Kamis, 18 Agustus 2016

China Hari Pertama (Saturday/Sabtu, 30 April 2016) : Medan - Kuala Lumpur – Beijing



By Aidil espeogeh 
The Next Destination...
Family Vacation Lets Goooooooo to China.


Xian Bell Tower di malam hari, tampak dari Bell-Drum Tower Square, Xian, China, 05 Mei 2016


Tulisan kali ini akan saya mulai dengan hari pertama keberangkatan liburan keluarga kami ke China. Pada Family Vacation ini kami berangkat sekeluarga yaitu saya, istri dengan 2 child (8 tahun dan 6 tahun) en 1 baby (saat itu sudah berusia 15 bulan), untuk melakukan jalan-jalan sendiri ke China selama 10 hari. 

Ini merupakan perjalanan kesekian kalinya yang kami tempuh dengan membawa semua anak-anak kami berlibur keluar negri maupun dalam negri. Malah kalau mau di bilang, anak-anak sama sekali  belum pernah kami tinggal untuk berpergian, semenjak anak pertama dan anak kedua masih baby sampai anak ketiga ini selalu kami bawa dalam perjalanan liburan kami. 

Perjalanan ini merupakan salah satu pengalaman kami yang paling ‘menarik’ sekaligus ‘menantang’ dari serangkaian perjalanan yang sudah pernah kami lakukan ke berbagai tempat lainnya. Kenapa demikian??? Karena pada perjalanan ini kami juga berangkat bersama Papa dan Mama yang berangkat beserta kami dari Medan, serta abang saya dengan istri dan ke dua anaknya (10 tahun dan 7 tahun) yang berangkat dari Jakarta dengan janjian ketemuan di Beijing, China. Jadi kalau ditotal pada Traveling Mandiri kali ini kami pergi ber 11 orang. 
All Tim siap berangkat dari rumah di Medan



Kualanamu International Airport / KNO Medan
(Saturday/Sabtu, 30 April 2016) 

Hari Sabtu 30 April 2016, Pesawat yang akan kami tumpangi dari Medan menuju Kuala Lumpur berangkat jam 13.30  WIB. Jadi Jam 11.00 WIB sesuai rencana, kami berangkat menuju Kualanamu International Airport. Tidak lupa sambil membaca doa keluar rumah dan doa naik kendaraan, kami berangkat ke Kualanamu International Airport. 

Jika selama ini Polonia dikenal luas sebagai bandara udara kota Medan, maka mulai 25 Juli 2013, Kualanamu International Airport / KNO mengambil alih peran bandara udara Polonia. Kualanamu International Airport terletak di sisi timur kota Medan, yaitu di Kabupaten Deli Serdang, 32 kilometer dari pusat kota Medan. Perjalanan ke Kualanamu International Airport bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam.
Kualanamu International Airport, Medan 


Untuk perjalanan kali ini kami membawa satu gendongan baby, disarankan pilih  gendongan yang bagus dan nyaman dengan kualitas terbaik ya, agar pada saat perjalanan nanti tidak terasa pegal dan berat. 


Anak-anak kami persiapkan dengan  memakai kaos kaki dan sepatu yang terbuat dari bahan karet, seperti Crocs. Jangan memakai sepatu berbahan kain, karena bila basah akan lama keringnya, mengingat ini adalah perjalanan jauh dan lama. 

Kemudian kami membawa satu koper roda empat dengan berat 25 kg dan papa mama juga membawa satu koper roda empat dengan berat 25 kg, tidak boleh lebih, karena si pesawat merah AirAsia menetap berat bagasi sesuai dengan yang di beli. 

Kami membeli bagasi 25 kg langsung Kualanamu International Airport (KNO) ke Beijing Capital International Airport  (PEK). Koper ini kami isi dengan 10 pasang baju warna seragam sesuai lamanya kami di China dan kami susun sesuai dengan daerah tujuan wisata kami. Baju kami buat seragam biar memudahkan mencari anak-anak kala dikeramaian, ini benar-benar sangat membantu kami. 

Selain itu kami membawa satu koper kecil ukuran cabin dengan roda empat juga, berat 7 kg. Koper ini kami isi dengan jaket yang ada penutup kepalanya, karena perjalanan cukup lama dan selama di pesawat AC nya cukup dingin. Selain itu, koper ini kami isi dengan satu pasang baju seragam hanya untuk berjaga-jaga saja kalau selama perjalanan sewaktu waktu baju anak-anak mengalami kendala, misalnya basah ataupun muntah. Tapi Alhamdulilah hal itu tidak terjadi selama perjalanan kami. 

Dan terakhir kami membawa satu tas ransel dengan berat 5 kg yang kami isi dengan kebutuhan vital kami, yaitu  Uang, Passport, Visa, obat anak-anak, mainan anak-anak, makanan ringan anak-anak dan tentunya camera en handycam buat dokumentasi kami. 

Perlu diingat, untuk uang harus bawa China Yuan (CHN) / Chinese Yuan Renminbi (RMB), di China tidak menerima transaksi dengan US dolar dan pada saat kami pergi ini nilai tukar rupiah terhadap Chinese Yuan Renminbi (RMB) adalah 1 Chinese Yuan Renminbi (RMB) sebesar 2.010 rupiah. 

Tepat pukul 12.00 wib kami sampai di bandara Kualanamu International Airport. Segera kami masuk ke dalam bandara Kualanamu International Airport di lantai 2. Kami segera ke counter AirAsia untuk menyerahkan Passport, Visa dan Boarding Pass yang sudah kami check in dan print terlebih dahulu.  

Bagasi kami drop di counter AirAsia ini. Sistem operasi counter check-in di bandara Kualanamu International Airport, Sumatera Utara adalah yang tercanggih di Indonesia. Ada 104 counter check-in yang ada di sini. Sistem check-in yang dipergunakan di Kualanamu ini mirip dengan model yang dipergunakan di Bandara Changi Singapura, maupun di Kuala Lumpur International Airport Malaysia. 

Bagasi yang dibawa calon penumpang saat check-in akan diberi label yang memiliki barcode. Berikutnya didorong ke carousel atau konveyer atau wahana berjalan yang sudah dilengkapi dengan sensor. Sekalipun 104 counter check-in secara serentak memasukkan bagasi ke jalur carousel, tidak akan ada bagasi yang tumpang tindih. Sistem komputer akan mengatur bagasi mana yang masuk jalur lebih dahulu, tergantung pada tombol di counter mana yang lebih dahulu ditekan petugas. 

Ada waiting list yang memberi jarak antar bagasi sekitar satu meter. Selain itu, ada sensor 360 derajat yang terdapat di sepanjang jalur carousel juga otomatis akan mengantar bagasi ke titik jatuh atau make up bagage domestik atau internasional, dan penerbangan mana yang segera berangkat. 

Jalur carousel itu juga dilengkapi x-ray, sehingga dapat diketahui isi yang ada dalam bagasi. Apabila sensor mendeteksi ada hal yang aneh, yang dilarang dibawa dalam penerbangan, maka carousel akan mengirim bagasi secara otomatis ke jalur manual. Di sini sudah ada petugas yang akan memeriksa isi bagasi. 

Dengan adanya x-ray di jalur pengiriman bagasi ke pesawat ini, sebenarnya tidak perlu lagi x-ray untuk barang di pintu masuk utama, sehingga tidak ada antrean di pintu masuk. Kendati sistem canggih tersedia, tetapi alternatif penanganan secara manual juga disiapkan untuk penanganan bagasi yang tidak memiliki label barcode atau yang bermasalah sehingga tidak terdeteksi sistem.

Setelah selesai masalah check in dan drop bagasi, kami melewati petugas x-ray bandara yang ada di lantai 2 ini. Disini semuanya harus di buka, mulai dari jam tangan, tali pinggang dan cairan yang boleh dibawa tidak lebih dari 100 cc. 

Beres urusan x-ray segera kami turun ke lantai 1 untuk melewati petugas imigrasi. Disini diperiksa kelengkapan Passport, harus masih berlaku minimal 6 bulan sebelum tanggal habis berlakunya, Visa berkunjung sebagai turis ke China dan sudah ada Boarding Pass keberangkatan. Semua sudah lengkap, maka selesailah urusan imigrasi. Kemudian kami menuju ke ruang tunggu International bandara Kualanamu, sambil menunggu sekitar 45 menit untuk keberangkatan menuju ke Kuala Lumpur. 

Kami akan menggunakan pesawat AirAsia QZ 124 dari Medan Kualanamu International Airport (KNO) 30 April 2016, jam 13.30 (1:30 PM), dan direncanakan sampai di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) (KUL) 30 April 2016, jam 15.30 (3:30 PM). Perjalanan ini ditempuh hanya dengan waktu 1 jam. 

Kemudian transit di KLIA 2 ini selama 3 jam untuk menunggu penerbangan ke Beijing. Lalu dengan AirAsia D7 316 dari Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) (KUL) 30 April 2016, jam 19.00 (7:00 PM) dan direncanakan sampai di Beijing Capital International Airport (T2) (PEK) 01 May 2016, jam 01.05 (1:05 AM). Perjalanan Kuala Lumpur ke Beijing ini ditempuh dalam waktu 6 jam.  
Jadwal penerbangan kami Medan - Kuala Lumpur - Beijing



Kuala Lumpur International Airport 2 / KLIA 2
(Saturday/Sabtu, 30 April 2016)

Alhamdulilah, pesawat yang kami tumpangi dari Kualanamu International Airport Medan tiba di Kuala Lumpur International Airport 2 tepat jam 13.30. Penerbangan ini sesuai dengan jadwal ketibaan, sedangkan penerbangan lanjutan ke Beijing akan berangkat jam 19.00 waktu Malaysia. Segera kami keluar dari pesawat untuk membereskan masalah transit internasional. Setelah keluar pesawat ikuti saja petunjuk ke arah transfer domestic dan internasional.
Kuala Lumpur International Airport 2, Malaysia
 

Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 ini sebenarnya berada di Sepang,  merupakan sebuah bandara baru untuk pesawat AirAsia. Bandara ini digunakan sejak 09 Mei 2014. Konsepnya cukup modern, bandara ini dibuat jauh lebih nyaman dan menarik, berbanding sebelumnya di Low Cost Carrier Terminal atau biasa disebut LCCT. Setelah 8 tahun beroperasi di LCCT, kini Air Asia memindahkan landasan pesawatnya di Kuala Lumpur International Airport 2. Berpindahnya AirAsia ke lapangan terbang yang lebih besar dan nyaman dikarenakan semakin padatnya penumpang yang memenuhi LCCT. 
Bersiap melewati petugas x-ray di Kuala Lumpur International Airport 2, Malaysia
 

Tidak jauh dari gerbang ketibaan akan terdapat gerbang transfer internasional, serahkan kembali Passport, Visa dan Boarding Pass kepada petugas  check in. Setelah beres, kami harus melewati petugas x-ray bandara. Di sini peraturannya juga sama seperti di Indonesia semua harus di buka, mulai dari jam tangan, tali pinggang dan cairan yang boleh dibawa tidak  lebih dari 100 cc. 
Signboard di Gate P 8 Kuala Lumpur International Airport 2, Malaysia 

Setelah beres masalah x-ray, maka kami segera masuk menuju ke ruang tunggu International bandara Kuala Lumpur di Gate P 8. Tidak lupa kami juga melakukan Sholat Zuhur dan Ashar di Gate P 10. Sambil mengisi botol minuman buat nanti selama perjalanan di dalam pesawat. 
Hepiiiii, Hepiiiii, Hepiiiii.... Ruang tunggu P 8, Kuala Lumpur International Airport 2, Malaysia

Penerbangan dari Kuala Lumpur International Airport 2 ke Beijing Capital International Airport (PEK) dikelolah oleh AirAsia X, merupakan bagian dari penerbangan AirAsia yang dikhususkan bagi penerbangan jarak jauh dengan jarak terbang lebih dari 6 jam. Untuk kenyamanan penumpang, maka rata-rata pesawat yang digunakan adalah pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330 dan Airbus A340. 
Tanda sila masuk ke pesawat AirAsia X Airbus A330 dengan nomor penerbangan D7 0316 melalui Gate P 8 , Kuala Lumpur International Airport 2, Malaysia


Tepat jam 18.30 kami masuk ke dalam pesawat dan kami siap berangkat dari Kuala Lumpur International Airport 2 menuju ke Beijing Capital International Airport (T2) (PEK) dengan pesawat AirAsia X Airbus A330. 

Karena penerbangan ini akan berlangsung lama (sekitar 6 jam) maka kami memutuskan untuk memesan makan malam di pesawat. Makanan ini sudah kami pesan duluan melalui internet. Makanan sebaiknya dipesan lewat internet, karena akan lebih murah dan penumpang yang sudah memesan akan dilayani terlebih dahulu daripada yang pesan di tempat. 

Selain itu bawalah gadget buat mainan anak maupun video tontonan anak, karena waktu terbang yang lama sehingga tidak membosankan bagi anak-anak. PC dan gadget juga dapat di rental di atas pesawat. 

Saat makan malam telah tiba, makanan pun datang sesuai dengan yang kami pesan. Dan sebelum makan dimulai tidak lupa membaca doa untuk makan, lalu dalam sekejap semua menu makan malam ini habis kami lahap...Alhamdulilah... Makan malam selesai, maka kegiatan selanjutnya adalah tiduuuuuuur. 

Kami dan Anak-anak semuanya tidur dengan pulasnya di pesawat. Tak disangka tak diduga ternyata lewat pengeras suara diumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat. Dimana seluruh penumpang disuruh memakai sabuk pengaman, menegakkan sandaran kursi, melipat meja dan membuka kaca penutup jendela. Kalau ke empat hal ini uda diumumkan, maka kami yakin bahwa pesawat benar-benar akan mendarat di Beijing Capital International Airport (T2) (PEK). Tunggu kelanjutan kisah perjalanan Traveling Mandiri ke daratan China mulai pada 01 May 2016, jam 01.05 (1:05 AM) pada tulisan saya berikutnya.

4 komentar:

  1. Selamat siang Om Aidil,

    Salam kenal sebelumnya, saya rendi.
    saya ada rencana trip to China akhir bulan ini, dan sudah baca itenary dari om aidil.

    Saya juga sudah booking tiket kereta via travelchinaguide untuk perjalanan dari Beijing ke shanghai, dan sudah melakukan pembayaran via paypal, mohon informasi Om untuk pengambilan/penukaran tiketnya kalau dibeijing/shanghai dimana ya Om?

    Thank you

    BalasHapus
  2. Tq uda singgah... Sebenarnya masalah tiket kereta ini ada di tulisan saya berikutnya... Tetapi berhubung belum kelar di tulis maka belum bisa di terbitkan.

    Sebenarnya untuk penukaran tiket kereta ini bisa di lakukan hampir di semua stasiun dan di semua propinsi. Tetapi bila tiket kita tidak berangkat dari propinsi yang tertera di tiket tersebut, (misal tiket Beijing - Xian lalu Xian -Shanghai) semua tiket kita tukar di Beijing, maka akan di kenakan biaya tambahan lagi untuk penukaran tiket tersebut.

    Saran saya, seperti kemarin saya pergi, saya minta tolong sama travelchinaguide untuk di cek in kan lalu di antar ke penginapan.

    keuntungannya karena kami pergi ramai maka kami bisa dapat 1 gerbong dengan no. bad yang bersamaan. Selain itu kita terhindar dari antrian yang sangat sangat ramai untuk penukaran vocer menjadi tiket kereta.

    Untuk biaya cek in nya gratis dan untuk biaya pengantarannya juga gratis. Karena saya sudah membeli tiket lebih dari 10 lembar.

    Semoga bisa membantu...

    BalasHapus
  3. Selamat siang ts pak dr aidil..

    Sng skali bs baca blog pak dr,, kebetulan saya jg ada rencana ke china jd bs buat referensi. Mohon info klo tdk pnya akun paypal apakah bs pembayaran lwt CC saja utk pesan trainnya? Trimakasi sblmnya pak dr aidil atas infonya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tq uda singgah... Untuk transaksi pembayaran bisa ditanyakan langsung saja krisna dini septiani ke pihak agennya. Karena pada saat transaksi kemarin pihak agen hanya memberikan sistem pembayaran via paypal tidak ada pilihan sistem pembayaran lainnya.

      Hapus