Sabtu, 14 November 2015

Thailand Hari Pertama (Wednesday/Rabu, 23 September 2015) : Medan - Bangkok



By Aidil espeogeh
The Next Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to Thailand



Prasat Phra Thep Bidon, Temple of the Emerald Buddha, Grand Palace, Bangkok, Thailand


Kualanamu International Airport / KNO Medan
(Wednesday/Rabu, 23 September 2015) 

Keberangkatan Family Vacation alias liburan keluarga kami kali ini adalah ke Bangkok, Thailand. Keberangkatan liburan keluarga kali ini, kami perginya bukan cuma berlima seperti biasa, melainkan berenam bersama dengan orang tua. Kepergian Family Vacation kali ini kami berangkat dengan ibu dan membawa 2 child (7 tahun dan 5 tahun) en 1 baby ( usia 8 bulan). Tetap seperti biasa, ini perjalanan kesekian kalinya kami membawa serta semua anak-anak kami untuk berliburan. Kami berangkat dengan menggunakan Si Pesawat merah  AirAsia.  Liburan keluarga ini kami ambil dari tanggal 23-28 September 2015. Karena pada saat tanggal 24 September 2015 libur hari raya Idul Adha, kemudian disusul libur hari tasyrik selama 3 hari pada tanggal 25-27 September 2015, jadi anak-anak sekolahnya juga tidak terganggu. Dan untuk pertama kalinya juga kami merasakan Idul Adha di luar negri dan bukan dinegara muslim pula. Sooooo suasanannya sangat sangat jauh berbeda. 
Kami ready to go
Hari Rabu, 23 September 2015 setelah selesai menjemput anak-anak pulang sekolah dan makan siang dirumah, lalu melakukan sholat jamak takdim dan qasar Zuhur - Ashar, maka tepat jam 13.00 Wib sesuai rencana, kami berangkat menuju Kualanamu International Airport. Sambil membaca doa keluar rumah dan doa naik kendaraan, kami berangkat ke Kualanamu International Airport. Perjalanan dari rumah menuju ke Kualanamu International Airport ditempuh selama 1 jam. Sampai di bandara Kualanamu International Airport, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, AirAsia membuka kounter boardingnya tepat 2 jam sebelum waktu keberangkatan dan counter ini ditutup 45 menit sebelum waktu keberangkatan. Kami segera ke counter AirAsia untuk menyerahkan Passport dan Boarding Pass yang sudah kami check in dan print terlebih dahulu. Nah disaat ini terjadi kehebohan, kenapa? Passport istri saya tidak bisa check in, kenapa? karena Passport istri saya masa berlakunya pas tinggal 6 bulan sebelum tanggal habis berlakunya. Kami berkangkat 23 September 2015 dan masa berlaku Passport istri sampai 21 Maret 2016. Sebenarnya sebelum berangkat kami sudah mengetahuinya. Tapi kenapa kami tidak memperpanjangnya, karena kami akan berangkat ke China pada April 2016, jadi kalau di perpanjang pada tahun 2015 akan sangat sayang, karena masa berlakunya akan semakin singkat yaitu sampai tahun 2020. Tetapi kalau kami perpanjang di 2016 maka masa berlakunya sampai 2021. Saya tidak kehilangan akal, dari pada tak jadi berangkat maka saya langsung minta izin untuk ke bagian imigrasi bandara yang ada di lantai satu. Kami pun mendapat izin untuk menemui petugas imigrasi bandara, lalu sang bapak petugas melihat  Passport istri saya dan berkata " iya ini Passport nya sudah mau habis masa berlakunya, mau berapa lama pergi ke Thailand?, terus urusan apa ke Thailand nya?". Saya beritahu bahwa kami ke Thailand hanya 6 hari dalam rangka liburan saja. Eeeeeeh, tak di sangka tak diduga si bapak langsung menscan Passport istri saya dan tak lupa dicap dengan stempel imigrasi tanda boleh keluar dari Indonesia, malah sangkin baiknya si bapak menscan semua Passport kami dan dicap dengan stempel imigrasi. Tq bapak petugas.....

Nah sekarang saatnya kami kembali naik ke lantai 2 menuju ke counter AirAsia untuk melakukan check in Passport istri saya. Dengan berbekal stempel imigrasi tanda sudah boleh keluar dari Indonesia maka tidak ada alasan isri saya tidak jadi berangkat. Beres urusan check in, bagasi pun kami drop di counter AirAsia ini dan segera kami turun kembali ke lantai 1 untuk melewati petugas imigrasi. Nah disini bapak petugasnya malah jadi bertanya kembali (maklum beda orang lagi), "kok belum lewat imigrasi Passportnya sudah di stempel, kapan terakhir kali masuk ke Indonesia?". Jadi dech saya mesti menjelaskan ulang kronologis yang tadi, tapi ya ngak apa-apalah, berhubung semua petugasnya baik dan ramah. Selesailah urusan imigrasi, kemudian kami menuju ke ruang tunggu International bandara Kualanamu dan kami melewati petugas Xray bandara. Di sini semua harus di buka, mulai dari jam tangan, tali pinggang dan cairan yang boleh dibawa tidak  lebih dari 100 cc. Setelah selesai melewati Xray sambil menunggu sekitar 45 menit, kami menyempatkan diri mendokumentasikan perjalanan kami. 
Kami diruang tunggu Kualanamu International Airport Medan
Tidak lama menunggu, kemudian panggilan untuk naik ke dalam pesawat pun terdengar. Dengan membaca doa, kami terbang ke Bangkok, Thailand. Untuk penerbangan menggunakan Si pesawat merah AirAsia hanya ada satu kali penerbangan dari Medan menuju Bangkok, demikian juga sebaliknya dari Bangkok ke Medan. Pada saat keberangkatan kali ini kami menggunakan pesawat AirAsia QZ 154 berangkat dari Medan - Kualanamu (KNO) hari Rabu, 23 September 2015  jam 03:50 PM sampai ke Bangkok - Don Mueang (DMK) hari Rabu, 23 September 2015 jam 05:45 PM kami duduk di bangku no 23 A-B-D-E-F dengan tipe pesawat AirAsia Airbus A320. Dan pulangnya kami naik pesawat AirAsia QZ 155 dari Bangkok - Don Mueang (DMK) hari Senin, 28 September 2015 jam 06:15 PM sampai ke Medan - Kualanamu (KNO) hari Senin, 28 September 2015 jam 08:10 PM kami duduk di bangku no 23 A-B-C-D-E dengan tipe pesawat AirAsia Airbus A320. Tidak terdapat perbedaan waktu antara Medan dengan Bangkok. Coba lihat diWindows atau HP anda, pasti ada keterangan GMT+7  (Bangkok), yang artinya sama dengan Indonesia, Jakarta. 

Don Mueang International Airport / DMK Bangkok 
Don Mueang International Airport / DMK Bangkok, Thailand
Perjalanan dari Medan Kualanamu International Airport / KNO ke Don Mueang International Airport / DMK Bangkok ditempuh dalam waktu 2 jam. Selama dalam perjalanan kami habiskan dengan tidur dan istirahat siang sambil makan makanan ringan dan juga makan berat yang sudah kami pesan. Alhamdulilah, pesawat yang kami tumpangi dari Kualanamu International Airport Medan tiba di Don Mueang International Airport tepat jam 18.00. Segera kami keluar dari pesawat untuk membereskan masalah imigrasi dan bagasi. Setelah keluar pesawat ikuti saja petunjuk arah baggage claim dan immigration. Jalannya lumayan jauh juga untuk sampai ke pengambilan bagasi dan  imigrasi ini. Jadi siapkan kaki yang kuat ya. 
Don Mueang International Airport / DMK Bangkok, Thailand
Untuk diketahui bahwa Per 01 Oktober 2012, AirAsia pindah rumah. AirAsia memindahkan area operasionalnya khusus untuk penerbangan dari dan ke Bangkok, Thailand, dari Bandara Udara International Suvarnabhumi ke Don Mueang International Airport. Bandara Don Mueang pertama kali beroperasi untuk penerbangan komersil pada tahun 1924 dan kemudian sejak bulan Maret 2012 pemerintah Thailand memerintahkan penerbangan low cost, pesawat carter dan non-connecting flights pindah ke bandara Don Mueang guna untuk mengurangi beban dan kepadatan di Bandara Suvarnabhumi. Bandara Don Mueang berjarak kurang lebih 30 km di bagian utara Bangkok. Bandara Don Mueang ini memang kalah indah dan kalah fasilitas dari Bandara Suvarnabhumi. Suvarnabhumi sendiri berarti The Golden Land, berjarak sekitar 30 km di bagian timur Bangkok yang mulai beroperasi September 2006, bandara ini mampu menangani 76 penerbangan perjam dan merupakan bandara keenam tersibuk di Asia. Jadi bila kita naik pesawat AirAsia, baik itu Indonesia AirAsia maupun Thai AirAsia maka bersiap-siaplah untuk mendarat di bandara Don Mueang ini. 

Sesampainya kami di Don Mueang International Airport, tampak bandara ini memang terlihat tidak terlalu sibuk. Antrian di bagian imigrasi tidak terlalu panjang dan tidak terlalu lama. Kami mulai turun dari pesawat, jalan santai, antri stempel passport di imigrasi lalu ambil bagasi, berfoto-foto dan beres urusan kamar kecil diperlukan waktu cuma 45 menit. Walaupun Bandara Don Mueang telah melakukan berbagai renovasi, namun untuk fasilitas transportasi umum tentunya tidak senyaman jika kita mendarat di Bandara Suvarnabhumi, dimana terdapat Airport Rail Link (ARL), kereta yang bisa membawa kita dari dan menuju Bandara Suvarnabhumi hanya dalam waktu tidak lebih dari 25 menit saja. Namun jika kita tahu cara untuk bisa mendapatkan transportasi umum yang lebih murah dari Bandara Don Mueang ke kota Bangkok, tentu juga menyenangkan. Terdapat beberapa pilihan transportasi dari Don Mueang International Airport untuk menuju kota Bangkok, ada beberapa moda transportasi yang bisa digunakan, yaitu : 

1. Taksi
Cara yang paling mudah adalah menggunakan taksi. Tapi perlu diingat bahwa perjalanan dengan taksi memerlukan waktu 45 menit saat jam tidak sibuk dan 1 sampai 2 jam saat jam sibuk. Kita bisa memesan taksi melalui taxi service counter di depan passenger terminal. Taksi publik diatur dan disediakan di daerah sepanjang platform kedatangan, di Lantai 1 di Gate No.8 dari Terminal 1. Untuk menggunakan layanan taksi ini, penumpang harus kontak dengan meja layanan yang terletak di pintu masuk No.8 dari platform kedatangan Terminal 1 ini dan penumpang harus membayar biaya pemesanan taksi sebesar 50 Baht sebagai biaya tambahan diluar dari tarif taksi dan biaya tol (Highway) yang semuanya dibayar kepada supir taksi pada saat nanti kita turun dari taksi. Jika Anda datang dalam rombongan kecil atau membawa barang bawaan atau kopor yang cukup besar, naik taksi adalah pilihan yang paling tepat. Karena tarifnya tidak terlalu mahal untuk menuju pusat kota Bangkok. Namun pada jam-jam sibuk bandara, disaat beberapa penerbangan mendarat pada saat yang hampir bersamaan, antrian taksi juga bisa menjadi sangat panjang. Tapi memang lebih baik mengambil taksi resmi dari dalam bandara, daripada dari jalan di luar bandara, dimana kemungkinan taksi tersebut tidak mau memakai argo dan Anda harus tawar menawar jadi agak sedikit ribet. 

2. Kereta
Cara yang lebih murah adalah naik kereta dari stasiun kereta Don Mueang (Don Mueang Train Station) yang berjarak 500 meter dari gerbang ketibaan. Kereta ini akan berhenti di Hua Lamphong Train Station dan dari sini kita bisa lanjut naik BTS Skytrain atau MRT ke tempat-tempat lain. Kereta di Don Mueang Railway Station ini beroperasi dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam dengan biaya 20 THB per orang dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam ke Hua Lamphong Train Station. Untuk mencapai stasiun kereta api yang terletak berlawanan dengan bandara, penumpang dapat menggunakan flyover untuk berjalan dari lantai 2 Terminal 1 ke stasiun kereta api. Ini merupakan cara termurah untuk meninggalkan bandara Don Mueang menuju pusat kota Bangkok. Tapi perlu diketahui schedules kereta ini sering kali molor dari jadwal.

3. Bus
Selain taksi dan kereta kita juga dapat naik bus, tinggal ikuti saja arah menuju stasiun kereta. Bus menuju Bangkok persis berada di depan airport jadi jangan menyeberang jalan.  Begitu keluar dari pintu ketibaan (Arrival) langsung jalan mengarah ke kanan menuju pintu keluar ke jalan raya. Begitu Anda tiba di pinggir jalan raya, jalan ke arah kanan lagi menuju tempat pemberhentian bus (jangan menyeberang jalan). Disini Anda tinggal menunggu bus yang akan membawa ke tengah kota. Bus umum yang lewat ada yang non-AC dan ada bus AC. Jika kita naik bus, harus waspada karena bus umum biasanya selalu penuh dan susah jika membawa kopor besar. Ada dua macam bus yang beroperasi yaitu :
A. Regular Bus dengan nomor : Route 29 Airport – Bangkok Railway Station (Hua Lumpong), Route 59 Airport – The Emerald Buddha Temple (Sa – Nam – Luang), Route 95 Airport – Ram-intra Rd.-Ram Khamhang Rd. 

B. Air – Conditioned Bus dengan nomor : Route 4 Airport – Silom Rd, Route 29 Airport – Victory Monument – Bangkok Railway Station (Hua Lumpong), Route 10 Airport – Victory Monument – Southern Region Bus Terminal, Route 13 Airport – Sukhumvit Rd. – Eastern Region Bus Terminal, Route 555 Don Mueang International Airport – Suvarnabhumi Airport.

Pertama kali memang kadang agak membingungkan, misalnya begitu Anda melihat ada dua macam bus bernomor 29. Anda sebenarnya bisa naik kedua macam bus tersebut, tinggal pilih mau yang ber-AC atau tidak ber-AC. Harga tiket bus antara 6,5-23 baht, tergantung jarak dan jenis bus (AC atau Non-AC). Dan sejak akhir Maret 2013 tersedia Airport bus No. A1 dan A2 dari bandara Don Mueang menuju kota Bangkok. Harga tiket 30 baht per orang per trip, beroperasi dari pukul 08.30-23.30. Airport bus dari Don Mueang airport ini ada setiap 20 menit sekali dengan waktu tempuh sekali jalan sekitar 60-80 menit per trip. Rute yang dilayani:
A1 – DMK – Mochit BTS/MRT (Chatuchak) – Mochit 2 / Northeastern Bangkok Bus Station – DMK
A2 – DMK – Mochit BTS/MRT (Chatuchak) – Saphan Kwai BTS – Ari BTS – Sanam Pao BTS – Victory Monument – DMK

4. Car Rental Service (Layanan Rental Mobil)
Limousine service disediakan oleh Prapirarb Co.Ltd, yang tersedia di lantai 1 dari Terminal 1. Rent a car service disediakan oleh 4 perusahaan swasta yaitu AVIS Car Rental, Hertz Car Rental, Budget Car Rental dan National Car Rental. 

Dari sekian banyak pilihan moda transportasi untuk keluar dari bandara Don Mueang International Airport / DMK Bangkok ke pusat kota, kami memilih menggunakan taksi. Mengingat kami pergi lumayan cukup rame en banyak koper, maka begitu kami keluar dari keimigrasian, kami memutuskan langsung berjalan kaki menuju ke taxi service counter di depan terminal penumpang. Lokasinya terletak di depan terminal  kedatangan penumpang (Arrival Hall) Internasional dan Domestik di Lantai 1 di Gate No.8 dari Terminal 1. Perlu di ingat ya, antriannya cukup panjang dan mengular, tapi tidak perlu kwatir karena loket taksi resmi ini terdiri dari 6 loket yang bekerja dengan sangat cepat. Sehingga antrian cepat selesai. Disekitaran antrian banyak tersedia kursi untuk nunggu, jadi cukup 1 orang saja yang antri, begitu sudah dekat taxi service counter nya barulah kami membawa serta semua koper kami. Dari Don Mueang International Airport kami naik taksi menuju ke daerah Ratchathewi, karena hotel tempat kami menginap berada di daerah tersebut. Lama perjalanan dari Don Mueang International Airport ke daerah Ratchathewi melalui tol sekitar 45 menit, dengan total biaya taksi 305 Baht di tambah tol 70 Baht en ditambah biaya pemesanan 50 Baht (airport surcharge). Jadi total biaya 425 Baht setara dengan Rp. 175.000 (saat kami pergi nilai tukar 1 Baht = 409 Rupiah). Taksi yang kami pilih adalah taksi dengan ukuran besar seperti inova dan tidak ada biaya tambahan untuk pemesanan taksi ukuran besar ini. Karena kalau kami pake taksi ukuran biasa kata penyedia layanan taksi, kami harus mengambil 2 buah taksi, karena koper kami tidak muat bila masuk bagasi taksi. Jadi sebenarnya yang masalah adalah jumlah koper kami, bukan jumlah kami yang tidak muat didalam taksinya. Huuuuuuuf ini baru datang loh. Ya berhubung tidak ada biaya tambahan lainnya, ditawarkan inova ya monggo saja. 
Antri menuju ke taxi service counter
Kami memilih penginapan di daerah Ratchathewi karena penginapan ini masuk kriteria penginapan yang sangat baik (ini menurut kami lhoooooo). Kriteria penginapan yang baik adalah bersih dan dekat dengan jalur kereta (ARL, Skytrain dan Metro) karena Bangkok terkenal macet sehingga kami malas naik taksi atau bus kalau tidak penting-penting kali. Syukur-syukur kalau dapat penginapan yang berada dipersimpangan antara ARL, Skytrain dan Metro sehingga gampang kalau mau ganti-ganti jalur karena tempat-tempat wisata di Bangkok yang tersebar luas. Dari beberapa kriteria itu akhirnya kami memilih Asia Hotel Bangkok yang berlokasi Phayathai Road di daerah Ratchathewi, Bangkok, Thailand.

Asia Hotel Bangkok
Hotel ini kami booking via booking.com dengan 2 kamar. Alasan utama kami memilih hotel ini karena dekat dengan stasiun BTS Skytrain Ratchathewi. Hotel ini benar-benar bersebrangan dengan stasiun BTS Skytrain Ratchathewi sehingga terdapat jalur khusus dari lantai 2 hotel langsung ke stasiun BTS Skytrain Ratchathewi. Selain langsung terhubung ke Stasiun BTS Skytrain Ratchathewi, Hotel ini juga hanya 1 halte Skytrain dari Siam Square dan MBK Shopping Mall. Dengan demikian kami akan lebih mudah untuk transportasi, makan dan belanja.
Asia Hotel dekat dengan stasiun BTS Skytrain Ratchathewi (N1)
Selain letaknya yang mudah untuk dicari, Asia Hotel Bangkok juga memiliki dua kolam renang outdoor dan 6 pilihan tempat bersantap, juga memiliki fasilitas yang lengkap seperti tempat fitness, jacuzi, sauna, SPA dan lapangan tennis. Dan yang pasti fasilitas ini akan kami nikmati selama mengininap di Asia Hotel Bangkok ini, meskipun kami selalu berangkat pagi dan pulang malam harus disempat menikmati fasilitas-fasilitas itu. Kamarnya sendiri cukup luas, bersih dan nyaman. Kami menginap di lantai 6 dengan pemandangan langsung menghadap kolam renang yang berada di lantai 5. 
Asia Hotel Bangkok
Jadi tepat jam 20.00 kami check in masuk ke Asia Hotel Bangkok, lalu segera kami bersih-bersih dan makan malam dengan bekal makan yang kami bawa dari Medan. Karena sudah kami prediksi kami bakalan malam sampainya dan kalau sudah begitu malas untuk keluar dari hotel untuk mencari makan, apalagi hotelnya cukup nyaman, ingin rasanya kami segera beristirahat. Setelah selesai makan malam, kami pun beristirahat untuk memulai jalan-jalan besok yang bakalan panjang satu harian. Dengan tidak lupa kami mecharge semua kebutuhan kami, mulai dari Handphone, camera, handycam buat persediaan besok berkelana. Oh ya berdoa dulu sebelum tidur ya.... Selamat melakukan Traveling ke Bangkok....Semangaaaaaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar