibuk di dunia. Shibuya
Crossing ini dihiasi oleh iklan neon dan layar video
raksasa.
Saat lampu merah menyala berubah menjadi hijau, mobil-mobil di 6 ruas jalan yang melintas di kawasan ini akan berhenti dan jalanan ini akan dibanjiri oleh ribuan pejalan kaki yang akan saling silang menyeberang melewati persimpangan ini menuju tujuannya masing-masing. Unik aja sih melihatnya.
Dikala lampu menyeberang berwarna hijau, langsung deh serrrrrrrr para manusia tumpah ruah di jalan menyeberang ke segala arah.......Seru juga, sama sekali tidak ada yang saling senggol di saat menyebrang. Gak percaya..?? datang ke Japang dan nikmati sensasi menyeberang di penyeberangan tersibuk di dunia ini. Oh ya, Shibuya Crossing ini sering dijadikan tempat syuting film-film populer, bahkan dari Hollywood yang berjudul Lost In Translation.
Peta Shibuya
Setelah cukup mengeksplore Shibuya, perjalanan kami lanjutkan ke Shinjuku. Sebenarnya tujuan ke Shinjuku ini adalah untuk melanjutkan perjalanan ke Kawaguchuiko Lake, jadi sekalian aja kami mengeksplore daerah ini.
Dari Shibuya Station kami menuju ke Shinjuku Station dengan menggunakan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Dari SHIBUYA (F16) kami naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke SHINJUKU SANCHOME (F13), lalu dari SHINJUKU SANCHOME (S02) kami naik Toei Subway Shinjuku Line ke SHINJUKU (TOEI) (S01) Total (¥350).
Sebenarnya dari Shibuya bisa menggunakan JR Yamanote Line (Outer loop) langsung ke Shinjuku JR tanpa harus berganti kereta, tetapi karena kami memiliki Tokyo Subway, maka kami memilih jalur Subway biar gratis. Dan perlu diingat sebaiknya pilih turun di SHINJUKU (TOEI) jangan di SHINJUKU (JR), karena dari SHINJUKU (TOEI) akan lebih dekat ke Shinjuku Expressway Bus Terminal, yang merupakan station bus menuju ke Kawaguchuiko Lake.
Saat lampu merah menyala berubah menjadi hijau, mobil-mobil di 6 ruas jalan yang melintas di kawasan ini akan berhenti dan jalanan ini akan dibanjiri oleh ribuan pejalan kaki yang akan saling silang menyeberang melewati persimpangan ini menuju tujuannya masing-masing. Unik aja sih melihatnya.
Dikala lampu menyeberang berwarna hijau, langsung deh serrrrrrrr para manusia tumpah ruah di jalan menyeberang ke segala arah.......Seru juga, sama sekali tidak ada yang saling senggol di saat menyebrang. Gak percaya..?? datang ke Japang dan nikmati sensasi menyeberang di penyeberangan tersibuk di dunia ini. Oh ya, Shibuya Crossing ini sering dijadikan tempat syuting film-film populer, bahkan dari Hollywood yang berjudul Lost In Translation.
Peta Shibuya
Setelah cukup mengeksplore Shibuya, perjalanan kami lanjutkan ke Shinjuku. Sebenarnya tujuan ke Shinjuku ini adalah untuk melanjutkan perjalanan ke Kawaguchuiko Lake, jadi sekalian aja kami mengeksplore daerah ini.
Dari Shibuya Station kami menuju ke Shinjuku Station dengan menggunakan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Dari SHIBUYA (F16) kami naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke SHINJUKU SANCHOME (F13), lalu dari SHINJUKU SANCHOME (S02) kami naik Toei Subway Shinjuku Line ke SHINJUKU (TOEI) (S01) Total (¥350).
Sebenarnya dari Shibuya bisa menggunakan JR Yamanote Line (Outer loop) langsung ke Shinjuku JR tanpa harus berganti kereta, tetapi karena kami memiliki Tokyo Subway, maka kami memilih jalur Subway biar gratis. Dan perlu diingat sebaiknya pilih turun di SHINJUKU (TOEI) jangan di SHINJUKU (JR), karena dari SHINJUKU (TOEI) akan lebih dekat ke Shinjuku Expressway Bus Terminal, yang merupakan station bus menuju ke Kawaguchuiko Lake.
Shinjuku
Shinjuku adalah salah satu dari 23 kota yang ada
di Tokyo, tapi nama Shinjuku umumnya mengacu hanya pada pusat hiburan, bisnis dan perbelanjaan besar di sekitar
Shinjuku Station.
Shinjuku Station adalah stasiun kereta
api tersibuk di dunia, menangani lebih dari dua juta penumpang setiap hari. Hal
ini dilayani oleh sekitar selusin jalur kereta api dan jalur kereta bawah tanah/Subway, termasuk Jalur JR Yamanote. Di Shinjuku juga merupakan tempat
pemberhentian utama bus Tokyo untuk bus jarak jauh/ highway buses dan bus dalam kota.
Shinjuku, Tokyo, Japan |
Sesampainya di Shinjuku Station jam 11.30, kami sempat singgah ke Odakyu Department Store. Odakyu Department Store ini terdiri dari 16 lantai, tersedia tempat makanan yang indah di basement dan juga restoran di lantai atasnya.
Department store milik Odakyu Group ini juga mengoperasikan jalur kereta api pinggiran kota dari Shinjuku ke Odawara (Odakyu adalah singkatan untuk "Odawara Express"). Di Shinjuku ini kami menyempatkan makan siang terlebih dahulu, mengingat perjalanan naik bus ke Kawaguchuiko Lake lumayan lama kurang lebih 2 jam. Menu makan siang kami jatuh kepada Burger King. Setelah selesai makan siang kami pun segera menuju ke Shinjuku Expressway Bus Terminal .
Menu makan siang kami di Burger King
Peta Shinjuku
Banyak cara menuju ke Shinjuku Expressway Bus Terminal dari Shinjuku Station. Bisa melalui jalur Ground ataupun jalur Underground di Shinjuku Station. Karena kami turun di SHINJUKU (TOEI), maka kami memutuskan memilih jalur Underground, caranya cukup mudah dan gampang.
Cukup mengikuti petunjuk arah yang bertuliskan Shinjuku Expressway Bus Terminal lalu keluar dari stair no 6 atau stair no 8. Kami memilih keluar dari stair no 6 karena sangat dekat dengan restoran Burger King tempat kami makan.
Begitu keluar dari stair no 6 maka arahkan pandangan ke arah kiri, maka akan tampak gedung Shinjuku Expressway Bus Terminal. Awalnya kami kebingungan, kok tidak ada nama gedungnya ya, kok semua gedung bertulisan Japan. Wadoooooooh bisa gazwat nich.
Tapi untunglah kami sudah mengeprint tulisan Japan "Shinjuku Expressway Bus Terminal", lalu kami tunjukkan sama petugas keamanan di stair no 6, langsung petugas menunjukkan dengan bahasa tubuhnya, bahwa ini adalah gedungnya, maka langsung masuklah kami ke gedung tersebut. Gedung Shinjuku Expressway Bus Terminal ini serba kaca, ruang tunggunya cukup nyaman, ber-AC, banyak bangku di ruang tunggunya.
Access ke Shinjuku Expressway Bus Terminal
Sesampai di Shinjuku Expressway Bus Terminal segera kami menukarkan reservasi bus yang sudah kami pesan Online menjadi tiket dengan membayar tunai dengan Yen Japan di kantor tersebut.
Ketika pemesanan melalui sistem reservasi online, pilih " FujiQ Highland ". Ketiga tujuan yaitu FujiQ Highland, Kawaguchiko dan Fujisan Station termasuk dalam rute ini. Tarifnya adalah sama, terlepas di mana kita akan turun . Harap diperhatikan bahwa " Fuji 5th Station " TIDAK sama dengan "Fujisan Station".
Untuk harga tiket dari Shinjuku ke Kawaguchuiko Station dewasa 1.750 JPY dan anak-anak 880 JPY dengan waktu tempuh 1 jam 45 menit. Untuk ini kami membeli 2 tiket dewasa dan 2 tiket anak, total seharga 5.260 JPY untuk sekali jalan. Kemudian kami juga langsung membeli tiket pulang tanggal 20 Mei 2015 dari Kawaguchuiko Station untuk keberangkatan jam 19.10 dan sampai di Shinjuku jam 20.55.
Reservasi bus yang kami batalkan karena telat berangkat dari hotel
Reservasi bus yang sudah kami tukar menjadi tiket
Sambil menunggu kedatangan bus, anak-anak menyempatkan belanja minuman di Vending Machine disekitar parkiran bus. Tidak lama kemudian panggilan untuk naik kedalam bus pun terdengar, kami pun segera antri berbaris rapi sambil menunjukkan tiket dan duduk sesuai dengan nomor kursi yang tertera di tiket.
Belanja bekal di Vending Machine dengan harga serba 100 Yen |
Bus yang akan membawa kami hari ini ke Kawaguchuiko Station.
Shinjuku Expressway Bus Terminal, Shinjuku, Japan |
Setelah memasuki bus,
selanjutnya bus
akan bergerak menuju Kawaguchiko Station. Kawaguchiko
Station adalah pintu masuk ke Mt. Fuji dan Fuji Five Lakes area. Naahhh.... bus ini tidak langsung stop di Kawaguchuiko Station, namun berhenti dulu di 2 stasiun, yang pertama berhenti di FujiKyu Highland/ Fuji-Q Highland dan yang kedua berhenti di Mt. Fuji Station.
Petunjuk di dalam bus menuju ke Kawaguchiko Station |
Kawaguchiko Station |
Bus Retro Kawaguchiko Sightseeing Bus Red Line berangkat
setiap 20 menit dari Kawaguchiko Station dan memakan waktu antara 10-15 menit
untuk mencapai halte bus masuk Sightseeing Boat / Ropeway yang disebut halte Yuransen
Ropeway Iriguchi. Kami turun
di halte bus Yuransen Ropeway Iriguchi kemudian berjalan kaki ke stasiun ropeway hanya 5 menit.
Juga memungkinkan untuk berjalan kaki dari Kawaguchiko Station ke stasiun ropeway sekitar 15-20 menit.
Halte bus Yuransen Ropeway Iriguchi |
Setelah membeli tiket Cable Car di loket, kemudian tidak lama menunggu, Cable Car pun datang. Cable Car mulai menanjak dan kami disuguhkan panorama Kawaguchiko Lake yang indah, dengan fasilitas di dalam Cable Car yang ber-AC dan full musik maka tidak terasa akhirnya kami sampai di puncak Mount Tenjo/ Mount Kachi. Hanya diperlukan waktu selama 5 menit untuk sampai ke puncak Mount Tenjo/ Mount Kachi tepatnya di Fujimidai Station.
Di puncak Mount Kachi kami mengambil banyak gambar dengan Fujisan sebagai latar belakang kami. Orang mengatakan bahwa jika Anda dapat melihat Fujisan jelas maka Anda dianggap sebagai orang yang beruntung. Hahaha….
Pemandangan Kawaguchiko Lake dari puncak Mount Tenjo/Mount Kachi |
Di puncak Mount Kachi kami mengambil banyak gambar dengan Fujisan sebagai latar belakang kami. Orang mengatakan bahwa jika Anda dapat melihat Fujisan jelas maka Anda dianggap sebagai orang yang beruntung. Hahaha….
Fujisan dilihat dari Mount Kachi |
Di Mt. Kachi ini terkenal dengan cerita tradisional tentang Kachi Kachi Yama,
yang merupakan salah
satu dari beberapa cerita tradisional Japang, di mana Tanuki (Racoon) adalah karakter yang buruk. Tanuki sering melakukan kejahatan dan seekor Kelinci menjadi saksi dari kejahatan
tersebut, dan
menghukum Tanuki tersebut. Para Tanuki berusaha membalas dendam dengan menculik Kelinci dan masyarakat menyelamatkan
Kelinci tersebut. Jadi kalau main ke Mt Kachi, sempatkan melihat karakter Tanuki dan
Kelinci ini.
|
Berpose sama character Raccoon Tanuki dan Rabbit dipuncak Mount Kachi |
Di Mt. Kachi ini juga terdapat The
Bell of Tenjo, dikatakan bahwa jika
Anda membunyikan bel yang berbentuk hati ini disaat melihat Mt. Fuji, maka keinginan Anda akan
dikabulkan. Jadi di disini banyak orang-orang secara bergantian membunyikan bel tersebut. Tapi namanya anak-anak, bel jadi dibuat mainan dan dibunyikan kapan saja anak-anak suka.
The Bell of Tenjo, Mt. Kachi, Japan |
The
Bell of Tenjo, Mt. Kachi, Japan Bermain The Bell of Tenjo, Mt. Kachi, Japan
Di Mt Kachi ini juga tersedia banyak Binokuler, sehingga kita bisa melihat Fujisan dari dekat dan juga daerah lainnya dengan membayar 100 Yen untuk 5 menit pemakaian. Anak-anak kami penasaran untuk mencoba.
|
Aksi Bocah memakai Binokuler, Mt. Kachi, Japan |
Udara di Mt.
Kachi ini cukup dingin, jadi kami sempat singgah untuk mencari makanan ringan.
Di sini tersedia sebuah cafe yang bernama Tanuki Chaya, yang menjual kue dan
minuman serta beranaka ragam souvenir.
Kue yang cukup terkenal di sini adalah Dango. Dango ini adalah Japanese Sweet Dumplings yang terasa manis yang terbuat dari mochiko (tepung beras). Dango ini sering disajikan dengan Matcha Latte/ Green Tea/ Teh Hijau. Dango dimakan sepanjang tahun tidak tergantung musim, tetapi jenis tertentu secara tradisional ada dimakan di musim tertentu.
Tiga sampai empat Dango dalam satu paket disajikan dengan tusuk sate lengkap dengan Matcha Latte/ Green Tea. Di sini kami membeli 1 set Dango plus Matcha Latte/ Green Tea seharga 360 Yen, hanya untuk sekedar mencoba saja.
Dango ini di masak dengan menggunakan arang langsung dihadapan kita dan langsung didepan si penjaga kasir, jadi dekat-dekat dengan tungku pembakaran lumayan cukup menghangatkan udara di Mt. Kachi yang cukup dingin ini.
Dango ini disajikan cukup menarik, karena lengkap dengan gambar Fujisan pada bagian muka dan belakangnya lalu di lumuri saus manis. Jadi kita bisa merasakan nikmatnya Dango serasa mendaki Fujisan.....Hahahaha...Selain itu kami juga sempat berbelanja beberapa souvenir buat oleh-oleh di toko Tanuki Chaya ini.
Kue yang cukup terkenal di sini adalah Dango. Dango ini adalah Japanese Sweet Dumplings yang terasa manis yang terbuat dari mochiko (tepung beras). Dango ini sering disajikan dengan Matcha Latte/ Green Tea/ Teh Hijau. Dango dimakan sepanjang tahun tidak tergantung musim, tetapi jenis tertentu secara tradisional ada dimakan di musim tertentu.
Tiga sampai empat Dango dalam satu paket disajikan dengan tusuk sate lengkap dengan Matcha Latte/ Green Tea. Di sini kami membeli 1 set Dango plus Matcha Latte/ Green Tea seharga 360 Yen, hanya untuk sekedar mencoba saja.
Dango ini di masak dengan menggunakan arang langsung dihadapan kita dan langsung didepan si penjaga kasir, jadi dekat-dekat dengan tungku pembakaran lumayan cukup menghangatkan udara di Mt. Kachi yang cukup dingin ini.
Dango ini disajikan cukup menarik, karena lengkap dengan gambar Fujisan pada bagian muka dan belakangnya lalu di lumuri saus manis. Jadi kita bisa merasakan nikmatnya Dango serasa mendaki Fujisan.....Hahahaha...Selain itu kami juga sempat berbelanja beberapa souvenir buat oleh-oleh di toko Tanuki Chaya ini.
Belanja Dango langsung di depan Tungku Arang |
1 set Dango plus Matcha Latte/ Green Tea |
Nikmatnya Dango serasa mendaki Fujisan.... |
Souvenir Mt. Fuji |
Pada permainan ini kita hanya boleh melemparkan tiga buah batu masuk kedalam lubang yang berbentuk lingkaran yang berdiri beberapa meter dari pinggiran pagar pembatas.
Jika kita bisa memasukan potongan batu melewati lubang tersebut, maka keinginan kita mungkin menjadi kenyataan. Anak-anak mencoba The Kawarake Throw ini, tapiiiiiii....... batu yang di gunakan malah tanpa batas, sebanyak-banyaknya dilempar ke dalam lubang tersebut. Mau masuk apa tidak, pokokek tetap dilempar buat mainan. Jadi malah takut mengenai pengunjung yang lain. Dengan sangat terpaksa permainan ini segera kami hentikan, dan anak-anak segera saya ajak untuk naik ke Observation Point untuk menikmati keindahan Kawaguchiko Lake.
Bermain The Kawarake Throw / Lucky Kawarake |
Bermain The Kawarake Throw / Lucky Kawarake
Observation Point ini terletak tidak jauh dari The Kawarake Throw. Observation Point ini semuanya serba terbuat dari kayu, sehingga cukup sejuk untuk bersantai dilantai atasnya. Observation Point ini cukup tinggi, sehingga kami bisa melihat 360 derajat kesegala arah.
|
Tangga menuju Observation Point |
Kawaguchiko Lake dari Observation Point |
The Kawarake Throw dari Observation Point |
Sangkin asiknya bermain di Mt.
Kachi kami hampir saja ketinggalan untuk naik Kachi-kachi Ropeway. Sudah diumumkan bahwa ini adalah
keberangkatan Kachi-kachi Ropeway yang terakhir, saat itu jam sudah menunjukan jam 17.20.
Tapi kami tidak sendirian, masih banyak lagi pengunjung yang lainnya, jadi agak sedikit tenang. Setelah sampai di Kawaguchiko-han Station kami melanjutkan perjalanan ke Kawaguchiko Lake yang jarak cuma 100 meter dari station tersebut.
Kawaguchiko Lake ini ternyata cukup luas juga loh. Jika ingin bersantai ditepian danau cukup nyaman, karena udaranya yang sejuk dengan angin semilir yang mengalir, membuat mata rasanya ingin terlelap. Di danau ini juga tersedia permainan bebek-bebek air. Tapi kami tidak mencobanya, karena waktu sudah terlalu sore. Setelah puas berkelana di sekitar Kawaguchiko Lake, segera kami kembali ke halte Yuransen Ropeway Iriguchi untuk menuju ke Kawaguchiko Station.
Tapi kami tidak sendirian, masih banyak lagi pengunjung yang lainnya, jadi agak sedikit tenang. Setelah sampai di Kawaguchiko-han Station kami melanjutkan perjalanan ke Kawaguchiko Lake yang jarak cuma 100 meter dari station tersebut.
Kawaguchiko Lake ini ternyata cukup luas juga loh. Jika ingin bersantai ditepian danau cukup nyaman, karena udaranya yang sejuk dengan angin semilir yang mengalir, membuat mata rasanya ingin terlelap. Di danau ini juga tersedia permainan bebek-bebek air. Tapi kami tidak mencobanya, karena waktu sudah terlalu sore. Setelah puas berkelana di sekitar Kawaguchiko Lake, segera kami kembali ke halte Yuransen Ropeway Iriguchi untuk menuju ke Kawaguchiko Station.
Kawaguchiko Lake |
Sesampai di
Kawaguchiko Station tepat jam 18.00, jadi kami masih punya waktu 1 jam lagi
sebelum bus datang. Waktu ini kami gunakan untuk bersih-bersih dan setelahnya
kami singgah ke restoran di Kawaguchiko Station ini untuk makan malam.
Tetapi setelah lihat sana lihat sini tidak ada menu yang pas apalagi halal, jd makan malam pun kami tunda, dan kami berencana makan malam direstoran di sekitar hotel.
Ontime tepat pukul 19.10 bus pun datang, yang akan membawa kami berangkat dari Kawaguchiko Station menuju ke Shinjuku Station. Dalam perjalanan pulang ini, anak-anak langsung ambil posisi tidur nyenyak, lumayan istirahat sejenak.
Tepat jam 21.00 Welcome again in Tokyo. Bus yang kami tumpangi sudah sampai di Shinjuku Station. Langsung kami turun dari bus lalu masuk ke stasiun melalui stair no.6 dan menggunakan Tokyo Subway 3-Day Ticket dari SHINJUKU (TOEI) (S01) naik Toei Subway Shinjuku Line ke SHINJUKU SANCHOME (S02). Kemudian dilanjutkan dari SHINJUKU SANCHOME (F13) naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke IKEBUKURO (F 09) Total (¥350).
Tetapi setelah lihat sana lihat sini tidak ada menu yang pas apalagi halal, jd makan malam pun kami tunda, dan kami berencana makan malam direstoran di sekitar hotel.
Ontime tepat pukul 19.10 bus pun datang, yang akan membawa kami berangkat dari Kawaguchiko Station menuju ke Shinjuku Station. Dalam perjalanan pulang ini, anak-anak langsung ambil posisi tidur nyenyak, lumayan istirahat sejenak.
Tepat jam 21.00 Welcome again in Tokyo. Bus yang kami tumpangi sudah sampai di Shinjuku Station. Langsung kami turun dari bus lalu masuk ke stasiun melalui stair no.6 dan menggunakan Tokyo Subway 3-Day Ticket dari SHINJUKU (TOEI) (S01) naik Toei Subway Shinjuku Line ke SHINJUKU SANCHOME (S02). Kemudian dilanjutkan dari SHINJUKU SANCHOME (F13) naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke IKEBUKURO (F 09) Total (¥350).
Jam 21.30 kami sampai di Ikebukuro Station dan segera kami keluar lewat underground melalui exit C6 dan tidak lupa kami singgah kerestoran yang berada didekat hotel untuk makan malam.
Saya lupa apa nama restorannya, tapi yang pasti makanannya enak. Di restoran ini kami memesan nasi dengan lauknya ikan mackerel grilled. Selesai makan, hotel pun sudah menanti dan anak-anak segera istirahat.
Setelah anak-anak tidur, tepat pukul 23.30 malam saya keluar sendirian untuk berkeliling disekitaran Ikebukuro. Prioritas saya adalah menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8, karena dari sinilah kami akan berangkat menuju ke Kyoto pada tanggal 21 Mei 2015 besok malam dengan menggunakan bus Willer Express W 132 pada jam 23.25.
Dari Sakura hotel Ikebukuro menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8 ini tidaklah sulit, saya tinggal mengikuti petunjuk yang diberikan dari web nya. Untuk info lengkap cara menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8 ini akan saya ceritakan pada saat keberangkatan kami di tanggal 21 Mei 2015.
Bus Stop No. 8 ini hanya sebuah halte bus kecil dengan kanopi, tidak ada ruang khusus untuk menunggu bahkan tidak ada bangku untuk menunggu busnya. Tetapi orang yang menunggu bus di halte tersebut bukan cuma satu atau dua orang saja, melainkan puluhan orang sudah antri berjejer untuk naik bus ke Kyoto dan sekitarnya.
Setelah berhasil menemukan halte Bus Stop No. 8 ini, besok malam berarti pada saat berangkat kami tidak perlu repot-repot untuk mencari-cari halte bus tersebut. Kemudian saya berjalan dari satu blok ke blok yang lain secara melingkar hanya untuk melihat-lihat dan saat itu waktu sudah menunjukan jam 01.00 dan saya kembali berjalan balik ke hotel sambil menikmati suasana malam yang tiada matinya di Ikebukuro, Tokyo. Selamat malam Tokyo.........
Saya lupa apa nama restorannya, tapi yang pasti makanannya enak. Di restoran ini kami memesan nasi dengan lauknya ikan mackerel grilled. Selesai makan, hotel pun sudah menanti dan anak-anak segera istirahat.
Setelah anak-anak tidur, tepat pukul 23.30 malam saya keluar sendirian untuk berkeliling disekitaran Ikebukuro. Prioritas saya adalah menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8, karena dari sinilah kami akan berangkat menuju ke Kyoto pada tanggal 21 Mei 2015 besok malam dengan menggunakan bus Willer Express W 132 pada jam 23.25.
Dari Sakura hotel Ikebukuro menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8 ini tidaklah sulit, saya tinggal mengikuti petunjuk yang diberikan dari web nya. Untuk info lengkap cara menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8 ini akan saya ceritakan pada saat keberangkatan kami di tanggal 21 Mei 2015.
Bus Stop No. 8 ini hanya sebuah halte bus kecil dengan kanopi, tidak ada ruang khusus untuk menunggu bahkan tidak ada bangku untuk menunggu busnya. Tetapi orang yang menunggu bus di halte tersebut bukan cuma satu atau dua orang saja, melainkan puluhan orang sudah antri berjejer untuk naik bus ke Kyoto dan sekitarnya.
Setelah berhasil menemukan halte Bus Stop No. 8 ini, besok malam berarti pada saat berangkat kami tidak perlu repot-repot untuk mencari-cari halte bus tersebut. Kemudian saya berjalan dari satu blok ke blok yang lain secara melingkar hanya untuk melihat-lihat dan saat itu waktu sudah menunjukan jam 01.00 dan saya kembali berjalan balik ke hotel sambil menikmati suasana malam yang tiada matinya di Ikebukuro, Tokyo. Selamat malam Tokyo.........
Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8 |
Jadwal bus Willer Express W 132 |