Kamis, 24 Maret 2016

Thailand Hari Keempat (Saturday/ Sabtu, 26 September 2015) : Bangkok (Dusit Park, Ananta Samakhom Throne Hall, Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall, Vimanmek Mansion Museum dan Bangkok Dinner Cruise)



By Aidil espeogeh
The Next Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to Thailand


Ananta Samakhom Throne Hall, Bangkok, Thailand

Hari ini kami berencana mengunjungi Dusit Park, karena ingin memanfaatkan tiket Grand Palace yang sudah kami beli kemarin pada tanggal 25 September 2015. Yaah, memang 3 dari 7 tempat yang termasuk dalam tiket promo Grand Palace terletak di kawasan Dusit ini, jadi sebetulnya rugi kalau sudah punya tiket Grand Palace tetapi tidak mengeksplore tempat ini. Mengingat hari ini kita akan berkunjung ke tempat-tempat yang resmi, jangan lupa berpakaian rapi dan sopan. Sama seperti saat masuk ke Grand Palace, staff akan menegur ketika Anda datang menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan peraturan. Untuk memasuki Dusit Park ini terdapat dress code yang sama seperti saat masuk ke Grand Palace. Secara garis besar rencana perjalanan kami hari ini adalah dari Asia Hotel naik BTS menuju Victory Monument (Thai: อนุสาวรีย์ชัยสมรภูมิ, Anusawari Chai Samoraphum) lalu naik bus lanjut ke Dusit Park untuk mengeksplore Ananta Samakhom Throne Hall (Thai: พระที่นั่งอนันตสมาคม, Phra Thinang Anantasamakhom), Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall (Thai: พระที่นั่งอภิเศกดุสิต, Aphisek Dusit), Vimanmek Mansion Museum (Thai: วิมานเมฆ, Wiman Mek), lalu balik ke Asia Hotel naik taksi untuk istirahat buat persiapan malam acara Bangkok Dinner Cruise. Karena jam buka museumnya rata-rata jam 09.00,  jadi hari ini bisa berangkat agak santai dari hotel. Hari ini kami berangkat jam 8 pagi dari hotel setelah semua beres sarapan dan kali ini si ibu juga ikut berangkat. 
All tim siap berangkat dari Asia Hotel tempat kami menginap, Bangkok, Thailand

Rute transportasi dari Asia hotel ke kawasan Dusit Park dapat dilihat dibawah ini :
1. Dari Asia hotel kami jalan kaki lewat lantai 2 untuk menuju ke stasiun BTS Ratchathewi (N1).
2. Kemudian naik BTS Skytrain Sukhumvit Line ke arah Mo Chit dan turun di stasiun BTS Victory Monument (N3).  
3. Setelah turun di BTS Victory Monument dan keluar di exit 3, turun tangga, langsung saja berbalik ke kanan, jalan lurus terus sampai ketemu persimpangan jalan yang ada Victory Monument. Jalan ke arah Barat Laut, sampai di halte depan Rajavithi Hospital dan Victory Monument. 
4. Dari halte bus ini kemudian naik bus 28, 108, 515 dan turun di halte Dusit Zoo. Bus akan berjalan di Ratchawithi Road dan kita turun di Dusit Zoo yang berada di sebelah kiri jalan. 
5. Setelah turun di halte Dusit Zoo belok ke kiri lalu jalan kaki 600 meter memasuki jalan besar Thanon Uthong Nai yang teduh karena pohon rindang di kedua sisi jalan dan tidak dilewati angkutan umum dan berhenti di depan sebuah gedung bergaya barat dengan cat putih, yaitu  Ananta Samakhom Throne Hall (Thai: พระที่นั่งอนันตสมาคม, Phra Thinang Anantasamakhom). Loket tiket Ananta Samakhom Throne Hall dibuka 09.00-15.15 dan gerbang baru akan dibuka pukul 09.30-15.30. 
Peta rute kereta dari Asia Hotel ke stasiun BTS Victory Monument

Peta rute jalan kaki dari Stasiun BTS Victory Monument ke tempat halte bus menuju Dusit Zoo (ikuti petunjuk panah merah). Setelah keluar dari exit 3 yang berada disebelah kiri, lalu turun tangga, langsung saja berbalik ke kanan, jalan lurus terus sampai ketemu halte didepan Rajavithi Hospital dan Victory Monument. Di tempat ini jalurnya agak membingungkan, karena banyak sekali perempatan dengan penunjuk jalan yang hampir tidak ada. Bila ingin bertanya ke orang-orang sekitar sebutkan saja bus mana yang ke Dusit Zoo, karena ditempat ini Dusit Zoo sepertinya lebih terkenal daripada Dusit Park.
Peta rute jalan kaki dari Stasiun BTS Victory Monument ke tempat halte bus menuju Dusit Zoo
Sebenarnya bus juga bisa berhenti di halte depan Vimanmek Mansion Museum, tapi karena Ananta Samakhom Throne Hall adalah tempat pertama yang akan kami kunjungi berada di dekat kawasan Dusit Zoo maka diputuskan kami berhenti di halte Dusit Zoo saja.
Peta rute bus dari halte di depan Victory Monument ke halte Dusit Zoo

Sampai di halte Dusit Zoo lalu jalan terus kemudian ambil arah ke kiri menuju ke jalan Thanon Uthong Nai. Dari pintu gerbang di Thanon Uthong Nai, sebagai bangunan terbesar di Dusit Park, gedung Ananta Samakhom Throne Hall tidak mungkin terlewatkan karena dari jauh saja sudah terlihat kemegahannya. Peta jalan kaki dari halte Dusit Zoo menuju kawasan Dusit Park dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Peta rute jalan kaki dari halte Dusit Zoo menuju kawasan Dusit Park 

Akhirnya Kami sampai didepan gerbang Ananta Samakhom Throne Hall pada jam 08.45, dan gerbang belum dibuka untuk umum. Sudah tampak banyak turis yang terlebih dahulu datang dibandingkan kami. Pas di depan pagar Ananta Samakhom Throne Hall ini terdapat kantor pemerintahan dan didalamnya terdapat kantin. Jadi kami singgah di sini terlebih dahulu untuk snack dan sambil menunggu di bukanya gerbang Ananta Samakhom Throne Hall. Disini banyak yang dagang makanan dan polisi rata-rata pada makan di kantin ini. Karena si ibu takut kecapean muter-muter istana, maka ibu memutuskan untuk menunggu kami di kantin ini dan janjian pada jam 13.00 ketemuan di kantin ini lagi. Akhirnya tepat jam  09.15 kami menuju kembali ke gerbang Ananta Samakhom Throne Hall. Karena memiliki tiket terusan, kami pun terhindar dari antrian panjang untuk membeli tiket. Jam 09.30 gerbang Ananta Samakhom Throne Hall ini sudah di buka untuk para pengunjung.
Gerbang masuk ke Ananta Samakhom Throne Hall, Bangkok, Thailand

Dusit Park
Area Dusit Park disebut juga sebagai New Royal City. Area ini merupakan tempat kediaman beberapa raja dan kantor pemerintahan yang dibangun oleh Raja Chulalongkorn (Raja Rama V) sekitar akhir abad ke 19. Bangunan dan taman-taman didalamnya dibangun dengan gaya Eropa, karena kawasan ini memang dibangun bertepatan dengan kepulangan Raja Rama V dari benua Eropa. Sebagai raja Thailand pertama yang pernah mengunjungi Eropa, Raja Rama V sangat terkesan dengan bangunan, taman dan jalannya yang luas. Keadaan ini bertolak belakang dengan keadaan Grand Palace yang penuh sesak dengan bangunan. Akhirnya timbul ide untuk merancang suatu kawasan yang dibuat mirip dengan kota-kota besar di Eropa dengan bangunan-bangunan yang megah, jalan-jalan yang lebar dan taman-taman yang luas. Maka jadilah Dusit Park ini, kawasan seluas 10 hektar dengan perpaduan berbagai gaya Eropa yang unik.  Nama asli dari Dusit Park adalah “Suan Dusit” yang berarti “Taman Surga”.  Saat ini Dusit Park dibuka untuk umum dan menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal di Bangkok. Beberapa bangunan di Dusit Park dijadikan museum untuk memamerkan barang-barang kerajaan. Sebagian bangunan lain tetap dipertahankan seperti aslinya. Untuk memasuki area Dusit Park, pengunjung harus berpenampilan sopan. Gak ada tuh pake kaos oblong tanpa lengan, rok mini, celana pendek, legging, atau pakaian-pakaian yang transparan. Penampilan yang ideal adalah mengenakan sarung panjang atau rok panjang dengan atasan berlengan yang tidak transparan. Berhubung kami sudah rapi dan dinilai berpakaian pantas sehingga terbebas dari keharusan membeli pakaian tambahan seharga 100-200 THB yang memang disediakan pengelola museum bagi pengunjung yang eksibisionis untuk belanja. Membeli? Iya lho, berpakaian kurang pantas akan berujung pada diharuskannya kita menutup tubuh mengenakan sarung yang disediakan pengelolah, dan sarung itu bukan dipinjamkan tanpa biaya atau disewa terus kalo udah selesai duit kita bakal dibalikin. Gak begitu, sis en bro. Sarung itu harus dibeli. Dan membelinya kita harus ke pertokoan yang ada didekat Vimanmek Mansion Museum atau di Visitor Office dekat gedung Ananta Samakhom Throne Hall, jadi akan merepotkan bukan. Dengan cuaca Bangkok yang panas, gerah dan menyengat membuat banyak pengunjung berpenampilan seadanya. Hal ini tentu membuat pengelolah museum panen baht hasil penjualan sarung. Pinter kan strategi dagangnya. Di dalam kawasan Dusit Park ini sendiri banyak sekali bangunan dan museum. Yang terbuka untuk umum saja berjumlah 14, belum termasuk bangunan yang public resticted. Untuk menghemat waktu, kami hanya masuk ke museum yang termasuk dalam paket tiket Grand Palace saja. Bangunan yang akan kami kunjungi adalah, Ananta Samakhom Throne Hall, Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall dan  Vimanmek Mansion Museum. 
Tiket masuk ke Ananta Samakhom Throne Hall

Tiket masuk ke Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall dan Vimanmek Mansion Museum


Setelah melewati urusan tiket dan pakaian, para pengunjung juga harus menitipkan tas bawaan di loker yang telah disediakan pas di pagar masuk ke Ananta Samakhom Throne Hall, gratis tanpa membayar dan kuncinya boleh dibawa. Disini kita masih bisa membawa segala jenis dompet, payung, HP, kamera, video dan botol minum. Lalu kemudian berjalan 100 meter, kita diarahkan kesatu bangunan kecil untuk cek dan ricek ulang tiket dan menitipkan segala barang bawaan lainnya di tempat loker khusus yang transparan, juga gratis dan kuncinya kita pegang sendiri. Gak ada toleransi, semua harus masuk loker. Pokoknya kita gak boleh pegang apapun, kecuali passport. Segala barang dompet, payung, HP, kamera, video dan botol minum yang tadi kami bawa semua harus masuk loker. 



1. Ananta Samakhom Throne Hall (Thai: พระที่นั่งอนันตสมาคม, Phra Thinang Anantasamakhom)
Ananta Samakhom Throne Hall ini merupakan gedung bergaya Italia Renaissance. Ananta Samakhom Throne Hall ini memang benar-benar made in Italia, karena melibatkan 2 arsitektur asli Italia Annibale Rigotti dan Mario Tamagno, serta semua bahan sampai pengrajinnya semua didatangkan khusus dari negara Italia. Sayangnya Raja Chulalongkorn (Raja Rama V) meninggal dunia ketika istana ini belum selesai dibangun. Pembangunan istana ini kemudian dilanjutkan oleh Raja selanjutnya yaitu Raja Vajiravudh dengan total biaya sekitar 15 juta Baht.  
Bagian depan Ananta Samakhom Throne Hall, Bangkok, Thailand

Beres urusan tiket, pakaian dan memasukan semua barang ke loker, maka mulailah kami akan mengeksplore bagian dalam ruangan dari Ananta Samakhom Throne Hall. Di dalam ruangan Ananta Samakhom Throne Hall memang terlarang untuk berfoto ataupun mengambil gambar, pengunjung hanya bisa membuat kenangan didepan gedung. Sehingga sekali lagi sebelum kita memasuki ruangan dalam Ananta Samakhom Throne Hall kita akan diperiksa secara ketat memakai alat detektor logam seperti di bandara. Kalau sudah aman baru di bolehkan masuk. Saat kita akan masuk maka kita akan dibagikan alat audio-visual sebagai pemandu kita didalam dan diberikan untuk per orang termasuk buat anak-anak kami semua.
Bagian belakang Ananta Samakhom Throne Hall, Bangkok, Thailand

Bangunan Ananta Samakhom Throne Hall sendiri hanya terdiri dari dua lantai dengan satu kubah besar sebagai pusatnya dengan 6 kubah kecil disekelilingnya. Dulunya Ananta Samakhom Throne Hall ini digunakan untuk upacara-upacara kerajaan dan kenegaraan serta tempat pertemuan Majelis Nasional sebelum beralih fungsi menjadi museum dan tempat pameran berskala nasional dan internasional seperti sekarang ini. Melihat bangunan ini dari luar sudah pasti membuat kita berdecak kagum. Bangunan ini sangat besar dan sangat indah.  
Bagian dalam Ananta Samakhom Throne Hall

Sumber http://www.livingif.com/ananta-samakhom-throne-hall/#
Bagian dalam Ananta Samakhom Throne Hall ternyata lebih mempesona. Kita pasti akan berdecak kagum berkali-kali. Berhubung saya tidak memiliki dokumentasi untuk bagian dalam Ananta Samakhom Throne Hall maka gambar-gambar ini saya ambil dari berbagai sumber di internet. Tampak bagian dalam kubah dan dinding Ananta Samakhom Throne Hall ditutupi dengan lukisan yang menggambarkan sejarah Dinasti Chakri dari pemerintahan pertama sampai ke enam. 
Koleksi benda seni didalam Ananta Samakhom Throne Hall
Sumber http://www.ratchadamarble.com/

Selain arsitekturnya yang mewah, barang-barang yang di pamerkan dalam Ananta Samakhom Throne Hall juga tidak kalah mengagumkan. Dengan alat audio-visual yang dibagikan tadi kita dapat melihat dan mendengar langsung penjelasan dalam bahasa Inggris terhadap benda yang sedang kita lihat. Cara penggunaannya sangat mudah, kita cukup menekan tombol di alat tersebut sesuai dengan nomor yang tertempel di barang pameran. Sebagai contoh pada sebuah lukisan terdapat nomor 110. Maka kita tinggal menekan nomor 110 pada alat untuk mendengarkan penjelasan lengkap tentang lukisan tersebut. Tentunya penjelasannya dalam bahasa Inggris. Didalam Ananta Samakhom Throne Hall berisi karya-karya seni dan kerajinan terbaik anak bangsa maupun hadiah yang diberikan dari kolega-kolega raja. Ananta Samakhom Throne Hall ini menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi yang terbuat dari emas, perak, berlian, kerajian kayu, tenun dan lain-lain. Kalau di Indonesia isi bagian dalam Ananta Samakhom Throne Hall ini mirip-mirip Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) yang ada Jl. Taman Mini I, Jakarta. Karena dibagian dalam Museum Purna Bhakti Pertiwi yang didirikan atas prakarsa Ibu Tien Soeharto ini juga berisi koleksi benda-benda dan cinderamata berharga yang bersangkut-paut dengan perjalanan dan pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, Soeharto.

Hampir 1 jam kami sudah mengeksplore bagian dalam Ananta Samakhom Throne Hall. Sekarang saatnya kami keluar dari gedung ini. Saat kita keluar maka alat audio-visual ini dikembalikan kepada petugas yang berjaga, dan kami segera kembali ke loker tempat penyimpanan barang dan mengambil kembali barang-barang yang tadi kami titipkan dan segera kami melanjutkan perjalanan. Dari Ananta Samakhom Throne Hall, kami melanjutkan perjalanan ke bangunan kedua yaitu ke Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall.



2. Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall (Thai: พระที่นั่งอภิเศกดุสิต, Aphisek Dusit)
Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall merupakan gedung cantik yang dibangun dengan campuran gaya Victoria, Islam dan Thailand. Abhisek Dusit Throne Hall ini dulunya digunakan untuk resepsi dan perjamuan keluarga kerajaan sebelum beralih fungsi menjadi Support Museum. 
Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall, Bangkok, Thailand

Didalam Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall ini tersimpan berbagai benda-benda koleksi Raja seperti kain favorit raja, lencana yang dikumpulkan raja, perabotan favorit raja dan lain sebagainya. Selain benda favorit raja, koleksi lainnya adalah kerajinan hasil karya para anggota Support Foundation. Supplementary Occupations and Related Techniques (SUPPORT) Foundation adalah sebuah yayasan amal milik Ratu Sirikit yang bertujuan untuk melestarikan dan merevitalisasi kerajinan tradisional Thailand sehingga mereka tetap dapat bertahan di era modern ini. Barang-barang yang dipamerkan antara lain tas, keranjang, kain sutra, pot dari Lipao (semacam alang-alang yang banyak tumbuh di Thailand Selatan), perhiasan dan  patung yang kesemuanya dibuat menggunakan teknik tradisional.
Bagian dalam Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall
http://www.vimanmek.com/index.php/aboutus/view/22

Tidak terlalu lama kami mengeksplore Abhisek Dusit Throne Hall, kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju ke bangunan ketiga yaitu Vimanmek Mansion Museum, yang terletak di belakang Abhisek Dusit Throne Hall. Gedung Vimanmek Mansion Museum ini mudah dicari walaupun tidak ada petunjuknya karena kita bisa ikut arus turis-turis yang banyak berseliweran di tempat itu. 
Berpose di gerbang masuk Vimanmek Mansion Museum, Bangkok, Thailand

Sebelum masuk ke Vimanmek Mansion Museum di sebelah kiri kita terdapat bangunan semacam pos penjagaan untuk pemeriksaan tiket dan membeli sarung bagi pengunjung yang bajunya tidak sesuai. Bila ingin ikut free guide tour berbahasa Inggris bisa juga mendaftar di tempat ini. Free guide tournya diadakan setiap 30 menit sekali, yang dimulai jam 09.30 sampai tour terakhir jam 15.15. Dari pos penjagaan ini kita masih harus berjalan lagi ke gedung kecil disebelah kanan istana. Di gedung ini kita harus menitipkan tas, kamera, video dan seluruh barang bawaan, dengan sewa lokernya 30 Baht. Keluar dari gedung ini, kita bisa langsung menuju ke Vimanmek Mansion Museum dan dilantai dasar istana kita harus menitipkan sepatu. Jadi masuk istana harus tanpa tas dan sepatu dan penjagaannya memang super ketat karena sebelum masuk kita akan di body scanner seperti ketika masuk bandara. Dan pada saat sampai disini, termasuk gendongan baby kami harus tetap di titip dipintu masuk utama ini. Setelah melalu pemeriksaan ini barulah kita boleh mengunjungi 31 ruangan dari total 81 ruangan dalam istana itu.


3. Vimanmek Mansion Museum (Thai: วิมานเมฆ, Wiman Mek)
Vimanmek Mansion Museum disebut-sebut sebagai bangunan dari kayu jati terbesar di dunia. "The World’s Largest Golden Teakwood Mansion" itulah yang jelas terpajang di brosur dan situs resminya. Yang unik dari Vimanmek Mansion Museum adalah bangunan ini dibangun dengan gaya Eropa tapi menggunakan metode pembangunan ala Thailand.
Vimanmek Mansion Museum, Bangkok, Thailand

Tangan udah kosong dari segala barang bawaan dan sepatu sudah di lepas, kini waktunya berjalan masuk untuk menyusuri semua ruangan di Vimanmek Mansion Museum. Kami mulai mengantri untuk masuk ke dalam Vimanmek Mansion Museum. Dari tempat penitipan sepatu hingga pintu masuk utama sampai seluruh lorong yang kita lalui digelar karpet merah panjang yang empuk, mungkin supaya kaki pengunjung dan ruangan tidak kotor. 
Lorong sepanjang Vimanmek Mansion Museum
Sumber http://www.bangkokmag.infothai.com/vimanmek4.htm

Selama 5 tahun Vimanmek Mansion ini pernah menjadi kediaman resmi Raja Rama V di awal abad ke 20. Raja Chulalongkorn menggunakan istana ini sebagai kediaman pribadinya sampai tahun 1906. Kemudian istana ini tidak digunakan sampai Ratu Indrasakdi Sachi tinggal selama beberapa tahun. Setelah itu istana ini tidak digunakan sama sekali dan hanya digunakan untuk menyimpan barang-barang pribadi Raja. Bangunan ini sebenarnya adalah tempat peristirahatan musim panas raja di pulau Ko Si Chang yang kemudian dipreteli menjadi bagian-bagian kecil dan diangkut ke Bangkok untuk dirakit kembali (Super Hebat Euuy). Menyusuri istana ini, kita bisa merasakan betapa Raja Rama V berusaha memodernisasi Thailand dengan memperkenalkan beberapa aturan dan peralatan baru dari Eropa seperti meletakkan kamar mandi di dalam rumah karena adat Thailand tidak membolehkannya, karena tidak baik menyimpan benda kotor atau kamar mandi dalam rumah, memperkenalkan Piano, mesin ketik dalam huruf Thai, berbagai jenis kamera kuno, pajangan hewan hasil buruan dan beberapa potret diri. Menggantungkan potret diri ini juga bertentangan dengan adat Thailand karena dianggap mencuri jiwa saudara kembar kita di alam roh. 
Bagian dalam Vimanmek Mansion Museum
Sumber http://www.vimanmek.com/index.php/main dan http://www.bangkokmag.infothai.com/vimanmek4.htm


Saat sekarang ini Vimanmek Mansion Museum dibuka sebagai museum yang menyimpan barang-barang pribadi Raja. Sayangnya dalam istana ini tidak diperbolehkan memotret dan penjaganya banyak banget, selain itu kamera CCTV bertebaran ditiap sudut, belum lagi para penjaga yang selalu ada di tiap ruangan. Didalam Vimanmek Mansion Museum tersimpan berbagai koleksi milik Raja Rama V yang berasal dari segala penjuru dunia termasuk beberapa perabotan dari Eropa serta berbagai macam benda kenang-kenangan selama kunjungan beliau ke benua tersebut. Setelah mengalami renovasi tata letak dan dekorasi istana ini kemudian dirubah lagi seperti saat Raja masih tinggal disini. Suasana kehidupan kerajaan masih bisa kita rasakan ketika kita masuk kesini. Semua meja, kursi, lemari tempat tidur, meja makan masih terawat dengan baik. Kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, ditampilkan sesuai fungsinya. Mengelilingi istana ini serasa berjalan di mesin waktu karena kita seolah dibawa ke masa lalu. Saya seperti menyaksikan gambaran kehidupan keluarga kerajaan. Istana ini merupakan saksi bisu sejarah kehidupan kerajaan di masa lalu.

Selesai 1 jam kami mengeksplore Vimanmek Mansion Museum, lalu segera kami keluar dan kami kembali kegedung di sebelah kanan istana untuk mengambil barang di loker. Sebelum meninggalkan gedung tempat loker ini, kami menyempatkan mencetak logam kuningan sebagai kenang-kenangan seharga 20 Baht per buahnya. 
Kenang-kenangan Kami di Vimanmek Mansion Museum

Dari kunjungan kami hari ini, berkunjung ke Ananta Samakhom Throne Hall, Support Museum Abhisek Dusit Throne Hall dan Vimanmek Mansion Museum, benar-benar membuat kita merasakan keindahan sebuah istana. Saya jatuh cinta pada istana-istana disiini dan benar-benar merekomendasikan tempat ini sebagai wisata wajib di Bangkok. Jadi kalau kalian pergi ke Bangkok jangan lupa mampir ke istana-istana ini dan rasakan nuansa kehidupan kerajaan.

Akhirnya Jam 13.00 setelah selesai mengeksplore Vimanmek Mansion Museum kami menuju ke jalan Thanon Uthong Nai untuk mengambil taksi. Di area Vimanmek Mansion Museum ini memang tersedia area parkir yang sangat luas dan kita akan menemukan banyak bus pariwisata yang besar-besar parkir disini dan kita bisa juga menemukan banyak taksi.
Peta rute naik taxi dari Vimanmek Mansion Museum ke Asia Hotel

Akhirnya kami mengambil taksi dan sepakat harga taksi dengan tarif 200 Baht siap mengantar kami kembali pulang ke Asia Hotel. Tidak lupa kami menjemput ibu yang tadi sudah janjian di kantin depan Ananta Samakhom Throne Hall dan saya kembali menyebrang ke gerbang masuk Ananta Samakhom Throne Hall untuk mengambil tas ransel yang tadi pagi saya titipkan di loker. Taksi meluncur ke Asia hotel, dan tepat jam 13.45 kami sudah sampai kembali di hotel. 
Tetap Ceria en Hepi, Akhirnya sampai kembali di Asia hotel

Segera kami masuk dan menuju ke kamar untuk istirahat. Berhubung Kami menginap di lantai 6 dengan pemandangan langsung menghadap kolam renang yang berada di lantai 5, maka siang ini anak-anak meminta untuk main dan berenang di kolam renang hotel. Asia Hotel Bangkok ini memiliki dua kolam renang outdoor dan 6 pilihan tempat bersantap. Jadilah sekaligus kami memesan makan siang di hotel sambil berenang dan bersantai-santai. 
Menu santap siang Kami dikolam renang hotel

Hotel ini juga memiliki fasilitas yang lengkap seperti tempat fitness, jacuzi, sauna, SPA dan lapangan tennis. Dan yang pasti fasilitas ini akan kami nikmati selama menginap di Asia Hotel Bangkok ini. Jadi tetap disempatkan untuk memanjakan diri di hotel ini. 
Berenang di Asia Hotel, Bangkok

Berenang di Asia Hotel, Bangkok

Anak-anak paling betah kalau sudah selesai berenang di air yang dingin lalu di lanjutkan dengan berendam di jacuzi yang hangat. Anak-anak suka sekali sama gelembung-gelembung air yang ada didalam jacuzi. Mereka bisa berlama-lama bermain air.
Jacuzi di Asia Hotel, Bangkok
Jacuzi di Asia Hotel, Bangkok

Akhirnya selesai juga anak-anak berenang dan berendam (kalau tidak dipaksa berhenti, mungkin masih belum selesai juga sich). Waktu saat itu sudah menunjukkan jam 17.00. Tepat jam 18.00 kami keluar dari hotel dan perjalanan kami malam hari ini adalah untuk bersantap malam. Kami akan menikmati sensasi santap malam terapung di Chao Phraya River, Bangkok, Thailand. 


Bangkok Dinner Cruise 
Santap malam terapung di Chao Phraya River ini lebih terkenal sebagai  Bangkok Dinner Cruise. Semua brosur promo di Bangkok pasti memasukan Bangkok Dinner Cruise sebagai pilihan wisata malam di Bangkok. Rasa penasaran inilah yang membuat kami ingin mencoba salah satu program unggulan wisata Bangkok ini. 
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand

Baiklah, secara garis besar rencana perjalanan kami sore menjelang malam hari ini adalah dari Asia Hotel kombinasi naik BTS, naik Shuttle Boat lalu naik River Cruise untuk menyusuri Chao Phraya River. Rute perjalanan kami dari Asia hotel untuk menikmati objek wisata di sepanjang Chao Phraya River dengan  River Cruise dapat dilihat dibawah ini : 
1. Dari Asia hotel kami jalan kaki ke BTS Skytrain Ratchathewi (N1)
2. Lalu dari BTS Skytrain Ratchathewi ambil Sukhumvit Line ke arah Bearing dan turun di stasiun Siam (CEN)
3. Keluar dari stasiun Siam kami berganti naik BTS Skytrain Silom line kearah Bang Wa lalu turun di stasiun Saphan Taksin (S6). Dari Ratchathewi ke Saphan Taksin total biaya 34 Baht  per orang
4. Keluar dari stasiun Saphan Taksin, lalu turun dari stasiun BTS dan ikuti saja ke arah Sathorn (Taksin) Pier / Central Pier 
5. Lalu dari Sathorn (Taksin) Pier kami melanjutkan perjalanan naik Shuttle Boat menuju ke Yok Yor Marina & Restaurant untuk menikmati Bangkok Dinner Cruise
Rute Kereta dari Asia Hotel ke Saphan Taksin

Begitu banyak penyedia layanan Dinner Cruise di Bangkok ini, dari yang murah sampai mahal, dari yang menunya sederhana sampai kompleks all-you-can-eat, dari aksi panggung yang sederhana sampai full seperti nonton konser juga tersedia. Ditambah lagi reviewnya yang bermacam-macam sampai bikin pucing pala Berbiiie. Akhirnya dari berbagai macam website dan agen travel yang menawarkan Bangkok Dinner Cruise, kami menetapkan beberapa kriteria. Kriteria yang pertama, mereka harus menyediakan makanan halal. Karena hampir semua Bangkok Dinner Cruise menawarkan menu all-you-can-eat. Memang sih makanannya all-you-can-eat dan mungkin cukup banyak pilihannya, tapi pertanyaanya berapa banyak sich pilihan halalnya?. Kriteria yang kedua, tempat yang tersedia tidak terlalu ramai dengan acara lain-lain seperti karaoke dan tari-tarian, karena kami membawa anak-anak dan kriteria yang ketiga harganya harus masuk akal. Jadi dari kriteria yang sudah kami tetapkan dan hasil diskusi maka kami memilih Bangkok Dinner Cruise dari Yok Yor Marina & Restaurant. Kami memilih Yok Yor Marina & Restaurant ini setelah melakukan uji dan riset. Ini merupakan alternatif Bangkok Dinner Cruise yang nyaman di kantong tapi nggak kehilangan esensinya.
Menunggu Shuttle Boat di Sathorn (Taksin) Pier

Perjalanan naik BTS dari Asia hotel sampai ke stasiun Saphan Taksin lalu berjalan kaki menuju Sathorn (Taksin) Pier kami tempuh dalam waktu 45 menit. Jam 18.45 kami sudah sampai di Sathorn (Taksin) Pier dan harus menunggu 15 menit untuk keberangkatan Shuttle Boat yang akan membawa kami menuju ke Yok Yor Marina & Restaurant. Sampai di Sathorn (Taksin) Pier tinggal bilang sama petugas dermaga "Yok Yor", mereka mengerti kalau kita mau naik shuttle boat dari Yok Yor Marina & RestaurantShuttle Boat berangkat dari Sathorn (Taksin) Pier menuju ke Yok Yor Marina & Restaurant pada jam 18.30, 19.00 dan 19.30. Yok Yor Marina & Restaurant adalah sebuah resto di tepi Sungai Chao Phraya yang setiap malam mengadakan dinner service di atas kapal. Mereka ada resto besar di daratan yang buka sejak siang, tapi khusus untuk makan malam, pelanggan boleh memilih makan malam di restoran biasa yang ada didarat atau makan malam di kapal River Cruise. Kita boleh langsung datang ke restonya saat jam makan malam, atau menunggu di Sathorn (Taksin) Pier untuk dijemput dan diantar dengan Shuttle Boat. Dan kita akan dikenakan biaya tambahan di luar menu makanan dan minuman yang dipesan untuk biaya Shuttle BoatnyaAkhirnya tepat jam 19.00 Shuttle Boat datang menjemput kami sekeluarga. Dengan tulisan Yok Yor Marina & Restaurant yang cukup besar di bagian atapnya, Shuttle Boat ini sangat mudah untuk dikenali. Penumpangnya tidak terlalu banyak. Shuttle Boat pun hanya mengambil penumpang dan segera tancap gas, karena semua kapal dan Shuttle Boat tidak boleh ngetem di dermaga Sathorn (Taksin) Pier.  
Tampak Shuttle Boat yang akan membawa kami   

Perjalanan dari Sathorn (Taksin) Pier menuju ke Yok Yor Marina & Restaurant tidak begitu lama, cuma sekitar 10-15 menit. Sampai di Yok Yor Marina & Restaurant, kami berpindah dari Shuttle Boat ke River Cruise yang lebih besar, tempat Bangkok Dinner Cruise akan berlangsung. Disiang hari bila kita menyusuri Chao Phraya River, Bangkok, Thailand biasanya kita akan singgah dan berwisata mengunjungi Wat Arun, Wat Pho, Grand Palace dan Rama VIII Bridge yang cantik. Di sana kita bisa berfoto sepuasnya dan membeli souvenir khas Thailand. Tetapi hal ini tidak akan terjadi jika kita menyusuri sungai ini di malam hari. Shuttle Boat dan kapal mewah yang membawa kita tidak akan berhenti di tempat-tempat wisata tersebut. Karena Bangkok Dinner Cruise, tujuannya hanya berkeliling di Chao Phraya River untuk menikmati gedung-gedung dengan gemerlap lampu eksotis dan tentu saja berfoto dari geladak kapal dengan background tempat-tempat wisata tersebut, sambil menikmati berbagai makanan yang bervariasi mulai dari Seafood, hingga masakan khas Thailand. 
Naik Shuttle Boat menuju ke Bangkok Dinner Cruise

Setelah naik ke River Cruise selanjutnya ada petugas pemandu yang mengantarkan kami segera menuju ke dek atas dilantai dua sampai ke meja makan dan meja masih banyak yang kosong, jadi kami masih bisa milih yang duduknya benar-benar strategis. Tapi kalau dek atas sudah penuh, jadi terpaksa duduk di dek bawah lantai satu dan yang pasti panoramanya tidak akan sebagus kalau kita berada di dek atas lho. Dek atas dan dek bawah kapal Yok Yor tidak berdinding kaca dan semuanya terbuka, jadi sebaiknya bawa jaket atau kain sebagai pelindung angin dingin.   
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand

Pemesanan makanan diatas kapal sistemnya setelah kita duduk, kita pesan makanan sebelum kapal berangkat. Harga makanan dimulai sekitar 120 Baht, sementara minuman mulai 50 Baht. Jadi sebelum kapal berangkat kita akan makan malam terlebih dahulu. Saat kapal akan diberangkat jam 20.00 nanti kita tinggal menikmati indahnya malam di sepanjang Chao Phraya River. Selama perjalanan pihak penyelenggara hanya menampilkan seorang penyanyi pria yang berpakaian rapi dan membawakan nyanyian yang sebagian besar berbahasa Thailand. 
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand
Kapal berangkat dari dermaga didepan Yok Yor Marina & Restaurant tepat jam 20.00. Selanjutnya selama hampir 2 jam, kapal mengikuti jalur Bangkok Dinner Cruise standar, yakni menyusuri Chao Phraya River melewati tempat sejarah utama Wat Arun, Wat Pho, Grand Palace sampai melewati Rama VIII Bridge lalu putar balik, dan kemudian jalan kembali sampai melewati Sathorn (Taksin) Pier baru putar balik dan berhenti kembali di Yok Yor Marina & Restaurant
Rute Bangkok Dinner Cruise
(Garis merah jalur pergi dan garis ungu jalur pulang)

Meskipun selama di Bangkok ini sudah beberapa kali kami menyusuri Chao Phraya River ini dengan menggunakan ferry, tetapi rasanya tetap berbeda bila pakai River Cruise. Mungkin karena kapalnya mewah, terus berjalan lebih lambat dan atapnya yang terbuka memungkinkan kita untuk melihat-lihat pemandangan sekitar sekaligus mendokumentasikan Chao Phraya River pada malam hari. Pas malam ini sangat kebetulan sekali kami disinari dengan terangnya bulan. Bulan terlihat bundar utuh, memantulkan cahaya dengan terang dan indah, ini adalah malam Bulan Purnama. (Hati-hati pada berubah ....Auuummmmmmmm) 
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand

Dinner spesial di atas kapal yang melaju dengan kecepatan sedang ini akan membawa kami menyusuri Chao Phraya River yang membelah kota Bangkok. Bangkok Dinner Cruise ini akan menawarkan keindahan alam kota Bangkok disertai makan malam di atas kapal dengan aneka masakan yang lezat dan menggoda. Chao Phraya River sangat eksotis sebagai tempat wisata malam di Bangkok. Kita akan dibawa naik River Cruise melewati landamark terkenal sepanjang Chao Phraya River di kota Bangkok.
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand

Bangkok Dinner Cruise ini bukan hanya diadakan oleh satu kapal River Cruise saja, tetapi oleh puluhan kapal. Ini dapat kita lihat dengan banyaknya kapal yang lalu lalang setiap menitnya. Hal utama yang ditawarkan Chao Phraya River pada malam hari adalah wisata kuliner malam dengan Dinner Cruise di atas kapal mewah sambil berkeliling menikmati eksotisnya malam kota Bangkok. Jika anda berkunjung ke Chao Phraya River ini di siang hari, maka suasana dan kondisi kapalnya sangat jauh berbeda. Pada malam hari masing-masing kapal River Cruise ini saling berlomba membuat penampilan terbaik mulai dari desain luar kapal sampai aksi panggung yang dapat menarik banyak wisatawan. 
Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand

Naik kapal River Cruise ini menghabiskan waktu 2 jam untuk rute melingkar melewati landmark-landamark terkenal kota Bangkok seperti Wat Arun, Wat Pho, Grand Palace dan Rama VIII Bridge. Melihat bangunan-bangunan itu diwaktu malam sungguh berbeda dengan diwaktu siangnya pada saat kemarin kami pergi, memang sama-sama indah tapi tetap aja berbeda. Dengan lampu-lampu yang menyinari bangunan tersebut maka lebih terasa keanggunan bangunanya. Suasana yang tenang, makanan penutup yang enak dan pemandangan yang indah, sungguh momen yang tepat untuk menutup hari di Chao Phraya River dengan Bangkok Dinner Cruise. Selamat mencoba ya...

Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand
(
Grand Palace tampak dikejauhan)

Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand
(
Grand Palace tampak dikejauhan)

Bangkok Dinner Cruise, Chao Phraya River, Bangkok, Thailand
(
Rama VIII Bridge tampak dikejauhan)

Tepat jam 22.00, kapal sampai dan bersandar kembali ke Yok Yor Marina & Restaurant. Alhamdulilah anak-anak masih segar bugar, segera kami turun dari River Cruise dan pindah kembali ke Shuttle BoatKemudian dengan Shuttle Boat kami diantar kembali ke Sathorn (Taksin) Pier. Lalu kami berjalan menuju ke stasiun BTS Skytrain Saphan Taksin (S6) untuk melanjutkan perjalanan kami menuju ke BTS Skytrain Ratchathewi (N1) untuk kembali pulang ke Asia hotel. Secara keseluruhan kami puas mengikuti Bangkok Dinner Cruise dari Yok Yor Marina & Restaurant. Setelah ditotal pengeluaran kami untuk makan dan minum berlima plus biaya tambahan naik Shuttle Boat pergi dan pulang keseluruhannya adalah sebesar 1.900 Baht. Sangat terjangkau bukan? 
Chao Phraya River dimalam hari


7 komentar:

  1. Cara mesan/booking dan bayar River Cruise di Yok Yor Marina & Restaurant gimana Pak?. Saya lihat gak ada di www.hotels2thailand.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tq uda singgah... Untuk Dinner Cruise di Yok Yor Marina & Restaurant langsung datang dan bayar di tempat.

      Kalau mau booking tempat juga langsung datang saat siang hari ke Yok Yor Marina & Restaurant buat untuk malamnya.

      Tapi karena kami tidak mau buang waktu hanya untuk datang membooking tempat, maka kami nekad langsung datang saja pas malamnya. Iya resikonya sebanding dengan ngak bakal kebagian tempat di dek atas. Tapi kebetulan kami kemarin masih dapat tempat di dek atas, meskipun dek atas sudah hampir full dengan pesanan orang.

      Tapi jangan khawatir dek bawah pasti kebagian tempat. Iya tapi view nya kurang menarik di bandingkan kita duduk di dek atas.

      Semoga bisa membantu...

      Hapus
    2. Terimakasih info nya Pak Dokter.
      Setelah browsing2 ternyata ada website resminya, dan bisa buat reservasi jauh hari. Di website juga dicantumin Menu Deluxe & Premium. Minta saran donk Pak, menu halal nya di sana?
      http://www.yokyor.co.th/english/cruise/menupremium.html

      Hapus
    3. Atau kemarin Pak Dokter dan keluarga milih menu apa?

      Hapus
    4. Wadoooo Rahas al hurazi, saya lupa nama pasti tiap menu yang saya pesan. Tapi secara garis besar saya pesan langsung on the spot adalah seafood.

      Pilihan seafoodnya tidak bakalan buat kecewa kok. Soal rasa sudah pasti bisa termakan, karena rasanya pas dilidah Asia. Selamat menikmati ya Rahas al hurazi...

      Oh ya... by the way bus way... tq ya uda singgah baca tulisan saya di blog ini...

      Hapus
  2. Assalamualaikum Mas Aidil

    Nice info mas
    Saya berencana ke sana juga
    oiya, untuk biaya boat pp kena biaya berapa ya?


    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikum salam... Tq uda singgah... Untuk biaya PP Shuttle Boat dari Sathorn (Taksin) menuju ke Yok Yor Marina & Restaurant pada saat itu 20 Baht per orang. Sedangkan untuk naik River Cruise nya tidak di kenakan biaya lagi. Karena sudah pesan makan.

      Hapus