Sabtu, 14 November 2015

Thailand Hari Pertama (Wednesday/Rabu, 23 September 2015) : Medan - Bangkok



By Aidil espeogeh
The Next Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to Thailand



Prasat Phra Thep Bidon, Temple of the Emerald Buddha, Grand Palace, Bangkok, Thailand


Kualanamu International Airport / KNO Medan
(Wednesday/Rabu, 23 September 2015) 

Keberangkatan Family Vacation alias liburan keluarga kami kali ini adalah ke Bangkok, Thailand. Keberangkatan liburan keluarga kali ini, kami perginya bukan cuma berlima seperti biasa, melainkan berenam bersama dengan orang tua. Kepergian Family Vacation kali ini kami berangkat dengan ibu dan membawa 2 child (7 tahun dan 5 tahun) en 1 baby ( usia 8 bulan). Tetap seperti biasa, ini perjalanan kesekian kalinya kami membawa serta semua anak-anak kami untuk berliburan. Kami berangkat dengan menggunakan Si Pesawat merah  AirAsia.  Liburan keluarga ini kami ambil dari tanggal 23-28 September 2015. Karena pada saat tanggal 24 September 2015 libur hari raya Idul Adha, kemudian disusul libur hari tasyrik selama 3 hari pada tanggal 25-27 September 2015, jadi anak-anak sekolahnya juga tidak terganggu. Dan untuk pertama kalinya juga kami merasakan Idul Adha di luar negri dan bukan dinegara muslim pula. Sooooo suasanannya sangat sangat jauh berbeda. 
Kami ready to go
Hari Rabu, 23 September 2015 setelah selesai menjemput anak-anak pulang sekolah dan makan siang dirumah, lalu melakukan sholat jamak takdim dan qasar Zuhur - Ashar, maka tepat jam 13.00 Wib sesuai rencana, kami berangkat menuju Kualanamu International Airport. Sambil membaca doa keluar rumah dan doa naik kendaraan, kami berangkat ke Kualanamu International Airport. Perjalanan dari rumah menuju ke Kualanamu International Airport ditempuh selama 1 jam. Sampai di bandara Kualanamu International Airport, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, AirAsia membuka kounter boardingnya tepat 2 jam sebelum waktu keberangkatan dan counter ini ditutup 45 menit sebelum waktu keberangkatan. Kami segera ke counter AirAsia untuk menyerahkan Passport dan Boarding Pass yang sudah kami check in dan print terlebih dahulu. Nah disaat ini terjadi kehebohan, kenapa? Passport istri saya tidak bisa check in, kenapa? karena Passport istri saya masa berlakunya pas tinggal 6 bulan sebelum tanggal habis berlakunya. Kami berkangkat 23 September 2015 dan masa berlaku Passport istri sampai 21 Maret 2016. Sebenarnya sebelum berangkat kami sudah mengetahuinya. Tapi kenapa kami tidak memperpanjangnya, karena kami akan berangkat ke China pada April 2016, jadi kalau di perpanjang pada tahun 2015 akan sangat sayang, karena masa berlakunya akan semakin singkat yaitu sampai tahun 2020. Tetapi kalau kami perpanjang di 2016 maka masa berlakunya sampai 2021. Saya tidak kehilangan akal, dari pada tak jadi berangkat maka saya langsung minta izin untuk ke bagian imigrasi bandara yang ada di lantai satu. Kami pun mendapat izin untuk menemui petugas imigrasi bandara, lalu sang bapak petugas melihat  Passport istri saya dan berkata " iya ini Passport nya sudah mau habis masa berlakunya, mau berapa lama pergi ke Thailand?, terus urusan apa ke Thailand nya?". Saya beritahu bahwa kami ke Thailand hanya 6 hari dalam rangka liburan saja. Eeeeeeh, tak di sangka tak diduga si bapak langsung menscan Passport istri saya dan tak lupa dicap dengan stempel imigrasi tanda boleh keluar dari Indonesia, malah sangkin baiknya si bapak menscan semua Passport kami dan dicap dengan stempel imigrasi. Tq bapak petugas.....

Nah sekarang saatnya kami kembali naik ke lantai 2 menuju ke counter AirAsia untuk melakukan check in Passport istri saya. Dengan berbekal stempel imigrasi tanda sudah boleh keluar dari Indonesia maka tidak ada alasan isri saya tidak jadi berangkat. Beres urusan check in, bagasi pun kami drop di counter AirAsia ini dan segera kami turun kembali ke lantai 1 untuk melewati petugas imigrasi. Nah disini bapak petugasnya malah jadi bertanya kembali (maklum beda orang lagi), "kok belum lewat imigrasi Passportnya sudah di stempel, kapan terakhir kali masuk ke Indonesia?". Jadi dech saya mesti menjelaskan ulang kronologis yang tadi, tapi ya ngak apa-apalah, berhubung semua petugasnya baik dan ramah. Selesailah urusan imigrasi, kemudian kami menuju ke ruang tunggu International bandara Kualanamu dan kami melewati petugas Xray bandara. Di sini semua harus di buka, mulai dari jam tangan, tali pinggang dan cairan yang boleh dibawa tidak  lebih dari 100 cc. Setelah selesai melewati Xray sambil menunggu sekitar 45 menit, kami menyempatkan diri mendokumentasikan perjalanan kami. 
Kami diruang tunggu Kualanamu International Airport Medan
Tidak lama menunggu, kemudian panggilan untuk naik ke dalam pesawat pun terdengar. Dengan membaca doa, kami terbang ke Bangkok, Thailand. Untuk penerbangan menggunakan Si pesawat merah AirAsia hanya ada satu kali penerbangan dari Medan menuju Bangkok, demikian juga sebaliknya dari Bangkok ke Medan. Pada saat keberangkatan kali ini kami menggunakan pesawat AirAsia QZ 154 berangkat dari Medan - Kualanamu (KNO) hari Rabu, 23 September 2015  jam 03:50 PM sampai ke Bangkok - Don Mueang (DMK) hari Rabu, 23 September 2015 jam 05:45 PM kami duduk di bangku no 23 A-B-D-E-F dengan tipe pesawat AirAsia Airbus A320. Dan pulangnya kami naik pesawat AirAsia QZ 155 dari Bangkok - Don Mueang (DMK) hari Senin, 28 September 2015 jam 06:15 PM sampai ke Medan - Kualanamu (KNO) hari Senin, 28 September 2015 jam 08:10 PM kami duduk di bangku no 23 A-B-C-D-E dengan tipe pesawat AirAsia Airbus A320. Tidak terdapat perbedaan waktu antara Medan dengan Bangkok. Coba lihat diWindows atau HP anda, pasti ada keterangan GMT+7  (Bangkok), yang artinya sama dengan Indonesia, Jakarta. 

Don Mueang International Airport / DMK Bangkok 
Don Mueang International Airport / DMK Bangkok, Thailand
Perjalanan dari Medan Kualanamu International Airport / KNO ke Don Mueang International Airport / DMK Bangkok ditempuh dalam waktu 2 jam. Selama dalam perjalanan kami habiskan dengan tidur dan istirahat siang sambil makan makanan ringan dan juga makan berat yang sudah kami pesan. Alhamdulilah, pesawat yang kami tumpangi dari Kualanamu International Airport Medan tiba di Don Mueang International Airport tepat jam 18.00. Segera kami keluar dari pesawat untuk membereskan masalah imigrasi dan bagasi. Setelah keluar pesawat ikuti saja petunjuk arah baggage claim dan immigration. Jalannya lumayan jauh juga untuk sampai ke pengambilan bagasi dan  imigrasi ini. Jadi siapkan kaki yang kuat ya. 
Don Mueang International Airport / DMK Bangkok, Thailand
Untuk diketahui bahwa Per 01 Oktober 2012, AirAsia pindah rumah. AirAsia memindahkan area operasionalnya khusus untuk penerbangan dari dan ke Bangkok, Thailand, dari Bandara Udara International Suvarnabhumi ke Don Mueang International Airport. Bandara Don Mueang pertama kali beroperasi untuk penerbangan komersil pada tahun 1924 dan kemudian sejak bulan Maret 2012 pemerintah Thailand memerintahkan penerbangan low cost, pesawat carter dan non-connecting flights pindah ke bandara Don Mueang guna untuk mengurangi beban dan kepadatan di Bandara Suvarnabhumi. Bandara Don Mueang berjarak kurang lebih 30 km di bagian utara Bangkok. Bandara Don Mueang ini memang kalah indah dan kalah fasilitas dari Bandara Suvarnabhumi. Suvarnabhumi sendiri berarti The Golden Land, berjarak sekitar 30 km di bagian timur Bangkok yang mulai beroperasi September 2006, bandara ini mampu menangani 76 penerbangan perjam dan merupakan bandara keenam tersibuk di Asia. Jadi bila kita naik pesawat AirAsia, baik itu Indonesia AirAsia maupun Thai AirAsia maka bersiap-siaplah untuk mendarat di bandara Don Mueang ini. 

Sesampainya kami di Don Mueang International Airport, tampak bandara ini memang terlihat tidak terlalu sibuk. Antrian di bagian imigrasi tidak terlalu panjang dan tidak terlalu lama. Kami mulai turun dari pesawat, jalan santai, antri stempel passport di imigrasi lalu ambil bagasi, berfoto-foto dan beres urusan kamar kecil diperlukan waktu cuma 45 menit. Walaupun Bandara Don Mueang telah melakukan berbagai renovasi, namun untuk fasilitas transportasi umum tentunya tidak senyaman jika kita mendarat di Bandara Suvarnabhumi, dimana terdapat Airport Rail Link (ARL), kereta yang bisa membawa kita dari dan menuju Bandara Suvarnabhumi hanya dalam waktu tidak lebih dari 25 menit saja. Namun jika kita tahu cara untuk bisa mendapatkan transportasi umum yang lebih murah dari Bandara Don Mueang ke kota Bangkok, tentu juga menyenangkan. Terdapat beberapa pilihan transportasi dari Don Mueang International Airport untuk menuju kota Bangkok, ada beberapa moda transportasi yang bisa digunakan, yaitu : 

1. Taksi
Cara yang paling mudah adalah menggunakan taksi. Tapi perlu diingat bahwa perjalanan dengan taksi memerlukan waktu 45 menit saat jam tidak sibuk dan 1 sampai 2 jam saat jam sibuk. Kita bisa memesan taksi melalui taxi service counter di depan passenger terminal. Taksi publik diatur dan disediakan di daerah sepanjang platform kedatangan, di Lantai 1 di Gate No.8 dari Terminal 1. Untuk menggunakan layanan taksi ini, penumpang harus kontak dengan meja layanan yang terletak di pintu masuk No.8 dari platform kedatangan Terminal 1 ini dan penumpang harus membayar biaya pemesanan taksi sebesar 50 Baht sebagai biaya tambahan diluar dari tarif taksi dan biaya tol (Highway) yang semuanya dibayar kepada supir taksi pada saat nanti kita turun dari taksi. Jika Anda datang dalam rombongan kecil atau membawa barang bawaan atau kopor yang cukup besar, naik taksi adalah pilihan yang paling tepat. Karena tarifnya tidak terlalu mahal untuk menuju pusat kota Bangkok. Namun pada jam-jam sibuk bandara, disaat beberapa penerbangan mendarat pada saat yang hampir bersamaan, antrian taksi juga bisa menjadi sangat panjang. Tapi memang lebih baik mengambil taksi resmi dari dalam bandara, daripada dari jalan di luar bandara, dimana kemungkinan taksi tersebut tidak mau memakai argo dan Anda harus tawar menawar jadi agak sedikit ribet. 

2. Kereta
Cara yang lebih murah adalah naik kereta dari stasiun kereta Don Mueang (Don Mueang Train Station) yang berjarak 500 meter dari gerbang ketibaan. Kereta ini akan berhenti di Hua Lamphong Train Station dan dari sini kita bisa lanjut naik BTS Skytrain atau MRT ke tempat-tempat lain. Kereta di Don Mueang Railway Station ini beroperasi dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam dengan biaya 20 THB per orang dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam ke Hua Lamphong Train Station. Untuk mencapai stasiun kereta api yang terletak berlawanan dengan bandara, penumpang dapat menggunakan flyover untuk berjalan dari lantai 2 Terminal 1 ke stasiun kereta api. Ini merupakan cara termurah untuk meninggalkan bandara Don Mueang menuju pusat kota Bangkok. Tapi perlu diketahui schedules kereta ini sering kali molor dari jadwal.

3. Bus
Selain taksi dan kereta kita juga dapat naik bus, tinggal ikuti saja arah menuju stasiun kereta. Bus menuju Bangkok persis berada di depan airport jadi jangan menyeberang jalan.  Begitu keluar dari pintu ketibaan (Arrival) langsung jalan mengarah ke kanan menuju pintu keluar ke jalan raya. Begitu Anda tiba di pinggir jalan raya, jalan ke arah kanan lagi menuju tempat pemberhentian bus (jangan menyeberang jalan). Disini Anda tinggal menunggu bus yang akan membawa ke tengah kota. Bus umum yang lewat ada yang non-AC dan ada bus AC. Jika kita naik bus, harus waspada karena bus umum biasanya selalu penuh dan susah jika membawa kopor besar. Ada dua macam bus yang beroperasi yaitu :
A. Regular Bus dengan nomor : Route 29 Airport – Bangkok Railway Station (Hua Lumpong), Route 59 Airport – The Emerald Buddha Temple (Sa – Nam – Luang), Route 95 Airport – Ram-intra Rd.-Ram Khamhang Rd. 

B. Air – Conditioned Bus dengan nomor : Route 4 Airport – Silom Rd, Route 29 Airport – Victory Monument – Bangkok Railway Station (Hua Lumpong), Route 10 Airport – Victory Monument – Southern Region Bus Terminal, Route 13 Airport – Sukhumvit Rd. – Eastern Region Bus Terminal, Route 555 Don Mueang International Airport – Suvarnabhumi Airport.

Pertama kali memang kadang agak membingungkan, misalnya begitu Anda melihat ada dua macam bus bernomor 29. Anda sebenarnya bisa naik kedua macam bus tersebut, tinggal pilih mau yang ber-AC atau tidak ber-AC. Harga tiket bus antara 6,5-23 baht, tergantung jarak dan jenis bus (AC atau Non-AC). Dan sejak akhir Maret 2013 tersedia Airport bus No. A1 dan A2 dari bandara Don Mueang menuju kota Bangkok. Harga tiket 30 baht per orang per trip, beroperasi dari pukul 08.30-23.30. Airport bus dari Don Mueang airport ini ada setiap 20 menit sekali dengan waktu tempuh sekali jalan sekitar 60-80 menit per trip. Rute yang dilayani:
A1 – DMK – Mochit BTS/MRT (Chatuchak) – Mochit 2 / Northeastern Bangkok Bus Station – DMK
A2 – DMK – Mochit BTS/MRT (Chatuchak) – Saphan Kwai BTS – Ari BTS – Sanam Pao BTS – Victory Monument – DMK

4. Car Rental Service (Layanan Rental Mobil)
Limousine service disediakan oleh Prapirarb Co.Ltd, yang tersedia di lantai 1 dari Terminal 1. Rent a car service disediakan oleh 4 perusahaan swasta yaitu AVIS Car Rental, Hertz Car Rental, Budget Car Rental dan National Car Rental. 

Dari sekian banyak pilihan moda transportasi untuk keluar dari bandara Don Mueang International Airport / DMK Bangkok ke pusat kota, kami memilih menggunakan taksi. Mengingat kami pergi lumayan cukup rame en banyak koper, maka begitu kami keluar dari keimigrasian, kami memutuskan langsung berjalan kaki menuju ke taxi service counter di depan terminal penumpang. Lokasinya terletak di depan terminal  kedatangan penumpang (Arrival Hall) Internasional dan Domestik di Lantai 1 di Gate No.8 dari Terminal 1. Perlu di ingat ya, antriannya cukup panjang dan mengular, tapi tidak perlu kwatir karena loket taksi resmi ini terdiri dari 6 loket yang bekerja dengan sangat cepat. Sehingga antrian cepat selesai. Disekitaran antrian banyak tersedia kursi untuk nunggu, jadi cukup 1 orang saja yang antri, begitu sudah dekat taxi service counter nya barulah kami membawa serta semua koper kami. Dari Don Mueang International Airport kami naik taksi menuju ke daerah Ratchathewi, karena hotel tempat kami menginap berada di daerah tersebut. Lama perjalanan dari Don Mueang International Airport ke daerah Ratchathewi melalui tol sekitar 45 menit, dengan total biaya taksi 305 Baht di tambah tol 70 Baht en ditambah biaya pemesanan 50 Baht (airport surcharge). Jadi total biaya 425 Baht setara dengan Rp. 175.000 (saat kami pergi nilai tukar 1 Baht = 409 Rupiah). Taksi yang kami pilih adalah taksi dengan ukuran besar seperti inova dan tidak ada biaya tambahan untuk pemesanan taksi ukuran besar ini. Karena kalau kami pake taksi ukuran biasa kata penyedia layanan taksi, kami harus mengambil 2 buah taksi, karena koper kami tidak muat bila masuk bagasi taksi. Jadi sebenarnya yang masalah adalah jumlah koper kami, bukan jumlah kami yang tidak muat didalam taksinya. Huuuuuuuf ini baru datang loh. Ya berhubung tidak ada biaya tambahan lainnya, ditawarkan inova ya monggo saja. 
Antri menuju ke taxi service counter
Kami memilih penginapan di daerah Ratchathewi karena penginapan ini masuk kriteria penginapan yang sangat baik (ini menurut kami lhoooooo). Kriteria penginapan yang baik adalah bersih dan dekat dengan jalur kereta (ARL, Skytrain dan Metro) karena Bangkok terkenal macet sehingga kami malas naik taksi atau bus kalau tidak penting-penting kali. Syukur-syukur kalau dapat penginapan yang berada dipersimpangan antara ARL, Skytrain dan Metro sehingga gampang kalau mau ganti-ganti jalur karena tempat-tempat wisata di Bangkok yang tersebar luas. Dari beberapa kriteria itu akhirnya kami memilih Asia Hotel Bangkok yang berlokasi Phayathai Road di daerah Ratchathewi, Bangkok, Thailand.

Asia Hotel Bangkok
Hotel ini kami booking via booking.com dengan 2 kamar. Alasan utama kami memilih hotel ini karena dekat dengan stasiun BTS Skytrain Ratchathewi. Hotel ini benar-benar bersebrangan dengan stasiun BTS Skytrain Ratchathewi sehingga terdapat jalur khusus dari lantai 2 hotel langsung ke stasiun BTS Skytrain Ratchathewi. Selain langsung terhubung ke Stasiun BTS Skytrain Ratchathewi, Hotel ini juga hanya 1 halte Skytrain dari Siam Square dan MBK Shopping Mall. Dengan demikian kami akan lebih mudah untuk transportasi, makan dan belanja.
Asia Hotel dekat dengan stasiun BTS Skytrain Ratchathewi (N1)
Selain letaknya yang mudah untuk dicari, Asia Hotel Bangkok juga memiliki dua kolam renang outdoor dan 6 pilihan tempat bersantap, juga memiliki fasilitas yang lengkap seperti tempat fitness, jacuzi, sauna, SPA dan lapangan tennis. Dan yang pasti fasilitas ini akan kami nikmati selama mengininap di Asia Hotel Bangkok ini, meskipun kami selalu berangkat pagi dan pulang malam harus disempat menikmati fasilitas-fasilitas itu. Kamarnya sendiri cukup luas, bersih dan nyaman. Kami menginap di lantai 6 dengan pemandangan langsung menghadap kolam renang yang berada di lantai 5. 
Asia Hotel Bangkok
Jadi tepat jam 20.00 kami check in masuk ke Asia Hotel Bangkok, lalu segera kami bersih-bersih dan makan malam dengan bekal makan yang kami bawa dari Medan. Karena sudah kami prediksi kami bakalan malam sampainya dan kalau sudah begitu malas untuk keluar dari hotel untuk mencari makan, apalagi hotelnya cukup nyaman, ingin rasanya kami segera beristirahat. Setelah selesai makan malam, kami pun beristirahat untuk memulai jalan-jalan besok yang bakalan panjang satu harian. Dengan tidak lupa kami mecharge semua kebutuhan kami, mulai dari Handphone, camera, handycam buat persediaan besok berkelana. Oh ya berdoa dulu sebelum tidur ya.... Selamat melakukan Traveling ke Bangkok....Semangaaaaaat.



Jumat, 13 November 2015

Thailand : 6 hari Jalan Sekeluarga Ke Bangkok



By Aidil espeogeh
The Next Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to Thailand


Ananta Samakhom Throne Hall, Bangkok, Thailand
Ke Bangkok selama 6 hari? Mau kemana aja ya kira-kira? Dalam benak kami Bangkok adalah Negeri 1000 Pagoda dan Bangkok adalah Destinasi Wisata Sejarah. Jalan-jalan ke Bangkok selalu menyenangkan bagi kami. Terus terang membuat itinerary untuk kunjungan ke Bangkok ini harus pergi ke landmark utama yang wajib dan harus hukumnya untuk dikunjungi seperti Grand Place, Wat Arun, Wat Pho dan Pattaya. Pariwisata memang seperti mode, harus selalu berubah dan up to date, jadi selain ke tempat wisata tersebut, kita juga bisa menikmati meriahnya jajanan-jajanan yang seru dan murah, belanja di street marketsnya, belanja berbagai macam bentuk dan ragam souvenirnya  dan banyak lagi yang bisa kita nikmatin di Bangkok. 

Sooooo begitu Si Pesawat merah AirAsia mengadakan promo pada 21 Juni 2015 kami langsung membeli tiket untuk penerbangan 25-29 September 2015. Tetapi kemudian kami melakukan rescheduled dan memperpanjang waktu liburan kami yang awalnya dari 25-29 September 2015 menjadi 23-28 September 2015 dan perubahan ini gratis. Keberangkatan Family Vacation alias liburan keluarga kali ini, kami perginya bukan cuma berlima seperti biasa, melainkan berenam bersama dengan orang tua. Kepergian Family Vacation kali ini kami berangkat dengan ibu dan  membawa 2 child (7 tahun dan 5 tahun) en 1 baby ( usia 8 bulan). Tetap seperti biasa, ini perjalanan kesekian kalinya kami membawa serta semua anak-anak kami untuk berliburan. Ke Bangkok, sama kayak ke negara-negara tetangga lainnya, nggak perlu visa. Terbang saja! Asal bawa passport, duit, dan tiket PP, serta booking hotel sich. Tidak saya rekomendasikan untuk asal terbang, tanpa bekal itu semua. Jadilah kami sebelum berangkat membuat jadwal itinerary yang disusun secara detail dan terperinci. Sekedar info, pada saat kami pergi ini nilai 1 Baht = Rp. 409.  


Mini Siam, Pattaya, Thailand
Kalau sudah ke Bangkok jangan lupa singgah ke Pattaya juga. Katanya belum ke Thailand kalau belum pergi ke Pattaya. Karena singgah ke Pattaya, hanya 2 jam perjalanan darat dari Bangkok. Bus umumnya bagus dan murah, jalanan menuju Pattaya mulus tanpa lubang, jadi tidak ada alasan untuk tidak menikmati suasana kota pantai Pattaya. Sebenarnya Kota Pattaya sangat terkenal dengan kehidupan malamnya, akan tetapi bukan berarti Kota Pattaya tidak layak menjadi tujuan wisata keluarga, asal kita benar-benar selektif dalam memilih tempat kunjungan wisatanya. Banyak sekali objek-objek wisata keluarga yang layak untuk dikunjungi selama di Pattaya

Perjalanan kali ini kami lakukan selama 6 hari dengan biaya terpenting yang harus disediakan adalah untuk tiket pesawat terbang pulang pergi, transportasi di Bangkok dan Pattaya, makan, hotel, tiket atraksi dan biaya paling tak pernah terduga adalah, taraaaaaa belanja souvenir.

Di blog ini, Shortrip Bangkok-Pattaya akan saya jelaskan dengan lengkap jika kamu mau jalan-jalan ke dua kota paling populer di Thailand ini. Kali ini untuk yang ingin berwisata ke Bangkok dan Pattaya agak lama, sekitar 6 hari, saya berikan contoh untuk itinerarynya, yang tentu saja nanti bisa kamu modifikasi lagi, sesuai dengan tempat-tempat yang ingin dikunjungi. Tinggal dikurangi atau ditambahkan saja. Selamat merencanakan wisata ke Bangkok dan Pattaya.







Senin, 09 November 2015

Japan : Full Itinerary, 8 hari Traveling Mandiri Ke Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka



By Aidil espeogeh 
The Next Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to Japan.


Japan : Tokyo, Kyoto, Nara, Osaka


Jalan sendiri ke Japang ? Masak bisa sich ? Bawa anak-anak ??? Waaaah... bagusan ambil paket tour loh ...!!!  Tapi Alhamdulilah, pada 18-25 Mei 2015 kemarin kami sekeluarga yaitu saya, istri, 2 child (Si Abang usia 7 tahun 5 bulan dan Si Kakak usia 5 tahun 6 bulan) serta 1 baby (usia 3 bulan 20 hari) dan kami semua berhasil melakukan jalan-jalan sendiri ke Japang selama 8 hari. 

Kami berhasil melakukan Traveling Mandiri Ke Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka. Ini merupakan perjalanan kami yang kesekian kalinya dengan membawa serta semua anak-anak kami untuk berlibur. Disini saya akan memberitahu tentang Itinerary kami selama di Japan.
Japan : Tokyo, Kyoto, Nara, Osaka


Mengatur jadwal perjalanan selama berwisata adalah memang tugas saya setiap berpergian keluarga kami. Berikut ini akan saya berikan sedikit gambaran jadwal perjalanan Kami selama di Japan. Shortrip ke Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka ini akan saya jelaskan dengan lengkap jika kamu mau jalan-jalan ke kota paling populer di Japan tersebut. 

Kali ini untuk yang ingin berwisata ke Japan dengan waktu singkat, yaitu sekitar 8 hari, saya berikan contoh untuk itinerarynya, yang tentu saja nanti bisa kamu modifikasi lagi, sesuai dengan tempat-tempat yang ingin dikunjungi, tinggal dikurangi atau ditambahkan saja. Selamat merencanakan wisata ke Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka yaaaaaaa.... 


Day 01 (Monday/Senin, 18 May 2015) : Medan - Kuala Lumpur - Tokyo.
Kualanamu International Airport, Medan, Indonesia
18 Mei 2015


Kami berangkat dengan AirAsia AK 390 dari Kualanamu International Airport (KNO) Medan Jam 08.00 menuju ke Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) dan diperkirakan tiba di  Kuala Lumpur pada jam 10.00. Lalu dengan AirAsia D7 522 kami berangkat dari Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) pada jam 14.30 menuju ke Haneda International Airport (HND), Tokyo, Japan dan diperkirakan tiba di Tokyo Haneda Airport jam 22.30

Setelah tiba di Tokyo Haneda Airport, urusan Imigrasi dan koper sudah selesai, selanjutnya kami pergi ke Tourist Information Center di lantai 2 bandara Haneda Tokyo yang letaknya persis didepan Arrival Lobby. Kami langsung membeli Tokyo Subway 3-Day Ticket, dengan harga Adult : 1,500 yen, Child : 750 yen. Kami membeli tiket subway untuk tanggal 19-21 May 2015. Tokyo Subway 3-Day Ticket ini bisa di beli ditempat-tempat tertentu. Tetapi beli di Haneda International Passenger Terminal 2nd Floor Arrival Lobby Tourist Information Center adalah tempat yang tergampang dan termudah di cari dibandingkan harus beli di tempat-tempat lainnya. Haneda Airport Information Center beroperasi mulai : 05.30 - 23.00. Tokyo Subway 3-Day Ticket ini Valid untuk all Tokyo Metro lines dan all Toei Subway lines. Tokyo Subway Ticket ini tersedia untuk 1-Day Ticket, 2-Day Ticket dan 3-Day Ticket. 

Setelah beres urusan membeli Tokyo Subway 3-Day Ticket, lalu keluar dari bandara segera mengambil Private Minibus atau Bus Umum atau Keikyu Airport Express atau Tokyo Monorail untuk menuju ke hotel yang ada di tengah pusat Kota Metropolitan Tokyo. Berhubung kami sampai di Bandara Udara Internasional Haneda, Tokyo pada jam tengah malam dan membawa anak-anak pula, maka kami memutuskan untuk menginap di hotel sekitar bandara. Kami menyarankan Anda untuk menginap di Hotel MyStays Haneda, Address : 5-1-13 Haneda, Ota-ku, Haneda Airport, Tokyo, Japan 144-0043 Phone : +81(0)3-6863-5539. Setelah keluar dari bandara, ada Free Shuttle Bus dari Hotel MyStays Haneda yang bisa kita ambil di International Terminal di Ground Floor. Hotel MyStays Haneda ini merupakan Convenient transit hotel yang menyediakan Airport Shuttle Bus dengan Free of charge untuk pergi dari dan menuju Bandara Udara Internasional Haneda.
Itinerary Japan Hari Pertama



Day 02 (Tuesday/Selasa, 19 May 2015) : Tokyo (Haneda International Airport - Shimbashi - Odaiba - Asakusa - Ginza - Ikebukuro).
Haneda International Airport, Tokyo, Japan
19 Mei 2015


Kami segera check out dari Hotel MyStays Haneda dengan membawa semua koper kami, lalu dengan Free Shuttle Bus dari Hotel MyStays Haneda kami menuju ke lantai 2 Arrival Lobby Bandara Udara Internasional Haneda Tokyo. Sebelum berkelana hari ini, kami sempatkan terlebih dahulu sarapan di Cafe & Diner Pista, yang letaknya di lantai 2 Arrival Area Bandara Udara Internasional Haneda Tokyo. Pada Cafe ini jelas tertulis Pork and Alcohol free menu. 

Setelah selesai sarapan maka kami siap mengeksplore kota Tokyo. Berikut ini adalah rencana perjalanan kami. Perjalanan kami dari HANEDA AIRPORT INTERNATIONAL TERMINAL kami mulai dengan naik Keikyu Airport  Express ke SENGAKUJI (A07) Total:¥ 410 selama 25 menit. Tiket ini tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket yang sudah kami beli. Lalu dari SENGAKUJI (A07) kami berganti kereta, cukup turun lalu lanjut kembali naik Toei Subway Asakusa Line ke SHIMBASHI (A10) di jalur yang sama juga tapi beda keretanya Total:¥ 180 selama 6 menit. Tiket ini sudah tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket yang sudah kami beli. 

Setelah sampai di Shimbashi Station kami langsung mencari locker untuk menitipkan koper kami. Kami memilih satu buah locker yang besar dengan harga 600 Yen per hari. Setelah beres urusan menitipkan koper di locker, maka kami pun segera memulai perkelanaan kami di Shimbashi. Selanjutnya dari Shimbashi Station ini kami berencana pergi ke Odaiba Island. Untuk menuju ke pulau ini dari SHIMBASHI (U01) kami naik Yurikamome Train ke DAIBA (U07) Total:¥ 320 selama 15 menit. Tiket ini tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket maupun JR Pass, sehingga harus dibeli tersendiri. Kereta Yurikamome ini menghubungkan Shimbashi Station dengan Toyosu Station dan kami akan turun di Daiba Station. 

Di Odaiba Island kami singgah ke DiverCity Tokyo Plaza untuk menyempatkan makan siang ke foodcourt di lantai 1, nama gerai restoran yang kami pilih adalah Sanuki Udon Hanamaru, counternya cukup eye catching dengan warna orange menyala. Setelah puas mengeksplore Odaiba Island kami kembali lagi ke Daiba Station untuk melanjutkan perjalanan ke Asakusa. 

Dari DAIBA (U07) kami naik Yurikamome ke SHIMBASHI (U01) Total:¥ 320 selama 15 menit. Sama seperti saat pergi tadi, tiket ini juga tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket maupun JR Pass. Kemudian dari SHIMBASHI (A10) kami naik Toei Subway Asakusa Line ke ASAKUSA (A18) dan keluar di exit Kaminarimon Gate Total:¥220 selama 13 menit. Tiket ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. 

Setelah puas menjelajah salah satu distrik tua di tengah kota Tokyo, yaitu Asakusa, maka perjalanan kami berikutnya adalah menuju ke Ginza dan ke Ikebukuro. Sebelumnya kami harus singgah di Shimbashi untuk mengambil koper yang sudah kami titipkan satu harian di locker Shimbashi Station. 

Dari ASAKUSA (A18) kami naik Toei Subway Asakusa Line ke SHIMBASHI (A10) Total:¥220 selama 14 menit. Tiket ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Setelah koper beres diambil, lalu dari SHIMBASHI (G08) kami naik Tokyo Metro Ginza Line ke GINZA (G09), lalu kami keluar melalui exit nomor 3 dan singgah sebentar di Ginza hanya untuk sekedar tahu dan melihat-lihat daerah elitenya Japan. 

Lalu dari GINZA (M16) kami naik Tokyo Metro Marunouchi Line ke Ikebukuro (M25) Total:¥200 selama 27 menit. Semua tiket ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. 

Tujuan utama kami ke Ikebukuro ini adalah untuk mencari hotel tempat kami menginap, yaitu Sakura Hotel Ikebukuro. Untuk menuju ke Sakura Hotel Ikebukuro ini cukup mudah, setelah kita sampai di Ikebukuro Station segera cari West Exit di Ground Level atau pun Exit C6 di Underground Level. Kami memilih keluar lewat West Exit, sesuai petunjuk yang diberikan dari pihak hotel. Karena icon kota lebih mudah untuk dikenali bila kita lewat West Exit seperti  BIC CAMERA, McDonald dan OIOI Department Store, semua terpampang nyata dihadapan. 

Setelah keluar di West Exit (Ground Level) Anda akan melihat McDonald di depan sebelah kanan Anda dan Anda dapat melihat BIC CAMERA di sisi kiri Anda. Sebrangi jalan lalu jalan lurus terus ke depan sampai kita mendapatkan persimpangan empat dengan traffic light. Seberangi persimpangan ini ke sisi kanan. Pada persimpangan ini  kita bisa melihat Excelsior Caffé dan OIOI Department Store sisi sebelah kiri. Setelah belok kanan di persimpangan ini lalu Anda akan berjalan di sepanjang "Gekijo Street". Jalan langsung untuk dua blok traffic light. Anda akan melihat sebuah kantor pos di sebelah kiri Anda. Belok kiri di traffic light ketiga. Maka Anda akan melihat Sakura Hotel Ikebukuro di sebelah kiri Anda. Lalu kami segera Check in di Sakura Hotel Ikebukuro yang sudah kami booking jauh-jauh hari sebelum kami berangkat.
Itinerary Japan Hari Kedua


Day 03 (Wednesday/Rabu, 20 May 2015) : Tokyo (Shibuya, Shinjuku, Mount Kachi/Mount Tenjo, Kawaguchuiko Lake).
Fujisan dilihat dari Mount Kachi, Tokyo, Japan
20 Mei 2015


Hari ini di mulai dengan sarapan pagi di cafe dan restoran Sakura Hotel Ikebukuro dengan menu All you can eat. Setelah selesai sarapan pagi, tujuan pertama kami adalah menuju ke Ikebukuro Station untuk menuju ke Shibuya Station. 

Dari IKEBUKURO (F09) kami naik Tokyo Metro Fukutoshin Line ke SHIBUYA (F16) Total:¥200. Tiket ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Setelah berhasil mengeksplore pusat Trend Fashion dan Entertainment Shibuya, perjalanan kami lanjutkan ke Shinjuku. 

Dari Shibuya Station kami menuju ke Shinjuku Station dengan menggunakan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Dari SHIBUYA (F16) kami naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke SHINJUKU SANCHOME (F13), lalu dari SHINJUKU SANCHOME (S02) kami naik Toei Subway Shinjuku Line ke SHINJUKU (TOEI) (S01) Total:¥350. Sebenarnya dari Shibuya bisa menggunakan JR Yamanote Line (Outer loop) langsung ke Shinjuku (JR) Station, tetapi karena kami memiliki Tokyo Subway 3-Day Ticket, maka kami memilih jalur Subway biar gratis. 

Dan perlu diingat sebaiknya pilih turun di  SHINJUKU (TOEI) jangan di SHINJUKU (JR), karena dari SHINJUKU (TOEI) akan lebih dekat ke Shinjuku Expressway Bus Terminal, yang merupakan station bus menuju ke Kawaguchuiko Lake buat nanti siang. Setelah habis berkelana di seputaran Shinjuku, lalu kami menuju ke Shinjuku Expressway Bus Terminal dari Shinjuku Station. 

Bisa melalui jalur Ground ataupun jalur Underground di Shinjuku Station. Karena kami turun di SHINJUKU (TOEI), maka kami memutuskan memilih jalur Underground, caranya cukup mudah dan gampang. Cukup mengikuti  petunjuk arah yang bertuliskan Shinjuku Expressway Bus Terminal lalu keluar dari stair no. 6 atau stair no. 8. Kami memilih keluar dari stair no. 6 karena bersebelahan letaknya dengan restoran Burger King, lalu kami singgah makan siang di restoran Burger King tersebut

Begitu keluar dari stair no. 6 maka arahkan pandangan ke arah kiri, maka akan tampak gedung Shinjuku Expressway Bus Terminal. Semua gedung ini serba kaca dengan bertulisan Japan. Sesampainya kami di Shinjuku Expressway Bus Terminal segera kami menukarkan reservasi bus yang sudah kami pesan Online untuk pergi dan pulang menjadi tiket dengan membayar tunai dengan Yen Japan di kantor tersebut. 

Untuk harga tiket dari Shinjuku Expressway Bus Terminal ke Kawaguchuiko Station dewasa ¥1.750 dan anak-anak ¥880 dengan waktu tempuh 1 jam 45 menit untuk sekali jalan. 

Sampai di Kawaguchiko Station lanjut menaiki Retro Bus - Kawaguchiko Sightseeing Bus Red Line untuk keliling Kawaguchiko Lake. Harga tiket untuk naik Retro Bus - Kawaguchiko Sightseeing Bus Red Line untuk menuju ke Sightseeing Boat / Ropeway yaitu halte Yuransen Ropeway Iriguchi ¥220 per satu orang dewasa dan ¥110 per satu orang anak-anak. 

Lalu kami menggunakan Cable Car yang dinamakan Kachi-kachi Ropeway / Kachikachiyama Ropeway yang berangkat dari Kawaguchiko-han station ke Fujimidai station untuk sampai ke puncak Mount Kachi/Mount Tenjo sambil menikmati view Gunung Fuji.  Tiket naik Cable Car Kachi-kachi Ropeway / Kachikachiyama Ropeway dengan  ¥720 per satu orang dewasa dan ¥360 per satu orang anak-anak untuk perjalanan Round Trip alias pergi dan pulang. 

Di puncak Mount Kachi kami mengambil banyak gambar dengan Fujisan dan pemandangan Kawaguchiko Lake sebagai latar belakang foto-foto kami. Di puncak Mount Kachi ini, sempatkan juga untuk singgah disebuah cafe yang bernama Tanuki Chaya, untuk mencicipi kue Dango  (Japanese Sweet Dumplings) yang disajikan dengan Matcha Latte/ Green Tea.  

Di sini kami membeli 1 set  Dango  plus Matcha Latte/ Green Tea seharga ¥360. Dango ini disajikan cukup menarik, karena lengkap dengan gambar Fujisan pada bagian muka dan belakang kuenya lalu di lumuri saus manis. Jadi kita bisa merasakan nikmatnya Dango serasa mendaki Fujisan. 

Setelah puas bermain di puncak Mount Kachi kami segera naik Kachi-kachi Ropeway dari Fujimidai station untuk kembali turun ke Kawaguchiko-han station dan kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki mengitari Kawaguchiko Lake yang jaraknya cuma 100 meter dari Kawaguchiko-han station. 

Setelah selesai mengitari sekitaran Kawaguchiko Lake, segera kami kembali ke halte Yuransen Ropeway Iriguchi  untuk menaiki Retro Bus - Kawaguchiko Sightseeing Bus Red Line menuju pulang ke Kawaguchiko Station. Kami juga sudah langsung membeli tiket pulang Online untuk tanggal 20 Mei 2015 dari Kawaguchuiko Station dengan keberangkatan jam 19.10 dan sampai di Shinjuku Expressway Bus Terminal jam 20.55. 

Ontime tepat pukul 19.10 bus pun datang, yang akan membawa kami berangkat dari Kawaguchiko Station menuju ke Shinjuku Station. Tepat jam 21.00 Welcome again in Tokyo. Bus yang kami tumpangi sudah sampai di Shinjuku Station. Langsung kami turun dari bus lalu masuk ke stasiun Subway melalui stair no. 6 dan dengan menggunakan Tokyo Subway 3-Day Ticket, dari SHINJUKU (TOEI) (S01) naik Toei Subway Shinjuku Line ke SHINJUKU SANCHOME (S02). Kemudian dilanjutkan dari SHINJUKU SANCHOME (F13) naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke IKEBUKURO (F 09) Total ¥350. Sampai di Ikebukuro Station segera kami keluar lewat underground melalui exit C6 dan tidak lupa kami singgah kerestoran yang berada didekat hotel untuk makan malam. 
Itinerary Japan Hari Ketiga
  

Day 04 (Thursday/Kamis, 21 May 2015) : Tokyo (Tokyo Disneyland, Tokyo Disneysea, Tokyo Imperial Palace, Harajuku).
Disney Resort Monorail Melintasi gerbang Tokyo Disneyland, Tokyo, Japan
21 Mei 2015



Hari ini adalah hari terakhir kami di Tokyo. Kami segera check out dari Sakura Hotel Ikebukuro dengan membawa serta semua koper dan barang bawaan kami, dengan tujuan utama kami adalah ke Ikebukuro Station untuk menitipkan koper di coin locker Ikebukuro station. 

Kami berjalan kaki melewati underground exit C 8 menuju ke Ikebukuro Station. Karena exit C 8 adalah exit yang terdekat dengan Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8  yang merupakan tempat penjemputan bus Willer Express yang akan membawa kami menuju ke Kyoto nanti malam. 

Sebenarnya di hotel juga bisa menitipkan koper, tapi dari pada bolak balik hanya untuk mengambil koper, jadi kami memutuskan untuk menitipkan koper di coin locker saja. Setelah beres menitipkan koper di coin locker Ikebukuro Station, maka perjalanan kami mulai. 

Dari Ikebukuro Station untuk menuju ke Tokyo Disney Resort, kami menggunakan subway dan kereta JR. Dari IKEBUKURO (Y09) naik Tokyo Metro Yurakucho Line turun di tujuan paling akhir yaitu SHIN-KIBA (Y24) Total ¥240, ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket yang kami punya. Kebetulan pagi ini kami belum sarapan, jadi di Shin-kiba station ini kami sempat sarapan. Lalu dari SHIN-KIBA kami pindah jalur lagi ke stasiun JR Keiyo Line menuju ke MAIHAMA Total ¥160, tiket ini tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket, harus dibeli terpisah.  

Jika ingin ke Tokyo Disneyland kita tinggal keluar dari stasiun Maihama lalu belok kearah kanan dari pintu keluar stasiun Maihama, kemudian tinggal berjalan kaki saja sekitar 5 menit ke gerbang Tokyo Disneyland. Setelah selesai berbelanja di Tokyo Disneyland kemudian kami kembali lagi ke arah stasiun Maihama lalu menuju ke Ikspiari Mall dan Resort Gate Way Station yang berada tepat diseberang pintu keluar stasiun Maihama

Dari RESORT GATE WAY STATION yang berada dekat dengan Ikspiari Mall kami naik kereta Disney Resort Line (Monorail Service) untuk menuju ke TOKYO DISNEY SEA dengan Total ¥260, tiket ini juga tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. 

Untuk menuju ke Tokyo Disneysea ini kita kudu naik keretanya Disneyland, yaitu Disney Resort Line ya, soalnya jauh banget kalo jalan kaki ke Tokyo Disneysea ini. Dari Resort Gate Way Station, kereta akan berhenti di dua stasiun sebelum turun di Tokyo Disneysea, yang pertama berhenti di Tokyo Disneyland Station dan yang kedua berhenti di kawasan hotel-hotel Disneyland yaitu di Bayside Station. 

Resort Gate Way Station dan Monorail Disney Resort Line desainnya sungguh sangat menarik, karena mulai dari desain luar stasiun sampai desain dalam keretanya, semuanya serba Mickey Mouse dan Minnie Mouse, dimana semua pintu kereta, jendela keretanya sampai pegangan tangan dikereta pun berbentuk wajah Mickey Mouse dan Minnie Mouse. Semuanya Disney bangeeeeeeeez.... 

Setelah menyempatkan untuk berbelanja souvenir buat oleh-oleh di Tokyo Disneysea kami kembali lagi ke Tokyo DisneySea Station untuk melanjutkan perjalanan ke Tokyo Imperial Palace. Untuk menuju ke Tokyo Imperial Palace dari TOKYO DISNEY SEA kami naik Disney Resort Line ke RESORT GATE WAY Total ¥260, tiket ini tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket yang kami punya, lalu dari RESORT GATE WAY kami jalan kaki ke MAIHAMA, kemudian dari MAIHAMA naik JR Keiyo Line Rapid ke SHIN-KIBA Total ¥160. Tiket ini juga tidak tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Lalu dari SHIN-KIBA (Y24) kami naik Tokyo Metro Yurakucho Line ke SAKURADAMON (Y17) Total ¥200, tiket ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. 

Begitu sampai di Sakuradamon Station, maka akan terbaca langsung petunjuk arah ke Tokyo Imperial Palace, kami hanya tinggal mengikuti petunjuk arah tersebut. Tidak kurang dari 5 menit kami sudah keluar dari Sakuradamon Station, dan langsung tampak Tokyo Station disebelah kanan kami dan Sakuradamon Gate disebelah kiri kami. Diarea Tokyo Imperial Palace ini, kami menyempatkan diri untuk bersantai di sekitaran taman Kokyo - Gaien National Garden untuk menikmati indahnya taman khas Japang yang lengkap dengan Nijubashi Bridges (Double Bridge) yaitu jembatan batu yang sering ditampilkan di foto-foto yang sangat terkenal di dunia sebagai icon dari Tokyo Imperial Palace. 

Setelah puas menikmati Tokyo Imperial Palace, kami melanjutkan perjalanan hari ini ke Harajuku. Dari Tokyo Imperial Palace kami keluar melalui Sakuradamon Gate, lalu menuju ke Sakuradamon Station. Dari SAKURADAMON (Y17) kami naik Tokyo Metro Yurakucho Line menuju ke YURAKUCHO (Y18), kemudian kami berjalan kaki ke Hibiya Station. Dari HIBIYA (C09) lalu naik Tokyo Metro Chiyoda Line menuju ke MEIJI-JINGUMAE (C03) Total ¥170, ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Lalu dari  Meiji-Jingumae Station tinggal berjalan kaki menuju ke JR Harajuku Station, lalu sampailah kami di area Harajuku. 

Setelah puas mengeksplore kawasan Harajuku yang begitu terkenal karena disinilah tempat anak muda Japang bebas mengekspresikan gayanya dengan busana yang sangat eksentrik, kami pun melanjutkan perjalanan pulang menuju ke Ikebukuro untuk mengambil koper yang kami titipkan di locker Ikebukuro Station. 

Untuk menuju Ikebukuro Station dari JR Harajuku Station kami jalan kaki kembali menuju ke Meiji-Jingumae Station. Dari MEIJI-JINGUMAE (F15) naik Tokyo Metro Fukutoshin Line menuju ke IKEBUKURO (F09) Total ¥200, ini tertanggung dengan Tokyo Subway 3-Day Ticket. Sampai di Ikebukuro Station, lalu kami keluar melalui West Exit untuk menuju ke Ikebukuro Station West Exit, Bus Stop No. 8 tempat penjemputan bus Willer Express menuju ke Kyoto. 

Dari Ikebukuro Station keluar di West Exit di Ground Level, maka akan tampak BIC CAMERA disisi sebelah kiri kita dan McDonald's disisi sebelah kanan kita, lalu menyebrang di zebra cross ambil arah miring kiri untuk kearah SoftBank. Sampai di persimpangan SoftBank lalu belok kanan dan jalan lurus 50 meter akan tampak  Platform Bus Stop No. 8 disebelah kiri dan tepat di sebelah kanan tampak Sumitomo Mitsui Banking. 

Saat kami sampai di Platform Bus Stop No. 8 belum ada petugas yang berjaga. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk mengambil koper dan makan malam sebelum berangkat ke Kyoto. Kami menuju ke underground exit C 8 Ikebukuro Station untuk mengambil koper yang tadi pagi kami titipkan di coin locker stasiun. Beres mengambil koper dan makan malam, segera kami bergegas kembali ke Platform Bus Stop No. 8 untuk menunggu bus Willer Express W 132 yang akan berangkat pada jam 23.25 dari Ikebukuro, Tokyo menuju ke Kyoto
Itinerary Japan Hari Keempat


Day 05 (Friday/Jumat, 22 May 2015) : Kyoto (Fushimi Inari Shrine) dan Nara (Nara Park, Todaiji Temple dan Kofukuji Temple). 
Todai-ji Nandaimon Gate, Nara, Japan
22 Mei 2015


Alhamdulilah, Welcome to Kyoto. Akhirnya Bus Willer Express yang kami tumpangi dari Tokyo sampai juga ke Kyoto sekitar jam 07.00 pagi. Naik bus Willer Express kita akan diturunkan persis di depan Hotel Ibis Styles Kyoto dan Avanti Hotel Keihan dekat JR Kyoto Station. Hotel Ibis Styles Kyoto dan Avanti Hotel Keihan ini terletak di sebelah Selatan JR Kyoto Station. 

Jadi untuk diketahui, bahwa terminal bus utama untuk bus dalam kota terletak di depan pintu keluar di sebelah Utara JR Kyoto Station, sedangkan untuk bus malam jarak jauh dari Willer Express tiba dan berangkat dari  tempat di dekat pintu keluar sebelah Selatan JR Kyoto Station. 

Jadi meskipun kami tidak turun di dalam JR Kyoto Station, untuk menuju ke JR Kyoto Station ini cukuplah mudah, kami tinggal menyebrang jalan Hachijo Dori dari depan Hotel Ibis Styles Kyoto, lalu jalan 50 meter kearah Hachijo Exit no. 1 dan kami pun sekarang sudah sampai di sebelah Selatan JR Kyoto Station di level ground. 

Lalu kami naik eskalator ke lantai 2 untuk menuju ke arah Utara JR Kyoto Station. Kemudian jalan lurus ke arah central exit sampai menemukan eskalator, lalu turun kembali ke level ground, maka kami sekarang sudah sampai di sisi Utara JR Kyoto Station (Karasuma Side). Tepat di depan kami tampak langsung Kyoto Tower. 

Di Kyoto ini kami menginap di Ryokan Budget Inn. Untuk menuju ke Ryokan Budget Inn ini tidaklah sulit, kami tinggal mengikuti peta dan petunjuk arah yang di berikan dari website Ryokan Budget Inn. Dari  sisi Utara JR Kyoto Station kami jalan kearah kiri (barat) menuju ke arah jalan Shiokoji, lalu jalan lurus sepanjang 300 meter, melewati Hotel New Hankyu, lewati Lawson lalu terus jalan dan belok kearah kanan (utara) di jalan Aburanokoji, satu block sebelum jalan Horikawa, kemudian berjalan lurus 200 meter maka Ryokan Budget Inn berada disebelah kiri. 

Segera kami Check in di Ryokan Budget Inn. Saat kami sampai, pihak hotel mengijinkan kami untuk menitipkan tas di luggage storage dan menggunakan dapur, kamar mandi, serta ruang santainya sebelum kami bisa masuk kekamar. Jadi hal yang pertama kami lakukan adalah bersantai sejenak sambil menikmati teh hangat, lalu mandi untuk bersih-bersih. 

Sehabis mandi pagi dan berberes, segera kami keluar hotel dan berencana sarapan pagi di JR Kyoto Station. Setelah selesai sarapan pagi, kami berencana akan berkeliling ke Fushimi Inari Shrine. Untuk perjalanan hari ini kami hanya membeli tiket satuan (Single Journey Ticket). 

Akses transportasi termudah untuk mengunjungi Fushimi Inari Shrine adalah dengan menggunakan kereta JR Nara Line dari Kyoto Station. Dari KYOTO STATION naik JR Nara line local, lalu turun di INARI STATION Total ¥140 (Single Journey Ticket). Inari Station ini adalah stasiun kedua dari Kyoto Station. Ingat ya,  naik kereta biasa/ lokal, bukan rapid train, karena rapid train tidak singgah di Inari Station. Waktu tempuh dari Kyoto Station ke Inari Station sekitar 5 menit. Fushimi Inari Shrine berada tepat di depan pintu keluar Inari Station. Keluar dari stasiun ke arah kiri, lalu jalan 50 meter kemudian ke arah kanan sudah akan tampak A Giant Torii Gate. Gampangnya, ikuti aja orang-orang yang ramai, pasti mereka juga menuju ke Fushimi Inari Shrine juga. 

Setelah Fushimi Inari Shrine yang terkenal dengan ribuan gerbang Torii (Thousands of Torii Gates) berhasil kami eksplore, kami pun kembali ke Inari Station untuk melanjutkan perjalanan kami berikutnya menuju ke Nara. Dari INARI STATION kami langsung naik JR Nara line local tujuan JR NARA STATION Total ¥670 (Single Journey Ticket). Tetapi kami Transfer di Uji (JR) untuk pindah ke JR Nara line rapid service biar perjalanannya lebih cepat. Karena kalau naik yang JR Nara line local akan singgah di setiap stasiun, sehingga akan lebih lama sampainya, sedangkan JR Nara line rapid service hanya singgah di empat stasiun besar saja. 

Caranya, setelah sampai di Uji Station, kami langsung turun dari kereta JR local. Tetap berdiri di jalur yang sama, tidak lebih dari 5 menit kereta JR rapid akan muncul dan naiklah kereta ini menuju ke JR NARA STATION. Untuk naik kereta JR Nara line rapid service ini kita tidak akan dikenakaan biaya tambahan lagi. 

Sampai di JR Nara Station kami membeli tiket “Nara Bus Pass”-Day Pass di JR Nara Bus Ticket Office yang berada disebelah kanan pintu keluar JR Nara Station. Tiket "Nara Bus Pass”-Day Pass ini kami beli seharga ¥500 untuk dewasa dan ¥250 untuk anak-anak. 

Beres urusan tiket, lalu kami turun dari eskalator yang ada di depan stasiun untuk menuju ke lantai dasar. Disana sudah tampak banyak bus dengan petugasnya yang siap membantu para turis. Tempat pertama yang akan kami kunjungi adalah Nara Park. 

Ke Nara Park dari JR Nara Station gunakan “Nara Bus Pass”, naik bus no 2, turun di Daibutsuden Kasuga Taisha Mae bus stop (5 menit) Total ¥210, tiket ini sudah tertanggung dengan Nara Bus Pass. Di taman ini ribuan ekor rusa bebas berkeliaran, sangat tampak sejarah dan alam menyatu dengan serasi.  

Selesai puas memberi Shika Senbei (Crackers Spesial untuk Rusa) dan bermain rusa di Nara Park, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Todaiji Temple. Ke Todaiji  Temple dari Nara Park hanya tingal berjalan lurus ke arah utara, lebih kurang 5 menit. Akan tampak bangunan yang cukup besar yaitu Todai-ji Nandaimon Gate. Setelah berhasil melihat Todaiji Temple sebagai landmark kota Nara dan UNESCO World Heritage Site, segera kami keluar dari Todaiji Temple dan melanjutkan kunjungan ke Kofukuji Temple. 

Dari Todaiji Temple ke Kofukuji Temple gunakan “Nara Bus Pass” bus no 2. Dari Todaiji Daibutsuden bus stop turun di Kencho-mae bus stop (5 menit) Total ¥210. Harga tiket ini sudah tertanggung dengan Nara Bus Pass. Setelah puas menikmati Nara sebagai kawasan Japang kuno yang dipenuhi dengan ribuan rusa, taman yang luas dan bangunan-bangunan bersejarah termasuk beberapa kuil terbesar dan tertua di Japang, kami memutuskan untuk kembali pulang ke Kyoto. Dari Kofukuji Temple kami menggunakan “Nara Bus Pass”,  naik bus no 2 dari Kencho-mae bus stop didepan Kofukuji Temple untuk menuju ke JR Nara Station (8 menit) Total ¥210. Harga ini sudah tertanggung dengan Nara Bus Pass. 

Selanjutnya untuk kembali pulang ke Kyoto kami berangkat dari JR NARA STATION naik JR Nara Line Rapid Service langsung ke KYOTO STATION Total ¥710 (Single Journey Ticket). Ingat ya, ambil JR Nara Line Rapid Service jangan yang local line, karena yang local line akan berhenti disetiap stasiun sehingga akan memakan waktu yang lebih lama. 

Keluar dari Kyoto Station selanjutnya kami jalan pulang menuju ke Ryokan Budget Inn. Di Ryokan Budget Inn Kami mengambil kamar Family Private Japanese Style yang menyediakan Futon (tempat tidur tradisional Japang). Coba dan rasakan sensasi satu set Futon yang terdiri dari Shikibuton (sebuah kasur bawah) dan Kakebuton (sebuah bedcover tebal berlapis). Pengalaman yang luar biasa terutama pada saat kami harus belajar dulu gimana caranya menyusun Futon yang terlipat dan tertumpuk rapi ini menjadi sebuah tempat tidur.
Itinerary Japan Hari Kelima


Day 06 (Saturday/Sabtu, 23 May 2015) : Kyoto (Kinkaku-ji, Ginkaku-ji, Gion, Kiyomizu-dera) dan Berdandan dengan Kimono.
Kiyomizudera, Kyoto, Japan
 23 Mei 2015


Terbangun di Sabtu pagi ini, udara di Kyoto cukup sejuk dan awan pun cukup cerah. Pagi ini kami akan melanjutkan perjalanan untuk keliling Kyoto. Hal Pertama yang kami lakukan adalah kembali sarapan pagi di JR Kyoto Station. 

Untuk berkeliling Kyoto hari ini kami membeli tiket Kyoto City Bus One-Day Pass. Pass ini memberikan akses tanpa batas penggunaan bus dalam sehari (free to get on and off). Hampir semua hotel di Kyoto menyediakan berbagai macam pass transportasi seperti ini. Harga beli pass ini di hotel maupun di Kyoto station sama saja. Kelemahannya, hotel biasanya tidak memberi peta rute busnya sedangkan kalau beli di Kyoto station peta rute bus pasti secara otomatis akan diberikan. 

Jadi kami memilih untuk beli tiket Kyoto City Bus One-Day Pass di Kyoto station saja. Kalau mau beli tiket Kyoto City Bus One-Day Pass ini di Kyoto station, terdapat counter penjualan tiket bus di pintu keluar Karasuma (north side of station) disisi sebelah kanan stasiun. Dari berbagai moda transportasi yang ada di Kyoto, kami memilih bus karena hampir seluruh tempat wisata yang ada di Kyoto dilalui oleh jalur bus. 

Untuk naik Kyoto City Bus kita harus pergi ke City Bus Terminal, terminalnya sendiri berada tepat didepan Hotel New Hankyu. Harga tiket Kyoto City Bus One-Day Pass untuk adult : ¥500 dan untuk children : ¥250 (umur 6 - 12 tahun). Pada saat ini kami memutuskan memilih Kyoto City Bus berjenis RAKU. 

RAKU Bus adalah salah satu layanan bus di kota Kyoto yang sangat nyaman bagi wisatawan. Ada tiga jalur RAKU Bus ( # 100 , # 101 , # 102 ) dan setiap jalur mengambil penumpang untuk dibawa ke situs wisata yang terkenal dan populer Kyoto. 

Dari Kyoto Station kita bisa menjangkau Kinkaku-ji dengan transportasi publik, yakni dengan bus dari halte Kyoto Eki Mae (Kyoto City Bus) yang berada tepat didepan Hotel New Hankyu dengan bus nomor 101 ke halte Kinkakuji Michi (Kyoto City Bus) sebagai halte terdekat ke Kinkaku-ji Temple (Rokuon-ji Temple, Golden Pavilion) dalam waktu 47 menit dan tarifnya ¥230. Karena kami sudah memiliki Kyoto City Bus One-Day Pass, maka gratislah tarif ini. 

Sampai di halte Kinkakuji Michi (Kyoto City Bus) kami langsung jalan menuju ke Kinkakuji Temple untuk membeli tiket masuk. Kinkakuji buka dari jam 09.00 – 17.00 dengan tiket masuk ¥400. Setelah puas mengeksplore Kinkakuji (Golden Pavilion) yang merupakan UNESCO World heritage site yang dibangun pada tahun 1397 oleh Shogun Ashikaga Yoshimitsu yang terletak di dasar pegunungan di sebelah Utara Kyoto (Kitayama) yang lengkap dengan kolam yang tidak pernah kering dan taman yang tetap dipertahankan desain aslinya sejak dari Shogun Ashikaga Yoshimitsu, kami pun keluar dari area Kinkakuji dan kami segera menuju ke Ginkakuji (Silver Pavilion). 

Dari halte Kinkakuji Michi (Kyoto City Bus) kita bisa naik bus nomor 102 menuju ke halte Ginkakuji Michi (Kyoto City Bus), yang merupakan halte terdekat ke Ginkakuji (Silver Pavilion) dengan waktu tempuh 33 menit dan tarifnya ¥230. Tiket ini sudah tertanggung dengan Kyoto City Bus One-Day Pass. Sampai di halte Ginkakuji Michi (Kyoto City Bus) kita masih harus berjalan kaki kurang lebih 10 menit untuk sampai ke Ginkakuji. Perjalanan ke Ginkakuji ini sedikit mendaki, karena Ginkakuji terletak di puncak bukit. 

Sampai di Ginkakuji, kami segera menuju ke tempat pembelian tiket masuk untuk membeli tiket. Ginkakuji buka dari jam 08.30 – 17.00 dengan tiket masuk ¥500. Ginkakuji (Silver Pavilion) merupakan The World Cultural Heritage Site yang terletak di sepanjang pegunungan disebelah Timur Kyoto (Higashiyama) yang dibangun pada 1482 oleh cucu Shogun Ashikaga Yoshimitsu, yang bernama Shogun Ashikaga Yoshimasa. Shogun Ashikaga Yoshimasa terinspirasi oleh kakeknya yang telah membangun Kinkakuji. 

Ginkakuji dan Kinkakuji keduanya memiliki hubungan yang sangat erat, karena sama-sama dibangun oleh keluarga Shogun Ashikaga. Kinkakuji dijuluki Golden Pavilion, maka Ginkakuji dijuluki Silver Pavilion walaupun pavilionnya sendiri tidak dicat warna perak. 

Setelah puas memutari kompleks Ginkakuji yang terdiri dari bangunan Silver Pavilion, setengah lusin bangunan sejarah lainnya, taman pasir kering atau Ginshadan Sand (Sea of Silver Sand) yang unik, dan yang menjadi highlight dari taman pasir ini adalah gundukan pasir yang berbentuk kerucut yang dipadatkan untuk melambangkan Gunung Fuji (Kogetsudai in Ginshadan), juga kami tidak melewatkan untuk menelusuri taman lumut (Moss Garden) yang indah. 

Kami sangat mengagumi taman-taman di Ginkakuji ini, karena keseluruhan tatanan taman dibuat menyatu dengan alam. Kami pun segera keluar dari kompleks Ginkakuji untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Gion. Untuk menuju ke Gion kita bisa naik Kyoto City Bus nomor 100 dari halte Ginkakuji Mae (Kyoto City Bus) lalu turun di halte Gion (Kyoto City Bus) dengan waktu tempuh 25 menit dan tarifnya ¥230. Tiket ini sudah tertanggung dengan Kyoto City Bus One-Day Pass. Kita naik Kyoto City Bus nomor 100 turunnya di halte Gion (Kyoto City Bus) yang berada di depan Kuil Yasaka Shrine. Kemudian kita jalan menuju ke Shijo Dori/ Shijo Street untuk kemudian menuju ke Hanami-Koji Dori dan Shirakawa-Minami Dori. 

Setelah puas mengeksplore daerah Gion, lalu dari Shirakawa-Minami Dori kami berjalan kembali menuju ke Shijo Dori/ Shijo Street untuk kemudian menuju ke halte Gion (Kyoto City Bus) yang berada di depan Kuil Yasaka Shrine untuk menuju ke Kiyomizudera (Pure Water Temple). Dari halte Gion (Kyoto City Bus) kami naik Kyoto City Bus nomor 100 untuk menuju ke halte Kiyomizumichi (Kyoto City Bus) dengan waktu tempuh 4 menit dan tarifnya ¥230. Tiket ini sudah tertanggung dengan Kyoto City Bus One-Day Pass. 

Sampai di halte Kiyomizumichi (Kyoto City Bus) kemudian kami harus berjalan kaki disepanjang Kiyomizu-zaka (jalan mulai dari Kiyomizumichi ke Kiyomizudera Temple) dan pastinya lebih mendaki lagi jika di bandingkan saat jalan ke Kinkakuji dan Ginkakuji. Perjalanan ini ditempuh sejauh 800 meter untuk sampai ke Kiyomizudera Temple. Di Kiyomizu-zaka jangan lupa untuk mencicipi sampel makanan yang didagangkan secara gratis dan juga membelinya sebagai oleh-oleh, diantaranya Nama Yatsuhashi (mirip mochi yang diisi dengan pasta kacang merah) dan Chanoka (biskuit green tea). 

Untuk masuk ke Kiyomizu Main Hall (Hondo) yang lengkap dengan panggung kayunya yang menjorok keluar dari Main Hall (Kiyomizu Stage) dengan 139 pilar tanpa pasak dan paku dan merupakan bangunan utama di kompleks Kiyomizudera ini, kita harus mampir dulu ke loket untuk membeli tiket. Kiyomizu Main Hall buka dari jam 06.00 - 18.00 dengan tiket masuk ¥300. Pada special occasion (Maret-April dan November-Desember) Kiyomizu Main Hall ini buka sampai jam 21.30 dengan tiket masuk ¥400. 

Setelah puas melihat pemandangan Kiyomizudera yang  berlatar pegunungan dan tebing dengan lautan pohon serta panorama kota Kyoto dikejauhan dari Kiyomizu Main Hall (Hondo) yang  menjadi UNESCSO World Heritage, maka saat perjalanan pulang  jangan lupa untuk singgah dan menikmati suasana Old Kyoto dengan melewati dua jalan cantik yaitu Sannen-zaka dan Ninnen-zaka. 

Setelah dari Sannen-zaka dan Ninnen-zaka kami kembali ke halte Kiyomizumichi (Kyoto City Bus) untuk menuju ke Kyoto Station. Dari halte Kiyomizumichi (Kyoto City Bus) kami naik Kyoto City Bus nomor 100, lalu turun di halte Kyoto Eki Mae (Kyoto City Bus) dengan waktu tempuh 17 menit dan tarifnya ¥230. Tiket ini sudah tertanggung dengan Kyoto City Bus One-Day Pass. Lalu dari halte Kyoto Eki Mae (Kyoto City Bus) yang berada tepat didepan Hotel New Hankyu, kami segera jalan kaki untuk kemudian kembali pulang ke hotel. 

Selesai bersantap malam, untuk menutup hari ini kami langsung mencoba Kimono. Akhirnya hari ini kami semua berhasil menjadi Japang hanya dalam 30 menit berkat berdandan dengan Kimono. Selesai bermandikan keringat untuk mencoba Kimono ini, karena cara memakainya ternyata tidak gampang, banyak bagian-bagian yang harus diikat dibagian dalam baju. Sekarang saatnya kami istirahat.
Itinerary Japan Hari Keenam


Day 07 (Sunday/Minggu, 24 May 2015) : Kyoto dan Osaka (Osaka Castle, Dotonbori, Shinsaibashi Suji, Ebisubashi Suji).
Mr. Glico Man, Dotonbori Canal, Osaka, Japan
24 Mei 2015
 


Hari ini adalah hari terakhir kami berada di Kyoto. Kami langsung check out dari penginapan Backpacker's Ryokan Budget Inn dan segera berangkat menuju Kyoto Station untuk sarapan dan membeli tiket Shinkansen ke Osaka. Tiket Shinkansen ini dapat dibeli di JR Ticket Office yang lokasinya ada di dalam Kyoto Station. 

Perjalanan Kyoto ke Osaka berjarak kurang lebih 43 Kilometer. Kereta Shinkansen ini tidak berhenti di Osaka Station, melainkan berhentinya di Shin Osaka Station, satu stasiun sebelum Osaka Station. Kami memutuskan memilih naik kereta cepat Shinkansen dari Kyoto Station ke Shin Osaka Station yang berjarak 39 Kilometer dengan waktu perjalanan 13 menit. 

Bagi  yang mau merasakan naik Japan’s Bullet Train, Shinkansen dengan biaya murah, tetapi tidak memiliki JR Pass, maka perjalanan Kyoto – Shin Osaka atau sebaliknya dengan menggunakan kereta Shinkansen is the best choice. Meskipun harganya jauh lebih mahal dan lebih repot, mengingat kereta ini berhentinya di Shin Osaka Station bukan di Osaka Station, sehingga kita masih harus pindah kereta untuk sampai ke Osaka Station, tetapi kami tetap ingin naik kereta ini karena ingin tahu bagaimana rasanya naik Japan’s Bullet Train dengan kecepatan yang bisa mencapai 320 km/jam. 

Saat membeli tiket kereta Shinkansen, sebutkan dengan jelas jenis keretanya yaitu Shinkansen, Nozomi, Non Reserved to Osaka. Harga tiketnya ¥1.420 untuk Tiket Non Reserved (tiket tanpa jaminan tempat duduk) artinya bila di gerbong tersebut tempat duduknya terisi penuh maka kita harus berdiri. Untuk jenis kereta Nozomi, gerbong Non Reservednya terletak di gerbong nomor 1 sampai 3. 

Sebenarnya selain kereta Shinkansen masih ada pilihan kereta lain untuk menuju ke Osaka yaitu dengan JR Special Rapid Service yang harganya jauh lebih murah dari pada naik Shinkansen yakni ¥560 (ini untuk alternatif bila ingin yang lebih murah ya). Tidak lama dan serasa baru sejenak kita enak-enak duduk, terdengar pemberitahuan Shin-Osaka Station di speaker dan saya pun melihat display yang berada didepan gerbong yang bertuliskan Shin-Osaka Station, yang mana ini adalah stasiun tujuan terakhir Shinkansen ini dan juga tujuan kami. 

Kereta pun berjalan melambat memasuki stasiun dan setelah berhenti kami pun segera turun. Kami sengaja memilih untuk menginap di daerah Shin-Osaka, dengan pertimbangan agar tidak repot untuk membawa koper pada saat sampai di Osaka dan tidak harus berpindah-pindah kereta untuk membawa koper. 

Di Shin-Osaka Station kami keluar melalui east exit dilantai dua untuk menuju ke penginapan kami di Hotel Shin'osaka. Tepat pada bagian ujung dari Shin-Osaka Station east exit akan terdapat eskalator dan lift. Kami turun dengan menggunakan lift, saat sampai di lantai dasar dan melangkah keluar dari pintu lift lalu lihat kearah kanan, maka kami melihat tanda hotel dan tanda masuk ke Hotel Shin'osaka. Lalu menyebrangi zebra cross maka kita sudah sampai di gerbang masuk ke Hotel Shin'osaka. Pintu masuk ke Hotel Shin'osaka yang menghadap ke Shin-Osaka Station east exit sebenarnya adalah pintu belakang Hotel Shin'osaka. Tidak sampai 1 menit kami berjalan dari Shin-Osaka Station east exit untuk sampai ke lobby Hotel Shin'osaka. Kami langsung Check in di Hotel Shin'osaka dan menitipkan koper. 

Selesai Check in dan menitipkan koper di Hotel Shin'osaka, kami pun kemudian jalan kembali ke Shin Osaka Station untuk memulai menjelajahi Osaka. Sampai kembali di Shin-Osaka Station kami membeli tiket One-day ticket Enjoy Eco Card. Harga One-day ticket Enjoy Eco Card ini untuk dewasa ¥800 dan untuk anak-anak ¥300. Kebetulan pada saat kami datang adalah hari minggu dan disaat hari weekend dan hari libur nasional Japan, harga One-day ticket Enjoy Eco Card ini mendapat potongan. Harga tiket ini setelah mendapat potongan menjadi ¥600 untuk dewasa dan anak-anak tetap ¥300. One-day ticket Enjoy Eco Card ini adalah kartu khusus satu hari unlimited yang bisa digunakan untuk semua kereta bawah tanah (Osaka City Subway) dan bus kota juga bebas untuk satu hari. Plus, kita akan mendapatkan potongan diskon di tempat-tempat wisata di kota Osaka untuk hari itu juga. Kita bisa membeli tiket ini di muka, jauh sebelum hari penggunaannya. 

Tujuan pertama kami adalah menuju ke Osaka Castle. Untuk menuju ke Osaka Castle dari SHIN OSAKA STATION (M13) kami naik Osaka City Subway Midosuji Line ke SHINSAIBASHI (M19), lalu dari SHINSAIBASHI (N15) naik Osaka City Subway Nagahori Tsurumiryokuchi Line turun di OSAKA BUSINESS PARK (N21) Total ¥280. Harga tiket ini gratis, karena sudah tertanggung dengan One-day ticket Enjoy Eco Card. Saat sampai di OSAKA BUSINESS PARK Station cari exit Osaka Castle, maka kita akan langsung berada dijalan besar dengan lingkungan perkantoran gedung-gedung tinggi. Lihat ke arah kanan maka akan tampak Osaka Castle dari kejauhan. 

Berhubung kami datang pada hari minggu, wilayah ini benar-benar sepi. Lalu menyebrang zebra cross kearah kiri, maka kita akan melewati Shin Shiginobashi Bridge yang membentang diatas sungai Neyagawa. Jalan terus melewati Shin Shiginobashi Bridge, lalu pada bagian ujungnya akan ada pesimpangan ke kanan dan ke kiri serta terdapat pos penjaga. Karena tujuan kami ke Gokurakubashi Bridge maka kami jalan ke arah kiri. Jalan terus kurang lebih 500 meter maka disebelah kanan kami terdapat gerbang, sampailah kami di Aoya-mon Gate. 

Aoya-mon Gate adalah gerbang yang terletak di sebelah utara Osaka Castle Tower. Setelah melewati  Aoya-mon Gate, sekarang saatnya kita bisa menikmati panorama cantik dari Osaka Castle Park, Gokurakubashi Bridge dan Main Tower dari Osaka Castle. Biayanya adalah gratis ketika kita masuk ke area Osaka Castle ini. Hanya ketika kita masuk ke Main Tower dari Osaka Castle yaitu ke Osaka Castle Museum dan masuk ke Osaka Castle Nishinomaru Garden kita harus membayar biaya masuk. 

Biaya masuk ke Castle Tower/Osaka Castle Museum untuk dewasa ¥600 dan untuk anak-anak Free. Dengan menggunakan One-day ticket Enjoy Eco Card kita akan mendapat potongan diskon untuk dewasa menjadi ¥500. Sedangkan biaya masuk ke Osaka Castle Nishinomaru Garden untuk dewasa ¥200 dan untuk anak-anak Free. Dengan menggunakan One-day ticket Enjoy Eco Card kita akan mendapat potongan diskon untuk dewasa menjadi ¥140. Osaka Castle Nishinomaru Garden ini terkenal dengan kebun Sakuranya (Cherry Blossom) dan menjadi salah satu tempat Hanami yaitu pesta melihat bunga Sakura yang paling populer di Osaka. Dengan jam operasional dari Osaka Castle Museum dan Osaka Castle Nishinomaru Garden ini adalah dari jam 09.00-17.00. 

Sebagai penutup kunjungan ke Osaka Castle kami mampir ke Japanese Plum Grove Garden. Japanese Plum Grove Garden adalah satu dari dua taman yang berada di lingkungan kastil dengan tiket masuknya adalah gratis. Ini mungkin akan mengambil satu hari untuk sepenuhnya mengeksplorasi seluruh tempat di Osaka Castle ini, dari ujung ke ujung dan dari sudut ke sudut. Tetapi kami tidak memiliki banyak waktu, sehingga hanya bisa menikmati sebagian kecil dari seluruh Osaka Castle Park yang membentang hampir 107 hektar dan Osaka Castle dengan Menara Utama (Main Tower) menempati hanya sebagian kecil dari Osaka Castle Park, kami pun melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya yaitu ke Minami (Namba). 

Dari Osaka Castle untuk menuju ke kawasan Minami, kami harus jalan kaki kembali lagi ke Stasiun Subway OSAKA BUSINESS PARK (N21) untuk naik Osaka City Subway Nagahori Tsurumiryokuchi Line kearah Taisho dan turun di Stasiun Subway SHINSHAIBASHI (N15), lalu dari SHINSHAIBASHI (M19) lanjut naik Osaka City Subway Midosuji Line ke arah Nakamozu dan turun di NAMBA (SUBWAY) (M20), Total ¥240. Biaya ini gratis, karena sudah tertanggung dengan One-day ticket Enjoy Eco Card. 

Sampai di NAMBA (SUBWAY) Station cari Dotonbori exit, maka sampailah kami di kawasan Minami (Namba). Di Osaka ini terdapat dua pusat kota, yaitu Kita (Umeda) dan Minami (Namba). Minami berarti Selatan yang letaknya berlawanan dengan pusat kota yang lain yaitu Kita yang berarti Utara. Kawasan Minami ini terkenal dengan shopping arcade-nya yang terletak disepanjang Dotonbori Canal dan juga pusat makanan Osaka di Dotonbori Street. 

Di Dotonbori Street ini banyak terdapat restoran khas yang menjadi landmark kota Osaka seperti restoran kepiting (Kani Doraku Giant Crab), restoran gurita (Takoyaki Otakoya), restoran ikan (Giant Puffer Fish Zuboraya), dan restoran omelette or pancake (Okonomiyaki). Jangan lupa juga singgah dan perpose bersama Kuidaore Taro. Kuidaore Taro yang berarti “eat till you drop in Osaka”. Kuidaore Taro ini berupa boneka seukuran manusia berbaju badut yang sedang menabuh drum yang merupakan maskot sebuah restoran. Jadi bagi pecinta makanan, kawasan Dotonbori Street ini merupakan area wajib kunjung karena dipenuhi dengan tempat makan dimana kita bisa menikmati makanan khas Osaka dengan neon sign yang unik-unik, penuh warna-warni dan besar-besar. 

Setelah selesai icip-icip makanan khas Osaka di Dotonbori Street, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke landmark Dotonbori yang lainnya, yaitu ke Dotonbori Canal yang lengkap dengan Ebisubashi bridge dan Mr. Glico Man. Setelah melewati Ebisubashi bridge, kami berjalan kaki menuju kawasan belanja tertua dan tersibuk di Osaka yang panjangnya sekitar 600 meter yaitu Shinsaibashi Suji. 

Setelah puas mengeksplore Shinsaibashi Suji, kami jalan kembali ke arah Ebisubashi bridge. Setelah melewati  Ebisubashi bridge, maka Shinsaibashi Suji berubah menjadi Ebisubashi Suji, dengan suasana belanjanya tetap sama. Jadi bila ingin dapat diskon besar-besaran dan shop till you drop alias belanja habis-habisan datang saja ke Shinsaibashi Suji dan Ebisubashi Suji. Setelah kami puas berkelana di Minami (Namba), sekarang saatnya kami menuju pulang ke hotel melalui NAMBA (SUBWAY) Station (M20). 

Dari NAMBA (SUBWAY) (M20) kami naik Osaka City Subway Midosuji Line ke SHIN OSAKA (M13), Total  ¥280. Karena sudah tertanggung dengan One-day ticket Enjoy Eco Card, maka tiket ini gratis. Segera kami berjalan dari Shin-Osaka Station east exit untuk menuju ke Hotel Shin'osaka.
Itinerary Japan Hari Ketujuh


Day 08 (Monday/Senin, 25 May 2015) : Osaka (Universal Citywalk Osaka, Universal Studios Japan, Osaka Bay Area, Osaka Kansai International Airport), Kuala Lumpur - Medan.   
Osaka Aquarium Kaiyukan, Osaka, Japan
25 Mei 2015


Hari ini adalah hari terakhir kami di Japang. Hari ini kami buka dengan sarapan dan bersantai-santai di Hotel Shin'osaka sampai dekat waktu check out tiba. Menu sarapan paginya cukup banyak, berhubung all you can eat jadi agak-agak lama kami sarapan pagi ini. 

Setelah selesai sarapan dan berberes, kami langsung check out dari Hotel Shin'osaka tanpa menitipkan koper, karena malas harus balik lagi ke hotel hanya untuk mengambil koper saja. Dengan membawa semua barang, kemudian kami berjalan kaki menuju ke SHIN OSAKA STATION. Pada perjalanan hari ini kami tidak membeli tiket terusan seperti pada 1 hari sebelumnya. Kami hanya membeli tiket satuan (Single Journey Ticket) sesuai tujuan hari ini, dengan pertimbangan hari ini kami harus meninggalkan Japan jadi sayang juga kalau pakai tiket terusan tetapi hanya di pakai untuk setengah hari saja. 

Untuk perjalanan hari ini kami akan menggunakan kombinasi kereta Subway dan kereta JR. Dari SHIN OSAKA STATION (M13) kami naik Osaka City Subway Midosuji Line untuk menuju ke NAMBA (SUBWAY) STATION (M20) Total ¥280. Kemudian kami jalan kaki ke arah EXIT 11 untuk menitipkan koper di luggage storage dekat NAMBA (NANKAI) STATION. Dengan pertimbangan nanti malam waktu sudah mepet dan yang pasti sudah capek dan lelah makanya pagi ini kami langsung menuju luggage storage terdekat dengan NAMBA (NANKAI) STATION. Luggage storage di exit 11 merupakan yang terdekat dengan NAMBA (NANKAI) STATION, karena arah NAMBA (NANKAI) STATION ke arah exit 14, sehingga nanti malam pas pulang kami tidak terlalu jauh membawa koper ke NAMBA (NANKAI) STATION ini. 

Setelah menitipkan koper di coin locker, kami berjalan kembali kearah NAMBA (SUBWAY) STATION untuk menuju ke Universal City Walk Osaka. Dari NAMBA (SUBWAY) (S16) naik Osaka City Subway Sennichimae Line ke TAMAGAWA (OSAKA) (S12) Total ¥240. Kemudian dari TAMAGAWA (OSAKA) jalan kaki ke NODA (JR). Lalu dari NODA (JR) naik JR Osaka Loop Line (Inner loop) for SAKURAJIMA ke arah NISHIKUJO. Kita tidak perlu transfer kereta saat di NISHIKUJO, karena di NISHIKUJO jalur JR Osaka Loop Line (Inner loop) for SAKURAJIMA akan berubah menjadi JR Yumesaki Line for SAKURAJIMA, yang artinya langsung kearah SAKURAJIMA, sehingga kita bisa tetap tinggal di dalam kereta untuk sampai ke UNIVERSALCITY. Dari NODA (JR) ke UNIVERSALCITY Total ¥160. Jadi Total biaya keseluruhan untuk perjalanan dari NAMBA (SUBWAY) STATION  sampai ke UNIVERSALCITY STATION adalah ¥400. 

Begitu kami sampai di UNIVERSAL CITY STATION, keluar dari stasiun lalu naik eskalator ke lantai atas dan belok ke arah kanan maka kami sudah sampai di Universal City Walk Osaka. Universal City Walk Osaka sebenarnya merupakan kompleks perbelanjaan disekitar Theme Parks Universal Parks & Resorts. Di Universal City Walk Osaka ini sempatkan singgah ke counter resmi Universal Studio untuk membeli Universal Studio Merchandise. 

Kami terus menyusuri  jalanan Universal City Walk Osaka, sampai di ujung  jalan maka akan tampak gerbang selamat datang dari Theme Park pertama di Asia yang dibangun di bawah brand Universal Studio yaitu Universal Studio Japan (USJ). Dibuka pada Maret 2001 di Osaka Bay Area, Theme Park ini merupakan taman hiburan yang paling banyak dikunjungi di Japang setelah Tokyo Disney Resort. Theme Park ini menawarkan banyak kesempatan untuk kita mengambil gambar dengan bola globe Universal sebagai icon Universal Studio. 

Setelah puas mengeksplore Universal Studio Japan, kami menuju kembali ke arah Universal City Walk Osaka. Pada saat datang tadi kami berjalan di lantai dasar Universal City Walk Osaka, tetapi pada saat perjalanan pulang ini kami naik eskalator untuk menuju ke lantai 2, 3 dan 4 dari Universal City Walk Osaka. Banyak pilihan restoran di area ini. Naik ke lantai 4, maka kita akan menemukan Osaka Takoyaki Museum. Namanya memang museum, tapi sebenarnya tempat ini adalah kumpulan dari beberapa vendor populer dari hidangan lokal yang berkumpul di bawah satu atap dan berjualan Takoyaki. 

Dari sekian banyak pilihan restoran, akhirnya kami memilih makan siang ala Western di Pomme's restoran yang terletak di lantai 2 Universal City Walk Osaka. Selesai makan siang di Pomme's restoran, segera kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke Osaka Bay Area. Kami berjalan kembali menuju ke UNIVERSAL CITY STATION. 

Dari UNIVERSAL CITY kami naik JR Yumesaki Line ke NISHIKUJO. Di NISHIKUJO ini kami harus transfer kereta, karena jalur JR Yumesaki Line berubah menjadi JR Osaka Loop Line (Outer loop) yang menuju ke Osaka Station. Dari NISHIKUJO kemudian kami naik JR Osaka Loop Line (Inner loop) dan turun di BENTENCHO. Harga Tiket naik JR Yumesaki Line dan JR Osaka Loop Line (Inner loop) dari UNIVERSAL CITY ke BENTENCHO Total ¥160. Lalu dari BENTENCHO kami naik Osaka City Subway Chuo Line ke OSAKAKO Total ¥240. Jadi Total biaya keseluruhan untuk perjalanan dari UNIVERSAL CITY STATION sampai ke OSAKAKO STATION adalah ¥400. 

Setelah kami sampai di OSAKAKO  STATION (catat ya, ada -KO nya) keluar di exit 1. Kami ambil jalur di sisi sebelah kanan sehingga jalan raya berada di kiri kita. Ikuti saja sesuai petunjuk arah yang sangat banyak dipajang dan menunjukkan ke arah Osaka Aquarium Kaiyukan, jalan kaki sekitar 10 menit. Jika sudah melihat bianglala raksasa, berarti sudah sampailah kita dipusat Osaka Bay. Osaka Bay Area adalah tuan rumah bagi berbagai sejumlah tempat atraksi wisata seperti Osaka Aquarium Kaiyukan, Tempozan Ferris Wheel, LEGOLAND Discovery Center Osaka, Santa Maria Cruise dan pusat perbelanjaan Tempozan Marketplace. Pelabuhan Domestic dan International Osaka juga ditemukan di daerah ini. 

Bila ingin memiliki pandangan yang lebih baik untuk melihat keseluruhan dari Osaka Bay maka naiklah Tempozan Giant Ferris Wheel. Dari ketinggi di udara kita dapat menikmati panorama laut, pegunungan dan seluruh kota Osaka. Harga tiket Tempozan Giant Ferris Wheel dibandrol dengan  harga ¥800 untuk semua umur diatas 3 tahun dengan jam beroperasi dari jam 10.00-22.00 dengan penjualan tiket terakhir sampai jam 21.30. Setelah 17 menit kami diatas ketinggian Tempozan Giant Ferris Wheel, akhirnya kami sampai kembali ke bawah. Lalu kami singgah sebentar ke Tempozan Marketplace yang letaknya berdekatan dengan Tempozan Giant Ferris Wheel. 

Tempozan Marketplace merupakan pusat perbelanjaan dan kompleks hiburan yang terdiri dari toko-toko, restoran dan ruang live concert serta halls. Di dalam Tempozan Marketplace ada sebuah tempat yang disebut Naniwa Kuishimbo Yokocho. Tempat ini merupakan food theme park  yang buka dari jam 11.00-20.00 yang terletak dilantai dasar Tempozan Marketplace. Ini adalah sebuah tempat yang menyatukan berbagai macam restoran yang menawarkan Takoyaki, Okonomiyaki dan spesialisasi makanan lezat Osaka lainnya yang mewakili budaya makanan Kansai. 

Kami mampir ketempat ini untuk mencari makan sore menjelang malam. Naniwa Kuishimbo Yokocho dibuat menyerupai replica pusat kota Osaka diawal tahun 1970. Jadi tempatnya dibuat seperti suasana Japan tempo dulu. Naniwa Kuishimbo Yokocho merupakan tempat yang menyenangkan untuk menikmati makanan bahkan jika hanya untuk berjalan-jalan saja. Setelah selesai makan sore, kami keluar meninggalkan Tempozan Marketplace. 

Kami melanjutkan perjalanan balik menuju ke OSAKAKO STATION. Kami mengambil sisi jalan yang berbeda dengan pada saat datang tadi. Pulangnya kami ambil jalur di sisi sebelah kanan jalan kembali, sehingga jalan raya tetap berada di kiri kita. Jadi dengan berjalan kaki, kita sudah melihat semua sisi Osaka Bay Area. Sampailah kembali kami di OSAKAKO STATION. 

Untuk perjalanan pulang ini, dari OSAKAKO (C11) kami naik Osaka City Subway Chuo Line ke AWAZA (C15), kemudian dari AWAZA (S13) kami naik Osaka City Subway Sennichimae Line ke NAMBA (SUBWAY) (S16) Total ¥280. Lalu dari NAMBA (SUBWAY) kami jalan kaki ke NAMBA (NANKAI) arah Exit 11 tempat tadi pagi kami menitipkan koper di loker. Setelah beres mangambil koper kami melanjutkan perjalanan menuju ke NAMBA (NANKAI). Dari Exit 11 ini kita tinggal jalan lurus mengikuti petunjuk arah kearah NAMBA (NANKAI), petunjuk arahnya semua jelas dan tidak membingungkan. Sampai dekat exit 14 terdapat eskalator yang cukup tinggi dan panjang. Maka naiklah ke eskalator tersebut dan tepat di bagian ujung atas eskalator langsung didepan kita akan tampak jejeran loket penjual tiket. 

Dari NAMBA (NANKAI) kami memilih naik kereta Nankai Airport Express untuk menuju ke KANSAI AIRPORT dengan harga tiketnya ¥920 dengan lama perjalanan ditempuh dalam waktu 45 menit. Sampai di KANSAI AIRPORT STATION kami langsung menuju ke terminal keberangkatan (departure) yang berada di lantai 2. Setelah tiba di Osaka Kansai International Airport (KIX), segera kami check in dan memasukkan semua koper bawaan kami kedalam bagasi. Setelah selesai check in kami langsung masuk kedalam ruang tunggu. 

Kami akan pulang dengan AirAsia X Airbus A330 nomor penerbangan D7 535 dari Osaka Kansai International Airport (KIX) tanggal 25 May 2015, jam 23.35 (11.35 PM) dengan transit di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) (KUL), tanggal 26 May 2015, yang diperkirakan sampainya jam 05.20 (05.20 AM). Kemudian kami akan melanjutkan penerbangan dengan AirAsia Airbus A320 nomor penerbangan AK 391 dari Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) (KUL) tanggal 26 May 2015, jam 08.40 (08.40 AM) untuk menuju ke Medan Kualanamu Airport (KNO), yang diperkirakan sampainya tanggal 26 May 2015, jam 08.35 (08.35 AM). 

Akhirnya sadar juga kalau kunjungan ke Japan ini benar-benar akan berakhir. Selama 8 hari, kami sekeluarga jalan dan berpetualang di Japang. Selama berlibur ke Japan ini, banyak pengalaman lucu, seru, heboh dan beberapa kebiasaan baik yang baru, yang bisa dibawa pulang ke Indonesia sebagai pelajaran.
Itinerary Japan Hari Kedelapan



Jadi bagaimana ? Mau memiliki pengalaman yang super seru ??? Mau merasakan sensasi dan pengalaman yang bakal tidak terlupakan dan teringat sepanjang masa ??? Maka cobalah Traveling Mandiri dengan mengurus semua rencana perjalanan anda secara mandiri tanpa menghandalkan agen biro perjalanan. Anda akan menikmati susah senangnya, salah benarnya, lucu dan nyebelinnya, yang bakalan lebih kena dihati dan bakalan teringat terus sepanjang masa, sehingga akan menjadikannya sebuah  pengalaman paling super seru dan paling fantastis ... Arigatō ... Tq
ILU IMU INU... I Love U... I Miss U... I Need U... Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka, 18-25 Mei 2015
 


Demikianlah Itinerary Traveling Mandiri kami selama 8 hari ke Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka. Traveling Mandiri ini sudah banyak memberikan pelajaran bagi kami. Setidak-tidaknya kami banyak merasakan hasil positif dari traveling, yaitu semakin terbukalah wawasan dan menjadikan setiap anggota keluarga kami jauh lebih dekat dan lebih terasa rasa kekeluargaannya. Bagi kami kebersamaan dalam liburan jauh lebih berharga daripada biaya yang harus keluar dan liburan bukan hanya tentang mengunjungi tempat-tempat yang keren, tetapi bagaimana anda bersama-sama keluarga menyegarkan pikiran anda dan menikmati sesuatu, maka berliburlah.... Semoga Allah memberikan kesempatan bagi kami untuk kembali melakukan Family Vacation dan menjelajah daerah-daerah yang menarik lainnya di dunia ini. Amiiin .....
ILU IMU INU... I Love U... I Miss U... I Need U... Tokyo, Kyoto, Nara dan Osaka, 18-25 Mei 2015